Memberi kritikan berlebihan pada anak merupakan kesalahan mendidik anak yang sering kali tidak disadari orangtua. Padahal, dampaknya akan membuat anak jadi bosan mendengarkan kritikan Anda dan semakin susah untuk diatur.
Selain itu, di sela kritikan, orangtua juga sering kali membanding anak dengan anak lainnya. Meski tujuan Anda memotivasi anak untuk merubah sikapnya, tindakan ini bisa menghancurkan rasa percaya diri anak.
Memuji anak lain lebih baik daripada dirinya juga menumbuhkan rasa cemburu yang bisa mendorongnya melakukan perbuatan yang tercela. Misalnya, mencontek karena ingin nilainya lebih bagus dari temannya.
Anak memang perlu dikritik jika ia salah. Namun, gunakan bahasa yang lebih halus tanpa menyakiti perasaannya. Jangan pula membandingkan ia dengan teman sebayanya. Sebaliknya, beri ia pujian atas kerja kerasnya dan motivasi agar ia berubah.
3. Berekspektasi terlalu tinggi dan menuntut
Anak selalu senang jika ia dibanggakan oleh kedua orangtuanya. Sebaliknya, ia akan sangat sedih dan frustasi ketika dirinya tidak sesuai dengan harapan Anda dan pasangan.
Ini umumnya terjadi pada orangtua dengan ekspektasi yang tinggi atas kemampuan anak. Misalnya, mengharapkan anak bisa makan dengan benar saat usia 3 tahun, menuntutnya menjadi juara kelas atau memenangkan sebuah perlombaan.
Supaya Anda menghindari kesalahan mendidik anak ini, janganlah bersikap egois. Anda perlu tahu batas kemampuan anak dan tidak membuatnya tertekan.
4. Tidak konsisten dan tidak ada batasan
Cara mendidik anak yang sering kali salah dilakukan adalah tidak konsisten. Anda terkadang sangat strict dengan peraturan, tapi di lain waktu bersikap tidak peduli sama sekali dengan berbagai hal yang dilakukan anak.
Cara mendidik seperti ini dapat membingungkan dan menyulitkan anak untuk bersikap.
Apalagi jika Anda tidak menetapkan batasan dan membiarkan anak melakukan apa pun yang ia suka. Sikap memanjakan anak ini, tentu akan membuat anak tidak mau diatur dan cenderung egois.
Meski sulit, cobalah untuk menerapkan aturan dan batasan saat bermain, nonton tv, atau makan camilan.
5. Adu mulut dengan anak
Saat diomeli, anak mungkin akan membalas ucapan Anda. Anda yang terpancing dan tersulut amarah menanggapi ucapan anak. Alih-alih membuat anak diam, hal ini malah membuat suasana makin keruh.
Dibanding menanggapi perkataany, lebih baik ucapakan kata penegasan. Kemudian, terapkan cara mendisiplinkan anak yang lebih efektif, misalnya menerapkan metode time out.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar