backup og meta

Pentingnya Tes Pendengaran Bayi Beserta Jenis-jenisnya

Pentingnya Tes Pendengaran Bayi Beserta Jenis-jenisnya

Tes pendengaran bayi menjadi salah satu pemeriksaan umum yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi kesehatan sejak dini. Sebagai orangtua, Anda perlu tahu pentingnya tes kesehatan ini bagi si Kecil hingga jenis dan persiapan yang perlu dilakukan. Pelajari lebih lanjut di bawah ini.

Mengapa tes pendengaran bayi penting dilakukan?

Kemampuan mendengar yang baik dibutuhkan seseorang sedari lahir.

Dengan indra mendengar, seseorang dapat mengembangkan kemampuan bahasa dan bicara, meningkatkan kemampuan kognitif dan pembelajaran di masa depan, serta keterampilan sosial. 

Bayi yang baru lahir umumnya mendapatkan pemeriksaan fisik, skrining jantung, pemeriksaan mata, hingga tes pendengaran.

Nah, tes pendengaran penting dilakukan karena waktu terpenting bagi seorang anak untuk belajar bahasa (lisan atau isyarat) adalah tiga tahun pertama kehidupannya, yakni saat otaknya mulai berkembang.

Melansir dari National Institute of Health, anak-anak dengan pendengaran normal mulai belajar berbicara dan bahasa dalam 6 bulan pertama kehidupannya.

Inilah mengapa anak perlu melakukan tes pendengaran sedini mungkin. 

Bila terdeteksi gangguan pendengaran sejak lahir (kongenital), ia bisa mendapatkan perawatan lebih awal.

Tindakan ini membantu anak yang hilang pendengaran untuk mengembangkan keterampilan bahasa yang lebih baik ke depannya. 

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Kapan tes pendengaran bayi perlu dilakukan?

vernix caseosa pada bayi baru lahir

Tes pendengaran untuk bayi sebaiknya dilakukan dalam beberapa hari setelah ia lahir atau paling lambat hingga usia 1 bulan. 

Jadi, bila si Kecil dilahirkan di rumah sakit, ia harus diperiksa terlebih dahulu sebelum diperbolehkan pulang ke rumah.

Pastikan untuk menanyakan hasil pemeriksaan kepada dokter atau petugas medis di rumah sakit.

Bila Anda melahirkan si Kecil di rumah atau klinik, segera buat jadwal untuk pemeriksaan di rumah sakit dengan fasilitas mendukung. 

Jenis tes pendengaran bayi

Ada banyak jenis tes pendengaran. Beberapa tes dapat digunakan untuk semua usia dan sisanya dilakukan berdasarkan usia serta tingkat pemahaman anak.

Untuk bayi baru lahir, ia dapat melalui dua tes berbeda. Berikut penjelasan masing-masing cara tes pendengaran pada bayi. 

1. Uji emisi otoakustik (evoked otoacoustic emissions

Pemeriksaan EOAE bertujuan untuk mengetahui bagian telinga yang merespons suara. Selama tes, alat tes pendengaran pada bayi berupa earphone lembut dimasukkan ke dalam telinga bayi.

Kemudian, suara akan dikirimkan ke earphone dan mengukur respons “gema” yang terjadi di telinga dengan pendengaran normal. 

Jika tidak ada gema, si Kecil mungkin mengalami gangguan pendengaran pada anak. Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dilakukan saat bayi tertidur. 

2. Respons batang otak auditori (auditory brainstem response)

Tes pendengaran pada bayi bertujuan untuk menguji bagaimana saraf pendengaran dan batang otak yang bertugas membawa suara dari telinga ke otak merespons suara.

Pada pemeriksaan ABR, dokter menggunakan kawat (elektroda) yang ditempelkan dengan perekat ke kulit kepala bayi. 

Saat bayi tidur, bunyi klik dihasilkan melalui earphone kecil di telinga bayi. Tes ini mengukur aktivitas otak sebagai respons terhadap bunyi. 

Seperti pada EOAE, tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya memerlukan waktu beberapa menit.

Persiapan tes pendengaran bayi

pemakaian gurita pada bayi

Untuk bayi, tes pemeriksaan ini lebih mudah dilakukan karena mereka lebih tenang, bahkan tertidur. Oleh sebab itu, bayi biasanya tidak memerlukan obat penenang. 

Anda perlu membuat bayi rileks, tenang, dan mengantuk sebelum tes dilakukan sehingga selama tes berjalan bayi dalam kondisi terlelap.

Banyak cara untuk menenangkan bayi, seperti memberinya ASI, menggendong bayi, atau menepuk pelan tubuhnya. 

Namun perlu diperhatikan, beberapa jam sebelum tes pastikan bayi tidak tertidur. Ini mencegah bayi terbangun dan rewel selama pemeriksaan.

Selain membuat bayi tenang, Anda juga perlu memastikan kebersihan telinga bayi sebelum tes pendengaran dilakukan.

Meski baru lahir, telinga bayi bisa saja kotor. Anda bisa membersihkan telinga bayi dengan kain atau kapas yang dibasahi air hangat bila Anda mendapati telinganya kotor.

Pada beberapa kasus, Anda mungkin mendapati telinga bayi bau. Kondisi ini bisa terjadi, tetapi bukan hal yang umum.

Kemungkinan bau telinga berasal dari sisa vernix caseosa (zat putih pelindung kulit) yang bisa menempel di telinga, air ketuban yang mengering, atau kondisi telinga bayi yang lembap.

Bila bau yang tercium cukup mengganggu, jangan ragu untuk memberitahukan hal ini kepada dokter. Telinga bau merupakan salah satu tanda infeksi telinga pada bayi.

Hasil tes pendengaran bayi

Hasil tes pemeriksaan bayi ini akan diberikan segera setelah tes selesai.

Jika bayi menunjukkan respons yang jelas di kedua telinga, kecil kemungkinannya ia akan mengalami kehilangan pendengaran permanen.

Namun bila hasil tes menunjukkan bahwa bayi mengalami gangguan pendengaran, buatlah janji temu dengan ahli audiologi pediatrik, yakni ahli pendengaran yang mengkhususkan diri dalam penilaian dan penanganan anak-anak dengan gangguan pendengaran. 

Pemeriksaan lanjutan ini harus dilakukan sesegera mungkin, idealnya saat bayi berusia 2 hingga 3 bulan.

Ahli audiologi akan melakukan tes untuk menentukan apakah bayi benar-benar memiliki masalah pendengaran atau tidak. 

Ahli audiologi dapat menyarankan Anda untuk membawa si Kecil mengunjungi dokter THT anak. 

Dokter spesialis ini dapat menentukan kemungkinan penyebab gangguan pendengaran dan merekomendasikan pilihan perawatan yang sesuai.

Selain melakukan tes pendengaran, Anda juga bisa melakukan observasi mandiri seiring tumbuhnya anak. Caranya cukup mudah, yakni mengamati refleks bayi ketika mendengar suara. 

Respons bayi bisa berupa gerakan tubuh kaget, mengerjapkan mata, mengerutkan wajah, atau berhenti menyusu atau mengisap. 

Bila Anda mendapati bayi lambat merespons atau tidak memberikan respons sama sekali terhadap suara, segera periksakan ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat. 

Kesimpulan

  • Tes pendengaran bayi penting dilakukan untuk mendeteksi gangguan pendengaran sejak dini, karena pendengaran berperan dalam perkembangan bahasa, kognitif, dan sosial anak.
  • Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan dalam beberapa hari setelah lahir dengan metode seperti EOAE dan ABR yang tidak menimbulkan rasa sakit.
  • Persiapan sebelum tes mencakup memastikan bayi dalam keadaan tenang dan telinganya bersih.
  • Jika hasil tes menunjukkan gangguan pendengaran, pemeriksaan lanjutan oleh ahli audiologi dan dokter THT diperlukan untuk menentukan penyebab serta langkah perawatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. (n.d.). Your baby’s hearing screening and next steps. National Institutes of Health. Retrieved February 25, 2025, from https://www.nidcd.nih.gov/health/your-babys-hearing-screening-and-next-steps

National Health Service. (n.d.). Newborn hearing screening. NHS. Retrieved February 25, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/baby/newborn-screening/hearing-test/

Stanford Medicine Children’s Health. (n.d.). Types of hearing tests for babies and children. Retrieved February 25, 2025, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=types-of-hearing-tests-for-babies-and-children-90-P02038

Nationwide Children’s Hospital. (n.d.). Hearing screening tests for newborns. Retrieved February 25, 2025, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/hearing-screening-tests-for-newborns

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Begini cara sederhana deteksi pendengaran bayi baru lahir. P2PTM Kemenkes RI. Retrieved February 25, 2025, from https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/begini-cara-sederhana-deteksi-pendengaran-bayi-baru-lahir

Versi Terbaru

13/03/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Tahap Perkembangan Panca Indra Janin Dalam Kandungan

Hiperakusis pada Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan