backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Melihat Bintik Putih Pada Bayi? Tidak Perlu Khawatir, Itu Adalah Milia

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Melihat Bintik Putih Pada Bayi? Tidak Perlu Khawatir, Itu Adalah Milia

    Anda pernah melihat bintik kecil warna putih di kulit bayi? Itu adalah milia dan memang sering timbul pada bayi baru lahir. Beberapa orangtua ingin menghilangkan bintik putih ini, tapi sebenarnya akan hilang dengan sendirinya. Berikut penjelasan seputar milia pada bayi yang perlu diperhatikan.

    Apa itu milia yang sering timbul di kulit bayi?

    Mengutip dari Mayo Clinic, milia adalah bintik putih kecil yang muncul pada hidung, dagu, atau pipi bayi baru lahir. Namun tidak menutup kemungkinan, milia juga bisa dialami oleh orang dewasa.

    Warna dari milia tidak selalu putih, kadang agak kekuningan dengan ukuran sekitar satu sampai dua milimeter.

    Milia tidak bisa dicegah dan tidak diperlukan perawatan karena akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.

    Bagaimana terjadinya milia? Dikutip dari Medlineplus, milia bisa timbul ketika kulit mati terperangkap di dalam kantong kecil di permukaan kulit atau mulut. 

    Bila Anda pernah melihat bintik kecil di mulut bayi yang baru lahir, itu juga termasuk milia yang akan hilang dengan sendirinya.

    Milia sering disebut sebagai jerawat pada bayi, padahal itu tidak benar karena milia dan jerawat merupakan dua hal yang berbeda.

    Tanda milia pada bayi

    Milia memiliki beberapa gejala sebelum pertumbuhannya, seperti:

    • Bintik yang muncul di pipi, hidung, dan dagu
    • Bintik putih yang agak menonjol di kulit bayi baru lahir
    • Bintik putih terlihat pada gusi atau sekitar mulut

    Ketiga kondisi ini sangat umum terjadi pada bayi, sehingga tidak membahayakan dan tidak mengganggu kondisi kesehatan si kecil.

    Jenis milia pada bayi yang perlu diperhatikan orangtua

    Milia terjadi ketika sel-sel kulit mati terjebak di bawah kulit, kemudian membuat bintik putih kekuningan di permukaan kulit.

    Ada beberapa jenis milia yang sering dialami bayi dan ini tergantung pada letaknya. Berikut penjelasannya, melansir dari Cleve Land Clinic:

    Milia neonatal

    Milia jenis ini ditemukan hampir pada semua bayi. Biasanya milia neonatal muncul di sekitar hidung.

    Meski sering dibilang jerawat bayi, milia jelas berbeda karena hanya milia yang hadir ketika bayi lahir. Sementara jerawat tidak hadir saat bayi dilahirkan.

    Milia primer

    Jenis ini sering muncul pada kelopak mata, dahi, pipi, sampai alat kelamin. Milia primer lebih sering dialami oleh anak-anak sampai orang dewasa.

    Meski beberapa milia primer terletak di bagian tubuh yang tidak lazim, bintik putih ini tidak berbahaya dan tidak terkait dengan kerusakan kulit bayi

    Seperti milia neonatal, milia primer bisa sembuh sendiri tapi butuh waktu agak lama, sekitar beberapa bulan.

    Milia sekunder

    Milia jenis ini sering terjadi setelah mengalami kerusakan kulit, misalnya luka bakar, ruam pada bayi, melepuh, atau paparan sinar matahari yang berlebihan. 

    Terkadang milia sekunder juga timbul akibat dari penggunaan krim kulit atau salep yang terlalu berat. 

    Bisakah milia dicegah pada bayi?

    Milia sering membuat orangtua khawatir karena takut tidak bisa hilang. Apakah timbulnya  milia bisa dicegah?

    Sayangnya tidak, terutama pada kulit bayi, milia adalah kondisi yang sangat wajar. Namun untuk jenis milia sekunder yang timbul karena kerusakan kulit, bisa dicegah dengan menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan. 

    Cara merawat milia pada bayi

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak diperlukan perawatan khusus untuk menghilangkan milia pada bayi Anda.

    Apabila kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi bayi Anda, berikut ini ada beberapa cara untuk merawat dan mengatasi bintik putih pada wajah si kecil.

    1. Menggunakan kompres hangat

    Pertama-tama, Anda perlu diingat bahwa jangan pernah untuk memencet atau mengikis milia pada bayi Anda.

    Cara ini merupakan langkah yang salah karena hal tersebut justru dapat meningkatkan risiko infeksi pada kulit bayi.

    Alternatifnya, Anda bisa mengompres dengan kain yang sudah dibasuh dengan air hangat pada kulit bayi Anda.

     Cara mengompres untuk menghilangkan milia pada bayi yaitu:

  • Merendam kain lembut dengan air hangat
  • Peras kain tersebut agar tidak terlalu basah
  • Jangan lupa untuk memeriksa apakah kainnya terlalu panas atau tidak
  • Kompres area yang terdapat milia dengan kompres hangat tersebut
  • Lakukan selama tiga kali sehari setiap hari selama seminggu. 
  • Jika dilakukan secara rutin, kemungkinan besar bintik-bintik putih pada bayi Anda akan mengering dan mengelupas dengan sendirinya.

    Meski begitu, tetap dibutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal sampai milia benar-benar hilang. 

    2. Memanfaatkan lulur almond

    Selain mengompres dengan air hangat, Anda juga bisa membuat lulur dengan campuran almond dan susu untuk menghilangkan milia pada kulit si kecil. 

    Cara membuatnya juga cukup mudah. Anda hanya memerlukan almond dan sedikit susu sebagai bahan campurannya. Setelah itu, rendam almond di dalam air selama 3-4 jam.

    Giling almond yang sudah dicampur dengan susu agar terbentuk pasta halus. Jika sudah membentuk pasta yang lembut, cobalah untuk menggosokkan scrub tersebut pada wajah bayi Anda dengan perlahan.

    Kulit bayi biasanya lebih sensitif dari orang dewasa. Itu sebabnya, sebelum Anda melakukan hal ini, cobalah untuk berkonsultasi dulu dengan dokter anak Anda

    3. Menerapkan kebiasaan yang baik

    Rutinitas yang sehat dan baik bagi kulit Anda sebenarnya adalah kunci untuk menghilangkan milia pada si kecil.

    Seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa kebiasaan yang bisa Anda lakukan agar bintik putih pada wajah bayi Anda cepat hilang, antara lain: 

    • Mencuci wajah bayi setiap hari dengan air hangat dan sabun yang lembut. 
    • Saat mengeringkan, jangan menggosok kulit bayi, melainkan tepuklah perlahan-lahan dengan handuk atau lap. 
    • Setelah dibersihkan, jangan lupa mengoleskan pelembap bebas pewangi, terlebih ketika cuaca kering. 
    • Jaga suhu ruangan agar tetap nyaman untuk bayi Anda dan biasakan menyeka keringat mereka agar terhindar dari infeksi. 

    Menerapkan kebiasaan dan kebersihan yang baik pada bayi sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit si kecil.

    Meski begitu, tidak perlu khawatir dengan munculnya milia pada bayi, karena bukan berarti di kemudian hari, si kecil akan berjerawat.

    4. Gunakan sabun yang lembut

    Saat mandi, gunakan sabun dengan formula melembutkan dan melembapkan kulit bayi. Ini bisa membantu membuat kulit bayi tetap lembap, lembut, dan tidak iritasi.

    Milia tidak perlu diberikan bedak bayi atau produk perawatan lainnya. Hal tersebut bisa menutup pori-pori kulit yang justru bisa menimbulkan milia baru.

    5. Hindari dehidrasi pada bayi

    Pastikan bayi terhidrasi dengan baik. Bila si kecil masih di bawah usia enam bulan, berikan ASI eksklusif, sedangkan bayi di atas enam bulan, sudah bisa diberikan air putih. Ini untuk menjaga tubuh bayi tidak dehidrasi.

    Perlukah bayi saya dibawa ke dokter?

    Milia memang tidak berbahaya, tapi apakah ada kondisi yang membuat bayi harus dibawa ke dokter?

    Milia pada bayi normalnya akan hilang dalam 1-2 minggu kemudian. Akan tetapi, kalau Anda sudah menerapkan cara mengatasi bintik-bintik di atas dan kondisinya semakin parah, silakan konsultasikan kepada dokter Anda. 

    Bintik-bintik putih pada bayi adalah salah satu masalah yang cukup menyita perhatian orangtua, terutama mereka yang baru pertama kali memiliki anak. 

    Cobalah untuk tidak panik dan cari cara terlebih dahulu bagaimana mengatasi milia pada bayi Anda. Jika tidak kunjung hilang, baru tanyakan kepada dokter bagaimana penanganan yang tepat. 

    Dalam pemeriksaan, dokter akan melihat kondisi kulit dan mulut si kecil. Tidak diperlukan tes darah untuk penanganan lebih lanjut.

    Apa yang harus diperhatikan?

    Untuk bayi, milia biasanya berlangsung beberapa minggu di awal kehidupannya. Berbeda pada orang dewasa dan anak-anak yang usianya lebih besar, milia bisa bertahan lebih lama.

    Sementara itu untuk jenis milia sekunder, baik pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa, bisa menjadi permanen.

    Bekas luka akibat pengobatan dan perawatan milia yang tidak tepat, bisa mengikis kulit bayi. Ini yang membuatnya menjadi permanen.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan