backup og meta

8 Penyebab Anak Rewel Terus Plus Cara Mengatasinya

Setiap orangtua pasti pernah menghadapi kondisi anak rewel, bahkan tanpa alasan yang jelas. Bukan hanya bayi rewel, anak yang sudah balita pun bisa menunjukkan perilaku mudah menangis, marah, atau kesal. Hal ini bisa membuat orangtua frustrasi, apalagi jika sampai menangis hebat. Lantas, kenapa anak rewel terus? Simak ulasannya di bawah ini.

Berbagai penyebab anak rewel terus

Rewel yang terjadi terus-menerus pada anak bisa membuat orangtua bingung, apalagi jika tidak ada tanda-tanda sakit, lapar, atau kondisi lain yang tampak jelas. 

Untuk memahami hal ini lebih dalam, berikut berbagai kemungkinan penyebab anak rewel terus.

1. Kelelahan dan kurang istirahat 

Melansir dari Mount Sinai, anak yang aktif dan memiliki jadwal padat bisa merasa lelah, terutama bila waktu tidurnya tidak cukup. 

Hal ini mudah memicu emosi dan membuat anak lebih sensitif terhadap hal-hal kecil, sehingga lebih mudah rewel. 

2. Lapar atau tidak puas dengan makanan

Meski sudah makan, anak masih bisa merasa kelaparan atau bahkan tidak menyukai makanan yang disajikan. 

Ini bisa menyebabkan tantrum pada anak atau tampak rewel tanpa alasan yang jelas. 

3. Mengalami perubahan emosional 

Di masa perkembangan balita, anak mulai mengalami berbagai emosi, seperti rasa cemas, takut, atau kecewa, tapi belum tahu cara untuk menyalurkan atau mengekspresikannya dengan tepat.

Oleh karena itu, emosi ini sering kali diungkapkan dalam bentuk rewel. Hal ini juga yang sering menjadi penyebab anak rewel terus tanpa ada sebab yang tampak jelas.

4. Mencari perhatian 

Anak mungkin merasa tersisih, terutama jika orangtua sibuk atau perhatian lebih tertuju ke saudara kandung lain.

Rewel bisa menjadi cara mereka untuk “memanggil” perhatian orangtua. Jadi, saat si Kecil rewel terus, coba perhatikan apakah selama ini Anda kurang memberikan perhatian kepadanya.

5. Merasa bosan 

Anak rewel terus juga bisa terjadi akibat si Kecil merasa bosan atau tidak memiliki aktivitas yang menarik yang bisa mereka lakukan. 

Rasa bosan ini sering kali berubah menjadi perilaku negatif, termasuk rewel. 

6. Terlalu banyak larangan 

Setiap orangtua tentu menginginkan hal terbaik untuk buah hatinya. Namun, bukan berarti Anda harus mendikte setiap hal atau aktivitas anak.

Justru, terlalu banyak larangan atau membatasi ruang gerak anak bisa menjadi penyebab anak rewel terus.

7. Paparan gadget berlebih

Orangtua sering kali memberikan gadget pada anak sebagai “penenang instan”. Padahal, ada pengaruh gadget pada anak, yang salah satunya anak tidak bisa mengelola emosi secara sehat. 

Selain itu, layar gadget menampilkan gambar bergerak cepat, suara keras, dan cahaya terang yang bisa membuat otak anak terlalu terstimulasi. Akibatnya, anak jadi lebih mudah marah, gelisah, atau sulit tenang.

8. Merasa tidak nyaman dengan tempat baru

Beberapa anak ada yang merasa sensitif terhadap lingkungan baru, suara bising, atau situasi yang ramai. 

Oleh karena itu, tak heran jika anak rewel di tempat umum, terutama saat merasa tidak aman atau tertekan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Cara mengatasi anak rewel terus

rewel karena tidak cocok susu sapi

Menghadapi anak yang rewel terus memang tidak selalu mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, orangtua bisa membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik.

Berikut beberapa cara yang bisa dicoba.

  • Dengarkan dan validasi perasaan anak. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan memahami apa yang ia rasakan. Kadang, cukup dengan mendengarkan saja anak bisa merasa lebih tenang.
  • Bangun rutinitas harian yang konsisten. Jadwal makan, tidur, dan bermain yang konsisten bisa memberikan rasa aman bagi anak.
  • Sediakan aktivitas yang bervariasi dan menarik. Anak yang terlibat dalam kegiatan kreatif atau fisik cenderung lebih jarang rewel. 
  • Batasi penggunaan gadget dan perhatikan kontennya. Pilih tayangan edukatif dan tetap dampingi anak saat menonton.
  • Berikan perhatian positif. Jangan hanya memberi perhatian saat anak rewel. Luangkan waktu berkualitas untuk bermain atau berbicara bersama.
  • Ajak anak mengekspresikan emosinya. Anda bisa mengenalkan anak pada cara-cara sehat untuk menyalurkan perasaan, seperti menggambar, bercerita, atau bermain peran.
  • Berikan pilihan sederhana. Misalnya, “Kamu mau pakai baju merah atau biru hari ini?” Anak akan merasa punya kendali dan lebih kooperatif.

Perlu dipahami bahwa pada dasarnya rewel adalah bagian dari proses anak belajar untuk memahami dan mengungkapkan perasaanya. 

Jadi, saat melihat anak rewel terus, Anda hanya perlu mendukung anak untuk belajar memahami perasaannya. 

Namun, jika anak terus-menerus rewel, sulit dikendalikan, dan bahkan muncul tanda anak tantrum yang berlebihan, pertimbangkan untuk berkonsultasi ke psikolog anak atau dokter tumbuh kembang.

Dokter atau psikolog anak dapat membantu mencari penyebab serta memberikan saran penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Anak rewel terus bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, lapar, perubahan emosi, mencari perhatian, hingga paparan gadget berlebih.
  • Rewel merupakan salah satu cara anak mengekspresikan perasaan yang belum bisa mereka ungkapkan dengan kata-kata.
  • Orangtua bisa membantu anak dengan mendengarkan perasaannya, menciptakan rutinitas yang konsisten, membatasi gadget, dan menyediakan aktivitas menarik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fussy or irritable child: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved May 14, 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/003214.htm

Fussy or irritable child. (n.d.). Retrieved May 14, 2025, from https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/fussy-or-irritable-child

Fussy Eating In Children. (n.d.). Retrieved May 14, 2025, from https://www.kidshealth.org.nz/eating-disorders/fussy-eating-in-children

Picky Eating: What’s Normal and What’s Not. (2025). Retrieved May 14, 2025, from https://childmind.org/article/more-than-picky-eating/

(2023). The origins of fussy eating in young children. Retrieved May 14, 2025, from https://www.acamh.org/research-digest/origins-fussy-eating/

Staff, Familydoctor. org E. (2024). How To Change Your Childs Behavior – Temper Tantrums. Retrieved May 14, 2025, from https://familydoctor.org/what-you-can-do-to-change-your-childs-behavior/

Versi Terbaru

23/05/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

10 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental Anak

10 Cara Mengajarkan Anak agar Mandiri sejak Dini


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 23/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan