Meski demam merupakan bagian dari proses saat tubuh melawan bakteri, tetap saja Anda pasti merasa khawatir dan tidak tega melihat anak merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, seringkali orang tua melakukan berbagai tindakan dalam upaya menurunkan suhu badan saat anak demam, seperti memberikan obat. Padahal, perlu Anda ketahui demam biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan atau perawatan yang terlalu serius. Jadi. jangan melakukan tindakan tanpa mengetahui konsekuensinya sebab terdapat beberapa hal yang bisa berisiko bagi si kecil. Alih-alih demam turun, anak malah mengalami gangguan kesehatan lain.
Upaya mengatasi demam pada anak yang perlu dihindari
Sebagian orang tua masih melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi demam tanpa tahu efektivitas dan dampaknya terhadap anak. Oleh karena itu, Anda perlu tahu apa saja hal yang sebaiknya tidak dilakukan meski tujuan sebenarnya adalah untuk mengatasi demam pada anak.
Keliru memilih obat untuk menurunkan demam anak
Hal pertama yang mungkin terlintas pertama di pikiran orang tua ketika mendapati si kecil mengalami peningkatan suhu pada tubuh adalah memberikan obat. Namun, Anda perlu teliti dan cermat memberikan obat yang aman untuk mengatasi demam.
Perhatikan kandungan yang tertera pada kemasan. Jangan memberikan obat yang biasa dikonsumsi orang dewasa, contohnya seperti aspirin.
Anda dapat memilih obat untuk mengatasi demam dengan kandungan paracetamol dan dalam bentuk cair agar lebih mudah dikonsumsi anak.
Mencoba menurunkan panas dari luar
Cara yang dipercaya dapat mengatasi demam pada anak ini cukup banyak dilakukan orang tua. Contoh yang cukup sering ditemukan adalah menggunakan kompres dengan kain yang dibasahi air dingin. Hal ini ternyata hanya mendinginkan bagian luar atau permukaan tubuh saja, tidak sepenuhnya membantu meredakan demam.
Jika ingin membuat anak merasa lebih nyaman, tindakan lain seperti mengenakan pakaian tipis dan membiarkan angin masuk dapat Anda lakukan. Saat anak merasa kedinginan pun tidak perlu terlalu menyelimutinya terlalu berlebihan.
Demam tidak harus selalu mendapat perawatan khusus
Perlu Anda ketahui, kepercayaan atau mitos bahwa demam pada anak tidak harus selalu diobati, tidak sepenuhnya benar. Saat akan mengobati atau merawat demam anak, Anda perlu mempertimbangkan keadaan atau kondisi anak, bukan melihat seberapa tinggi suhu badan.
Anda baru dapat berupaya menurunkan demam pada anak ketika mendapati si kecil rewel, terlihat tidak nyaman, atau terganggu dengan kondisi yang dialaminya.
Membiarkan anak kekurangan cairan
Anda seharusnya perlu tahu pentingnya memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Saat dalam kondisi normal saja, anak perlu cairan agar tubuh dapat bekerja secara normal, apalagi ketika mengalami demam.
Mendorong untuk lebih banyak minum merupakan cara mengatasi demam pada anak yang sederhana tapi sangat penting untuk dilakukan. Ketika temperatur tubuh naik, si kecil dapat lebih cepat kehilangan cairan tubuh. Jadi Anda perlu terus memberikan anak air setiap kali mendapat kesempatan.
Sebagai orang tua, Anda perlu peka terhadap setiap kondisi kesehatan yang terjadi pada anak, termasuk demam. Namun tidak perlu panik dan melakukan hal yang berlebihan.
Ingat, demam biasanya akan hilang dalam dua atau tiga hari. Melakukan tindakan seperti kompres es atau mengenakan pakaian yang terlalu berlebihan sudah tidak lagi direkomendasikan untuk menurunkan demam pada anak.
Alat Pengingat Jadwal Imunisasi
Anda baru punya anak? Mau tahu informasi lengkap soal jenis vaksin dan jadwal pemberiannya? Atau butuh pengingat agar tidak lupa?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.