Saat sudah memasuki masa MPASI, orangtua terkadang suka memberikan snack atau makanan selingan kepada bayi di tengah jadwal makannya. Salah satu menu yang sering diberikan adalah roti. Namun, apakah roti aman dan baik untuk MPASI bayi? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut.
Bolehkah bayi makan roti?
Bayi boleh makan roti sebagai menu MPASI-nya. Saat sudah berusia 6 bulan, tidak ada salahnya untuk mulai mengajarkannya mengonsumsi makanan padat, seperti roti.
Apalagi di dalam roti tersedia karbohidrat, protein, serat, dan mikronutrien penting, seperti zat besi, seng, dan tiamin (vitamin B1).
Berkat kandungan tersebut, roti dapat menjadi camilan atau finger food yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Hal ini juga berlaku untuk roti tawar. Jika Anda bertanya-tanya bolehkah bayi makan roti tawar, jawabannya pun boleh diberikan sebagai menu MPASI bayi Anda.
Meski demikian, saat ingin memberikan roti tawar untuk bayi, lebih baik pilih roti gandum yang terbuat dari 100% gandum utuh.
Hal ini karena roti gandum mengandung lebih banyak serat dan nutrisi lainnya. Selain itu, hindari memilih roti tawar yang mengandung gula dan garam yang tinggi.
Pasalnya, saat ini banyak roti tawar yang beredar di pasaran dengan kandungan gula dan garam yang tinggi. Hal ini tentunya dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang bayi Anda.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda harus cermat dalam memilih makanan untuk si Kecil. Dengan makanan yang penuh nutrisi untuk bayi, si Kecil pun dapat tumbuh dengan sehat.
Tips memberikan roti yang aman untuk bayi
Agar aman dikonsumsi oleh bayi, berikut ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan saat memberikan roti untuk bayi.
1. Pilih jenis roti yang tepat
Seperti yang telah dijelaskan di atas, saat memberikan roti kepada si Kecil sebaiknya pilih roti yang lembut dan mudah dicerna.
Sebaiknya pilih juga roti gandum utuh. Melansir Food Insight, kandungan nutrisi dan serat roti gandum utuh jauh lebih baik bila dibandingkan dengan roti tawar biasa.
Selain itu, pastikan juga roti gandum yang dipilih tidak mengandung biji-bijian seperti almond dalam potongan yang besar untuk mengurangi risiko bayi tersedak.
2. Sesuaikan ukurannya
Mengingat ini adalah tahapan pengenalan makanan padat kepada si Kecil, sebaiknya potong roti menjadi potongan kecil sesuai dengan kemampuan bayi untuk mengunyah makanan.
Bila perlu Anda dapat menghilangkan pinggiran roti yang memiliki tekstur lebih keras.
Hindari memberikan roti terlalu besar atau dalam bentuk utuh kepada bayi karena bisa membuatnya tersedak.
3. Pertimbangkan kemungkinan alergi
Perlu diingat, roti tawar umumnya terbuat dari tepung, gula, dan susu. Jadi, ada kemungkinan bayi mengalami alergi saat ia mengonsumsi roti ini.
Apalagi, bila ia memiliki reaksi alergi terhadap kandungan tertentu, seperti susu, telur, maupun tepung gandum.
Oleh karena itu, sebaiknya pantau reaksi alergi yang mungkin timbul saat mengonsumsi makanan padat, terutama jika ini pertama kali baginya untuk mengonsumsi roti.
Waspadai tanda berikut!
Beberapa resep roti untuk bayi yang lezat
Sebenarnya Anda dapat memberikan roti kepada bayi sebagai roti panggang yang telah dipotong kecil-kecil. Namun, Anda juga dapat memberikannya dengan beberapa resep berikut ini.
1. Roti dengan selai
Untuk membuat roti dengan selai, berikut ini adalah bahan dan cara membuatnya.
Bahan-bahan:
- 1 potong roti gandum utuh
- 1 sdt selai, seperti blueberry atau kacang
Cara membuat:
- Iris roti gandum kecil dan memanjang.
- Oleskan selai pada irisan roti tersebut, panggang sebentar.
- Roti panggang selai siap untuk disajikan.