Memang, sekilas sifat perfeksionis ini bisa memberikan dampak yang baik untuk masa depan anak, terutama di bidang akademis. Tanpa harus melakukanbanyak cara, anak sudah memiliki kesadaran sendiri untuk terus belajar agar bisa mendapatkan hasil yang sempurna.
Sayangnya, sifat perfeksionis tak selalu menjadi hal yang baik. Terutama bila anak mulai menunjukkan beberapa tindakan yang mengganggu kesehatannya.
Karakteristik perfeksionis yang berlebihan umumnya ditandai dengan kecemasan akan melakukan kesalahan, menjadi sangat kritis atau menyalahkan diri sendiri ketika gagal, mudah malu dan frustrasi, serta kesulitan dalam menyelesaikan dan memprioritaskan tugas-tugas yang penting.
Kecemasan tersebut bisa membuat anak terus memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu dengan sempurna. Bila hasil pekerjaannya tak memenuhi standarnya, ia akan terus-terusan berkutat kembali dengan tugas tersebut sampai dirasa tak ada kesalahan.

Akibatnya, anak akan menghabiskan lebih banyak waktu hanya untuk mengerjakan suatu tugas. Terkadang hal ini juga diikuti dengan kebiasaan menunda-nunda sebagai salah satu cara mengatasi ketakutan.
Anak yang perfeksionis juga kerap menutupi perasaan mereka yang sebenarnya. Mereka tak mau jika orang lain tahu bahwa mereka juga merasakan kesulitan. Menunjukkan keluh kesah tersebut sama saja akan membuat mereka terlihat seperti tak mampu.
Ketakutan akan kesalahan pun bisa menahan anak untuk mencoba melakukan hal-hal yang baru. Memang, rasa takut akan mengacaukan suatu pekerjaan yang belum diketahui wajar adanya. Namun hal ini terasa lebih intens pada anak-anak yang terlalu perfeksionis.
Efek buruknya, secara tak langsung mereka akan menghambat diri untuk berkembang. Bukan tak mungkin jika nantinya sifat perfeksionis ini berujung pada masalah kesehatan mental seperti stres berat, depresi, dan gangguan kecemasan.
Cara menghadapi anak perfeksionis
Sebelum sifat perfeksionis anak semakin menjadi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua untuk membantu mereka.
1. Ajarkan anak untuk menerima kelemahannya
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar