backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Mastitis Bisa Menyebabkan Kanker Payudara?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah Mastitis Bisa Menyebabkan Kanker Payudara?

    Mastitis adalah infeksi pada payudara saat menyusui yang ditandai dengan rasa nyeri, panas, bengkak dan kemerahan. Apakah mastitis dapat menyebabkan kanker? Bagaimana membedakannya dengan kanker payudara? Yuk, simak penjelasan berikut ya!

    Apakah mastitis dapat menyebabkan kanker payudara?

    Pada dasarnya, infeksi payudara tidak langsung menyebabkan kanker. Namun sebaiknya, tetaplah waspada terhadap penyakit apapun yang menyerang payudara Anda. 

    Meskipun tidak menyebabkan kanker, mastitis dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda dan mengganggu proses menyusui. Tentunya kesehatan bayi Anda pun dapat terpengaruh.

    Meski belum mastitis belum terbukti menyebabkan kanker. Namun, sebagian peneliti telah menunjukkan adanya keterkaitan antara dua kondisi ini.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karolinska Institutet Swedia, pada 8411 wanita yang pernah mengalami mastitis, 106 di antaranya mengidap kanker payudara.

    Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa wanita yang pernah mengalami mastitis cenderung lebih berisiko terhadap kanker payudara. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap gejala apapun yang terjadi pada payudara Anda.

    Cara membedakan mastitis dengan kanker payudara

    Ketika mengalami masalah pada payudara tentu ibu merasa gelisah jangan sampai itu adalah ciri kanker payudara pada ibu menyusui.

    Namun, perlu ibu pahami bahwa sebenarnya infeksi pada payudara (mastitis) dengan kanker adalah dua penyakit yang berbeda. Untuk membedakannya perhatikan tanda-tanda berikut ini.

    • Kanker payudara biasanya tidak menyebabkan demam, sakit kepala dan cairan puting.
    • Pada kanker payudara, permukaan kulit payudara nampak seperti kulit jeruk, sedangkan infeksi payudara tidak menunjukkan gejala itu.
    • Mastitis dapat disembuhkan dengan minum obat antibiotik, tetapi jika infeksi pada payudara tidak kunjung sembuh setelah minum obat tersebut, kemungkinan itu adalah kanker payudara.

    Jenis kanker payudara yang paling mirip gejalanya dengan mastitis adalah inflammatory breast cancer (IBC), yaitu kanker yang diawali dengan peradangan pada payudara. 

    Oleh karena itu, jika Anda mengalami radang pada payudara alangkah lebih baik untuk memeriksakannya ke dokter untuk memperoleh diagnosa yang lebih tepat.

    Gejala kanker payudara yang perlu ibu menyusui waspadai

    merawat pasien kanker payudara

    Meskipun sama-sama terjadi pada payudara, tetapi ada beberapa perbedaan gejala antara mastitis dengan kanker payudara.

    Melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa jenis kanker payudara, tetapi secara umum gejala kanker payudara adalah:

  • terdapat benjolan pada payudara atau terasa menebal di area tertentu,
  • bentuk payudara nampak tidak normal,
  • ukuran payudara tiba-tiba membesar,
  • puting masuk ke dalam,
  • area hitam di sekitar puting menjadi kasar, mengelupas dan terkikis,
  • kulit payudara berwarna kemerahan, 
  • permukaan payudara bergerigi atau berlubang-lubang seperti kulit jeruk, dan
  • keluhan terjadi tidak saat menyusui.
  • Berkonsultasi ke dokter agar waspada terhadap ciri kanker payudara pada ibu menyusui

    tumor jinak payudara

    Infeksi pada payudara sangat mirip gejalanya dengan kanker payudara jenis inflammatory breast cancer (IBC). Daripada Anda keliru membedakannya, lebih baik berkonsultasilah ke dokter.

    Deteksi dini berperan sangat penting terhadap proses penyembuhan penyakit pada payudara, baik itu berupa infeksi ataupun kanker.

    Meskipun ada akhirnya dokter mendiagnosa Anda mengalami mastitis, tetapi sebaiknya ibu menanyakan apakah mastitis yang Anda alami dapat menyebabkan kanker.

    Hal ini agar ibu dapat mewaspadai segala risiko yang mungkin terjadi. Semakin awal kanker payudara terdiagnosa, kemungkinan sembuh akan lebih besar. Waspada lebih baik daripada menyesal kemudian.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan