backup og meta

5 Penyebab Bayi Baru Lahir Sering Bersin, Apakah Normal?

5 Penyebab Bayi Baru Lahir Sering Bersin, Apakah Normal?

Sebagai orangtua baru, wajar jika Anda merasa khawatir saat muncul kondisi pada bayi yang tak biasa, termasuk saat ia sering bersin. Anda mungkin bertanya-tanya, normalkah bayi baru lahir sering bersin atau justru tanda masalah kesehatan tertentu? Sebelum panik berlebihan, yuk pahami dulu berbagai penyebab bayi baru lahir sering bersin di bawah ini. 

Kenapa bayi baru lahir bersin terus? 

Bayi baru lahir bersin terus memang mengkhawatirkan. Namun, perlu diketahui bahwa bersin bukan selalu tanda penyakit dan ini adalah hal yang normal. 

Berikut beberapa penyebab bayi baru lahir sering bersin yang perlu Anda ketahui.

1. Refleks alami tubuh bayi 

Bersin pada bayi adalah refleks alami, sama seperti pada orang dewasa. Refleks ini terjadi ketika saluran hidung mengalami iritasi. 

Berbeda dengan refleks bayi lain seperti refleks Moro atau kejut yang dapat menghilang seiring pertumbuhan, refleks bersin tetap bertahan hingga dewasa karena semua orang membutuhkannya dari waktu ke waktu.

2. Membersihkan saluran pernapasan 

Bayi baru lahir sering bersin sebagai cara alami untuk membersihkan saluran pernapasannya. 

Hal ini karena saluran hidung bayi masih kecil, sehingga lebih rentan terhadap penyumbatan akibat lendir, debu, atau bahkan sisa ASI yang mungkin masuk ke hidung saat menyusu. 

3. Melindungi diri dari penyakit 

Melansir dari situs Saint Luke’s, bayi baru lahir sering bersin adalah salah satu cara membersihkan kuman dan partikel dari hidung. 

Ini adalah pertahanan alami tubuh bayi terhadap penyakit pada bayi yang kerap terjadi. Terlebih, bayi belum bisa mengeluarkan lendir dengan cara lain seperti orang dewasa, sehingga ia lebih sering bersin.

4. Bagian dari adaptasi pernapasan 

Penyebab bayi baru lahir bersin juga bisa karena mereka masih beradaptasi dengan saluran pernapasannya. Hal ini terjadi karena bayi baru lahir umumnya bernapas melalui mulut.

Saat mereka mulai beradaptasi dengan pernapasan melalui hidung, bayi baru lahir akan lebih sering bersin sebagai respons alami tubuh.

5. Tanda sakit 

Meski sebagian besar penyebabnya adalah kondisi yang dianggap normal, bersin terus bisa menjadi tanda bayi sedang sakit

Sering bersin pada bayi baru lahir bisa menjadi salah satu tanda adanya infeksi pada saluran pernapasannya.

Oleh karena itu, Anda harus segera memeriksakan si Kecil ke dokter terutama bila bersin si Kecil disertai dengan gejala:

  • batuk, 
  • kesulitan bernapas, 
  • tidak mau menyusu, 
  • lemas, serta
  • demam di atas 38°C. 

Bagaimana cara mengatasi bayi sering bersin? 

Transpulmin

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bayi bersin terus bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang dianggap normal. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua tidak perlu terlalu panik. 

Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu bayi tetap nyaman dan mengurangi frekuensi bersin.

1. Menjaga lingkungan tetap bersih 

Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting agar bayi tidak terpapar debu atau alergen yang dapat memicu bersin. 

Pastikan kamar bayi selalu dalam kondisi bersih dengan rutin membersihkan debu dari perabotan dan lantai.

Hindari penggunaan karpet yang dapat menampung debu dan pastikan udara di dalam ruangan tidak terlalu kering dengan menggunakan humidifier jika diperlukan.

2. Pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin atau panas

Pastikan bayi tidak kedinginan atau terpapar udara yang terlalu kering, karena kondisi ini bisa membuat hidung bayi tersumbat dan menyebabkan bayi bersin terus.

Jika menggunakan AC atau kipas angin, atur suhunya agar tetap nyaman dan pastikan angin tidak langsung mengarah ke bayi. 

Pakaikan bayi pakaian yang sesuai dengan suhu ruangan agar tetap hangat, tetapi tidak kepanasan.

3. Membersihkan hidung bayi 

Bayi sering bersin juga dapat membuat lendir menumpuk di hidungnya.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan larutan saline (larutan garam steril) untuk membersihkan hidung bayi agar saluran pernapasannya menjadi lancar.

Jika perlu, gunakan aspirator hidung atau alat penyedot ingus khusus bayi untuk mengisap lendir yang menyumbat hidungnya, tetapi lakukan dengan lembut agar tidak mengiritasi hidung bayi.

4. Hindari paparan asap 

Hindari paparan asap dan bau menyengat di sekitar bayi karena bisa menjadi pemicu iritasi pada saluran pernapasannya. 

Jauhkan bayi dari asap rokok, parfum, atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia kuat.

Jika menggunakan produk dengan wewangian, pilih yang beraroma lembut dan tidak menyengat agar tidak mengganggu pernapasan bayi.

5. Pastikan posisi menyusui tepat 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bayi bersin terus bisa terjadi karena penumpukan sisa ASI saat menyusu. 

Oleh karena itu, untuk mencegah kondisi ini, pastikan posisi menyusui bayi telah benar agar tidak ada ASI yang masuk ke hidung dan menyebabkan bersin terus. 

Meskipun bersin pada bayi baru lahir umumnya normal, orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa bayi mungkin sedang sakit.

Jika bayi sering bersin disertai batuk yang terus-menerus, kesulitan bernapas, demam di atas 38°C, tampak lemas, atau tidak mau menyusu, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.

Kesimpulan

Bayi bersin terus umumnya normal terjadi dan merupakan bagian dari refleks alami tubuhnya untuk membersihkan saluran pernapasan. Namun, orangtua tetap perlu memperhatikan jika bersin disertai dengan gejala lain seperti batuk terus-menerus, kesulitan bernapas, demam tinggi, lemas, atau enggan menyusu, karena bisa menjadi tanda infeksi. Dalam kondisi ini, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sneezing. (n.d.). Retrieved 10 February 2025, from https://ufhealth.org/conditions-and-treatments/sneezing

Stuffy Nose, Sneezing, and Hiccups in Newborns. (n.d.). Retrieved 10 February 2025, from https://www.saintlukeskc.org/health-library/stuffy-nose-sneezing-and-hiccups-newborns

Cleveland Clinic. (2024). Oh, Baby! Understanding Your Newborn’s Appearance and Behavior. Retrieved 10 February 2025, from https://health.clevelandclinic.org/newborn-appearance-behavior

Newborn Common Causes For Concern. (N.d.). Retrieved 10 February 2025, from https://www.amherstpediatrics.org/newborn-common-causes-for-concern

Getting to Know Your Newborn (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 10 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/newborn-variations.html

Newborn Reflexes and Behavior. (2025). Retrieved 10 February 2025, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/newborn-reflexes-and-behavior/

professional, C. C. medical. (2025). Sneezing: Why You Do It and How You Can Stop. Retrieved 10 February 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/sneezing

Versi Terbaru

18/02/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

10 Pilihan Alat Penyedot Ingus yang Aman Digunakan untuk Bayi

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir, Perlukah Khawatir?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan