backup og meta

Menyusui: Persiapan, Cara, dan Hal Lain yang Perlu Dicatat

Menyusui: Persiapan, Cara, dan Hal Lain yang Perlu Dicatat

Apakah Anda merasa gugup dan takut ketika harus menghadapi masa menyusui setelah kelahiran si Kecil? Beberapa ibu mungkin takut bila bayinya tidak bisa menyusu dengan lancar dan benar. Terkadang, ibu juga merasa khawatir apakah ASI akan cukup untuknya.

Semua perasaan itu sangat wajar dan Anda tidak perlu khawatir. Sebenarnya, memberikan ASI tidak sesulit yang Anda bayangkan. Berikut ini panduan menyusui yang tepat agar Anda merasa lebih percaya diri.

Persiapan sebelum menyusui bayi dengan cara yang benar

makan saat persalinan

Seperti yang sudah diketahui, ASI merupakan makanan yang paling ideal untuk bayi baru lahir. Pasalnya, melalui ASI eksklusif, gizi bayi selama beberapa bulan pertama dapat terpenuhi. 

Namun, seperti halnya setiap perjalanan baru, menyusui mungkin dapat menjadi hal yang membingungkan bagi para ibu. 

Dengan persiapan yang baik, bahkan yang dimulai sejak masa kehamilan, dapat membantu ibu menjalani proses ini dengan mudah. 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu Anda merasa lebih siap dan percaya diri ketika memasuki tahap menyusui.

1. Bertanya kepada ibu yang pernah menyusui 

Cobalah sering bertanya dan bertukar cerita mengenai cara yang benar dengan ibu yang telah mulai menyusui bayinya lebih dahulu. 

Mendengar langsung dan berbagi cerita dapat membantu Anda untuk mengenali tantangan menyusui serta bagaimana cara mengatasinya. 

2. Konsultasikan kepada dokter 

Sebelum melahirkan, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter atau konsultan laktasi mengenai rencana menyusui Anda. 

Mereka bisa memberikan panduan tentang bagaimana memastikan posisi bayi yang benar, cara merangsang produksi ASI, hingga bagaimana menghadapi masalah yang mungkin timbul.

Diskusikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan tubuh Anda, terutama jika Anda pernah menjalani operasi, mengalami cedera, mengonsumsi obat-obatan tertentu, maupun berbagai kondisi medis lainnya.

3. Persiapkan perlengkapan 

Persiapkan beberapa hal yang sekiranya akan Anda butuhkan nantinya. Persiapan bisa berupa bra menyusui, bantal menyusui (nursing pillow), penutup atau apron menyusui (cover atau nursing scarf), pompa ASI, maupun breast pad.

Sebaiknya, lakukan persiapan ini sejak hamil. Hal ini bertujuan agar Anda tidak terburu-buru setelah bayi lahir. 

4. Pelajari let down reflex

Let down reflex atau refleks pengeluaran ASI adalah refleks yang membantu melancarkan keluarnya ASI saat menyusui. 

Menurut laman Pregnancy Birth Baby, ini merupakan bagian penting dari proses menyusui.  Let down reflex dapat dipicu saat bayi mulai mengisap puting, tetapi bisa juga dipengaruhi oleh perasaan cemas atau stres.

Dengan memahami bagaimana tubuh Anda merespons saat menyusui dapat membantu Anda merasa lebih rileks dan siap untuk menghadapi tantangan.

5. Siapkan diri untuk menyusui setelah bayi lahir

Pada jam-jam pertama setelah melahirkan, dokter maupun tim medis biasanya memang akan langsung meletakkan bayi di atas perut Anda untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).

Kontak kulit dengan bayi (skin to skin) ini sangat penting untuk memulai proses menyusui. Ini juga merupakan momen di mana bayi akan mulai belajar mencari puting dan mengisap ASI.

Bagaimana cara menyusui bayi yang benar?

lepuhan payudara

Setelah mengetahui persiapan yang tepat, mempelajari cara menyusui bayi yang benar juga dapat menjadi kunci berjalannya proses menyusui dengan lancar. 

Berikut adalah beberapa cara menyusui yang baik yang bisa para ibu terapkan. 

1. Posisikan bayi dengan benar 

Posisi menyusui yang tidak tepat antara mulut bayi dengan puting payudara bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang berujung pada nyeri dan sakit.

Sebaiknya jaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi. Pastikan tubuhnya sejajar dengan tubuh Anda agar bayi bisa lebih mudah menelan selama menyusu.

Usahakan juga agar posisi hidung bayi berhadapan langsung dengan puting payudara dan tidak tertekan sebagai upaya menyusui dengan cara yang benar.

2. Pelekatan yang benar 

Setelah berada di posisi yang benar, pegang dagu bayi secara perlahan, kemudian bantu untuk membukanya sembari bibir bayi mendekati payudara untuk mulai menyusui dengan cara yang benar.

Arahkan puting payudara dan gesekkan atau sentuh perlahan bagian bibir bayi dengan menggunakan puting payudara Anda. Pastikan pelekatan ini sudah benar.

Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pelekatan yang benar memiliki tanda seperti dagu bayi menyentuh payudara ibu, bibir bawah bayi terpuntir ke luar, areola bagian bawah lebih banyak masuk ke mulut bayi. 

Selain itu, bayi yang menyusu dengan pelekatan yang benar akan mengisap secara pelan, berirama, tidak tergesa-gesa dan tidak terdengar bunyi berdecak. Pipi bayi akan menggembung dan ibu tidak merasa sakit.

3. Perhatikan tanda lapar si Kecil 

Biasanya, bayi tidak cukup menyusu hanya pada satu payudara. Jika masih menunjukkan tanda lapar, bayi akan terlihat masih ingin menyusu.

Untuk memastikan apakah bayi masih ingin menyusu, coba beri rangsangan pada daerah bibir bawah bayi dengan menggunakan puting susu ibu.

Saat ia masih ingin menyusu, si Kecil akan memasukkan areola ke dalam mulutnya dan kembali mengisap. Sementara kalau bayi sudah kenyang ASI, ia akan berhenti mengisap dengan sendirinya.

Bayi yang merasa telah cukup menyusu biasanya akan berhenti atau tertidur dengan sendirinya. Di saat ini Anda bisa melepaskan puting susu dari mulut bayi.

Apa yang harus dilakukan setelah selesai menyusui?

jadwal menyusui bayi

Meski bayi sudah selesai menyusu, tugas Anda dalam menerapkan cara menyusui yang benar belum selesai.

Setelah bayi merasa kenyang, ada baiknya Anda menepuk-nepuk punggung bayi secara perlahan.

Hal ini bertujuan agar bayi mengeluarkan kelebihan udara dengan cara sendawa setelah menyusui

Pasalnya, jika udara tersebut ada di dalam perut bayi terlalu lama, maka bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Bahkan, bayi bisa merasa begah dan sangat kekenyangan sehingga cenderung malas untuk menyusu lagi di waktu selanjutnya.

Itu sebabnya, bersendawa bisa membantu mengeluarkan kelebihan udara tersebut guna memberikan ruang di dalam perut bayi agar bisa minum lebih banyak ASI.

Namun, tidak semua bayi perlu bersendawa.  Ada beberapa bayi yang tidak menelan terlalu banyak udara selama menyusu sehingga tidak perlu bersendawa.

Akan tetapi, jika jumlah ASI yang diminum bayi cukup banyak, kemungkinan bayi sudah menelan sejumlah udara.

Dalam kondisi ini, usahakan untuk membuat bayi bersendawa setelahnya sebagai cara menyusui yang benar. 

Perhatikan juga saat bayi tampak rewel selama menyusu dan sering berhenti di tengah-tengah isapannya. Kondisi ini menandakan bayi tidak nyaman karena ada cukup banyak angin di dalam perutnya. 

Bagi bayi yang menyusu dari kedua sisi payudara, Anda bisa membantu bayi untuk bersendawa saat pergantian payudara.

Sementara jika hanya satu payudara yang dipakai untuk menyusu, bayi dapat bersendawa di akhir setelah ia merasa kenyang.

Berbagai hal penting lainnya yang perlu diketahui

mitos ibu menyusui

Selain memastikan cara menyusui bayi yang Anda lakukan sudah benar dan sesuai pedoman, ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan.

Hal ini bertujuan agar proses serta cara memberikan ASI pada bayi yang benar berjalan dengan lancar dan terasa begitu bermakna.

Berikut beberapa poin-poin penting yang perlu diperhatikan. 

  • Tunda pemakaian botol dot untuk memberikan ASI bagi bayi. Alangkah baiknya, pemakaian botol dot dilakukan setelah bayi mampu menyusu pada ibu dengan cara yang baik dan benar. 
  • Lakukan perawatan pada puting ibu dan hindari pemakaian sabun yang mengandung terlalu banyak bahan kimia di daerah areola. Hal ini karena sabun bisa membuat kulit kering dan pecah-pecah.
  • Asupan gizi ibu menyusui sangat penting untuk menjaga kandungan nutrisi ASI. Oleh karenanya, ibu dianjurkan makan makanan bergizi dan minum cukup air.
  • Ibu menyusui juga perlu istirahat yang cukup.
  • Hindari minum obat-obatan yang tidak perlu atau memang tidak diresepkan oleh dokter untuk Anda maupun bayi.

Jika bayi sudah selesai menyusu tetapi ASI masih menumpuk di dalam payudara, sebaiknya pompa ASI dan kemudian simpan ASI.

Usahakan Anda menerapkan cara menyimpan ASI yang benar sehingga awet untuk jangka waktu tertentu.

Perhatikan juga jadwal menyusui bayi sudah sesuai agar pemberian ASI lebih optimal.

Jika ada pertanyaan maupun keluhan lebih lanjut terkait cara cara memberikan ASI pada bayi yang benar, silakan konsultasikan lebih lanjut kepada dokter Anda.

Kesimpulan

  • Menyusui adalah proses alami yang penting untuk pertumbuhan bayi, tetapi dapat menjadi tantangan bagi ibu baru.
  • Namun, dengan persiapan yang baik, seperti berkonsultasi kepada dokter, belajar dari pengalaman ibu lain, dan mempersiapkan perlengkapan, Anda bisa merasa lebih percaya diri.
  • Memahami cara menyusui yang benar, seperti posisi bayi dan pelekatan yang tepat serta memperhatikan tanda lapar dan kenyang bayi, juga akan membantu memperlancar proses menyusui.
  • Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan ibu dengan memenuhi nutrisi yang baik, istirahat cukup, dan merawat payudara. Hal ini pun untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang optimal.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Breastfeeding Family. (2013). Retrieved 7 October 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/breastfeeding-family

American Congress of Obstetricians and Gynecologists. Retrieved 7 October 2024, from https://www.acog.org/Patients/FAQs/Breastfeeding-Your-Baby 

Breast-feeding Tips: What New Moms Need to Know. (2020). Retrieved 7 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-feeding/art-20047138 

Preparing to Breastfeed. Retrieved 7 October 2024, from https://www.womenshealth.gov/breastfeeding/learning-breastfeed/preparing-breastfeed 

Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. Retrieved 7 October 2024, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar 

Bagaimana Menyusui dengan Benar?. Retrieved 7 October 2024, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/bagaimana-menyusui-dengan-benar 

Breastfeeding positions. (2024). Retrieved 7 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-feeding/art-20546815 

Let-down reflex. (n.d.). Retrieved 7 October 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/let-down-reflex

Versi Terbaru

16/10/2024

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Serba-serbi Makanan Ibu Menyusui yang Penting untuk Diketahui

Jangan Sembarang Minum, Ini Daftar Pilihan Obat yang Aman untuk Ibu Menyusui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 16/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan