backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Ciri-Ciri Kecerdasan Naturalis pada Anak, Si Pecinta Alam

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

7 Ciri-Ciri Kecerdasan Naturalis pada Anak, Si Pecinta Alam

Pada dasarnya manusia dilahirkan dengan rasa ingin tahu terhadap segalah hal di sekitarnya sejak masih kecil. Ini merupakan bagian dari sifat manusia untuk mengeksplorasi, belajar, dan menemukan hal-hal baru. Sifat ini bisa disebut sebagai kecerdasan naturalis. Simak selengkapnya di sini! 

Apa itu kecerdasan naturalis?

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengamati, mengategorikan, dan memahami unsur-unsur alam. Sebagai contoh, tumbuhan, hewan, dan lingkungan. 

Anak dengan jenis kecerdasan ini cenderung tertarik untuk memelihara, mengeksplorasi, dan belajar tentang lingkungan.

Mereka juga tergolong peka terhadap perubahan di lingkungan sekitar, bahkan yang paling halus sekalipun. 

Ciri-ciri kecerdasan naturalis pada anak

anak menjaga lingkungan

Kecerdasan naturalistik menjadi salah satu dari delapan jenis kecerdasan yang membentuk Theory of Multiple Intelligence.

Teori yang dicetuskan oleh Howard Gardner ini memiliki beberapa karakteristik. Berikut adalah ciri-ciri kecerdasan naturalis yang umum bisa dilihat pada anak.

1. Menyukai alam

Salah satu ciri-ciri anak dengan kecerdasan naturalis adalah mereka menyukai alam.

Hal ini bisa terlihat dari cara mereka berinteraksi dengan alam, mulai dari lewat buku, media, atau kegiatan di luar ruangan.

2. Kemampuan observasi yang tajam

Anak dengan jenis kecerdasan ini juga memiliki keterampilan observasi yang mumpuni.

Pasalnya, mereka lebih peka terhadap alam dan sering memiliki ingatan yang tajam untuk detail dan terampil dalam memperhatikan pola. 

3. Bersemangat memahami cara kerja sesuatu

Mengingat alam adalah hal yang konsep, kecerdasan natural membutuhkan observasi dan eksplorasi. Ciri-ciri ini akan terlihat pada anak dengan kecerdasan naturalis. 

Bagaimana tidak, mereka akan tertarik untuk mencari tahu bagaimana alam bekerja, seperti tumbuhan, hewan, dan ekosistem. 

4. Tidak menyukai polusi

Orang dengan kecerdasan naturalis sering tidak menyukai polusi atau apa pun yang merusak lingkungan.

Anak yang tumbuh dengan kecerdasan ini peduli dengan alam dan mendorong mereka untuk melestarikannya lewat beberapa tindakan. 

Sebut saja, mengurangi penggunaan plastik dan mengurangi limbah makanan. Bila perlu, anak memilih karier yang memungkinkan mereka untuk peduli terhadap lingkungan. 

5. Ahli memilah informasi

Ciri-ciri kecerdasan naturalis lainnya adalah anak tergolong ahli dalam memilah informasi.

Anak bisa dengan mudah menemukan pola yang ada, membuat yang baru, kemudian mengategorikan sebuah informasi. 

Dalam hal alam, Anda akan menjumpai anak mudah mengategorikan tumbuhan, daun, kerang, dan bebatuan. 

6. Mencintai dan merawat hewan

Anak dengan kecerdasan natural cenderung menyukai dan ingin memelihara hewan.

Anda mungkin akan melihat anak senang untuk mengadopsi hewan peliharaan atau bekerja yang memungkinkan untuk merawat hewan. 

7. Menyukai karier yang berhubungan dengan alam

Seperti yang Anda ketahui, anak dengan jenis kecerdasan ini cenderung menyukai karier yang berhubungan dengan alam.

Sebelum hal tersebut terwujud, Anda akan melihat anak tertarik pada ilmu tentang tumbuhan, zoologi, atau biologi kelautan. 

Cara mengembangkan kecerdasan naturalis pada anak

faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

Bila sudah melihat adanya ciri-ciri kecerdasan naturalistik di atas, Anda sebagai orangtua bisa mencoba beberapa cara di bawah ini untuk mengembangkannya.

1. Mengajak anak berjalan di alam

Berjalan di alam memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan kecerdasan naturalis pada anak.

Saat berinteraksi langsung dengan elemen-elemen alam, anak bisa belajar berbagai bentuk, warna, tekstur, hingga perilaku makhluk hidup. 

Ini membantu mereka mengenali perbedaan dan kesamaan di antara berbagai jenis tumbuhan dan binatang.

Hal tersebut bisa merangsang rasa ingin tahu dan memperdalam pemahaman anak tentang interaksi dalam ekosistem.

2. Mengajak anak liburan ke kebun binatang atau akuarium

Anda juga bisa mengajak anak ke kebun binatang atau akuarium untuk mempelajari berbagai jenis hewan secara langsung.

Interaksi langsung dengan binatang membantu anak mengamati karakteristik fisik, perilaku, dan habitat mereka. 

Ini merangsang pengembangan rasa ingin tahu dan pemahaman tentang keanekaragaman hayati.

Selain itu, pengalaman ini mengajarkan anak tentang siklus hidup hewan, pola makan, dan interaksi dalam ekosistem.  

3. Merawat hewan

Ajak anak untuk merawat hewan agar mereka bisa berinteraksi dengan makhluk hidup. Dengan begitu, mereka bisa belajar mengamati perilaku, kebutuhan, dan siklus hidup hewan. 

Cara ini bisa membantu mengembangkan kecerdasan naturalis. Pasalnya, anak bisa memahami bagaimana memberikan makanan, air, dan perawatan untuk hewan yang tepat. 

Terlebih lagi,  menurut PennState Extension, merawat hewan bisa mengembangkan empati anak terhadap makhluk hidup lain.

Bila tidak memungkinkan punya hewan peliharaan, Anda bisa mengajak ke kebun binatang.

4. Mencoba berkebun bersama anak

Contoh aktivitas lain yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis adalah berkebun.

Aktivitas ini bertujuan agar anak bisa berinteraksi langsung dengan tanaman. Mereka juga bisa mengamati pertumbuhan dan perubahan tanaman dari waktu ke waktu. 

5. Melakukan aktivitas bertema alam lainnya

Selain itu, ada beberapa contoh aktivitas lainnya yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan natural anak, seperti: 

  • berkebun atau bertani, 
  • berkemah atau hiking, atau 
  • merawat tumbuhan. 

Kesimpulan

Kecerdasan naturalis adalah bentuk kecerdasan yang khas dan penting dalam memahami dan menjaga lingkungan alam. Dengan mengembangkan kecerdasan ini, anak bisa lebih terhubung dengan alam dan lebih peka terhadap dunia sekitar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan