Anak dengan kecerdasan musikal memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memainkan alat musik dan menciptakan irama. Bakat dalam bermusiknya biasanya sudah bisa terlihat sejak masih kecil.
Lalu, bagaimana mengenali kemampuan anak dalam bermusik dan cara mengasah keterampilannya? Yuk simak penjelasannya di sini!
Apa itu kecerdasan musikal?
Kecerdasan musikal merupakan salah satu bagian dari teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence) yang diperkenalkan oleh Howard Gardner.
Setiap anak memiliki kecerdasan dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Dalam buku yang ia tulis di tahun 1983 berjudul “Frames of Mind”, Gardner memperkenalkan 8 tipe kecerdasan yang terdiri dari:
- kecerdasan linguistik,
- kecerdasan logika matematika,
- kecerdasan spasial,
- kecerdasan kinestetik tubuh,
- kecerdasan musikal,
- kecerdasan interpersonal,
- kecerdasan intrapersonal, dan
- kecerdasan naturalis.
Menurut Gardner, kecerdasan musikal adalah kemampuan dan keterampilan dalam pertunjukan, komposisi, dan apresiasi terhadap hal-hal yang musikal.
Hal ini biasanya sudah bisa terlihat sejak masa kanak-kanak. Anak yang memiliki kecerdasan ini mampu mengenali pola dan nada musik, melodi, ritme, timbre, pitch, dan tone dengan sangat baik.
Ia cepat memahami dan mahir dalam bermusik. Bahkan, anak berpotensi pandai dalam menciptakan karya musiknya sendiri.
Apa ciri-ciri anak memiliki kecerdasan musikal?
Melansir International Montessori, Anda bisa mengetahui bahwa si kecil memiliki bakat musik bila ia menunjukkan ciri-ciri berikut ini.
- Senang bernyanyi dan bermain alat musik
- Aktif mendengarkan musik
- Dapat berkomunikasi melalui musik/irama misalnya dengan cara membangkitkan kesenangan, kejutan, dan suasana hati.
- Mengenali pola dan nada musik dengan mudah.
- Pandai mengingat lagu dan melodi.
- Memiliki pemahaman yang luas tentang struktur musik, ritme dan nada.
- Mampu mengingat hal-hal yang berkaitan dengan suara, suara, pola, lagu, dan suasana hati.
- Memiliki suara yang bagus sehingga dapat bernyanyi dengan nada yang tepat. Ia pun menikmati bernyanyi bersama dan membentuk harmoni.
- Dapat menciptakan suasana musikal.
- Senang menampilkan kemampuan musiknya.
- Merasakan kepuasan tersendiri saat bermusik atau menciptakan harmoni.
- Tidak bergantung pada pemikiran yang rasional.
Bila anak Anda memiliki salah satu atau lebih dari ciri-ciri di atas, bisa jadi ia memiliki bakat musik.
Tugas Anda sebagai orangtua adalah mengasah dan mengembangkan bakat anak tersebut.
Pendidikan formal kurang mendukung kecerdasan musikal anak
Seperti yang kita ketahui, otak manusia terdiri dari bagian kanan dan kiri. Menurut para ahli, otak bagian kiri lebih banyak berperan dalam hal logika, analisa, dan pikiran strategis.
Sementara otak bagian kanan lebih banyak berperan dalam hal kreativitas dan seni. Sebagian besar kecerdasan musikal dibentuk di otak kanan.
Namun sayangnya, sistem pendidikan tradisional belum bisa mengasah kedua bagian otak ini dengan baik.
Kebanyakan pelajaran di sekolah mengasah 80% otak kiri dan hanya 20% otak kanan.
Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi anak yang lebih dominan otak kanannya, termasuk yang memiliki bakat musik.
Bila hanya mengandalkan pelajaran formal di sekolah, bisa jadi kecerdasan anak dalam bermusik tidak terasah, tidak berkembang, bahkan menurun.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kegiatan tambahan untuk mengasah keterampilan musik anak.
Peran orangtua dalam mendukung kecerdasan musikal anak
Untuk mendukung bakat seni dan musik anak, peran orangtua sangat dibutuhkan. Anda mungkin tidak bisa mengandalkan pelajaran di sekolah saja.
Mengutip Christina S. Chin and David M. Harrington dalam booklet Gifted Child Today, berikut upaya-upaya yang bisa dilakukan orangtua dalam mendukung bakat musik anak.
1. Menyediakan alat musik
Untuk mengembangkan kemampuan bermusik tentunya dibutuhkan alat musik yang bisa anak mainkan sehari-hari.
Cobalah telusuri jenis alat musik apa yang anak suka dan ingin ia pelajari. Lalu sisihkanlah sebagian anggaran Anda untuk membelikan untuknya.
Jangan ragu untuk memilih merek alat musik yang berkualitas agar nada yang dihasilkan bagus dan lebih tahan lama
2. Mendaftarkan ke kursus musik
Bila Anda memiliki anggaran yang cukup, cobalah mendaftarkan si kecil ke kursus musik. Tujuannya agar ia bisa mempelajari teknik bermusik dari orang yang profesional.
Selain untuk mengasah kecerdasan musikal, menurut para ahli, belajar bermain musik juga ternyata dapat mengasah kecerdasan kognitif anak.
Bila kemampuan anak ada dalam bernyanyi, cobalah daftarkan ia ke kelas vokal agar kemampuannya semakin terasah.
3. Mengikuti pertunjukan seni
Selain terus mengasah kecerdasan musikal, latih juga agar anak berani tampil di depan umum untuk menunjukkan bakatnya.
Menurut Chin dalam artikel Supporting the Development of Musical Talent, pertunjukan seni di hadapan penonton dapat memperkuat motivasi dan kepercayaan diri para musisi dan penyanyi.
Tidak masalah bila anak masih pemula dan mungkin penampilannya tidak sebaik saat ia di rumah sendiri. Pertunjukan seni dapat melatih mentalnya agar lebih berani.
4. Mengikuti audisi
Selain mengikuti pertunjukan seni, cobalah uji kemampuan anak dengan mengikuti audisi, lomba menyanyi, atau lomba musik lainnya.
Dengan mengikuti lomba, anak dapat tertantang untuk mengejar target tertentu sehingga ia pun semakin giat berlatih dan mengasah keterampilannya.
Selain itu, ia juga berkesempatan untuk mengembangkan jaringannya dengan sesama musisi dari berbagai daerah.
5. Mendukung secara emosional
Dukungan emosional terkadang jauh lebih penting daripada dukungan materi.
Meskipun Anda sudah menyediakan segala fasilitas untuk anak, ini belum cukup bila Anda tidak terlibat secara emosional.
Berikan dukungan moril kepada anak, misalnya dengan memuji hasil karyanya, mendorong ia untuk lebih giat, menghadiri pertunjukan seni yang ia ikuti, dan menghargai penampilannya.
6. Tunjukkan ketertarikan Anda
Mudah bagi anak untuk menunjukkan ketertarikan terhadap musik bila Anda juga memiliki kecerdasan musikal yang sama seperti anak.
Namun, bila Anda tidak memiliki bakat musik atau bahkan tidak berminat terhadap hal itu, bukan berarti Anda acuh tak acuh terhadap dunia musik yang anak jalani.
Tetaplah tunjukkan ketertarikan Anda dan dengarkan cerita anak mengenai kesenangan ataupun keluhan yang ia alami saat bermain musik.
[embed-health-tool-vaccination-tool]