backup og meta

10 Kegiatan Seru untuk Melatih Motorik Halus Anak

10 Kegiatan Seru untuk Melatih Motorik Halus Anak

Kemampuan motorik sangat penting bagi perkembangan balita, termasuk keterampilan motorik halus. Untuk memastikan anak berkembang dengan baik, Anda bisa melatih kemampuan motorik halus anak dengan berbagai kegiatan dan permainan anak yang menyenangkan.

Cara atau ide kegiatan untuk melatih motorik halus anak

Motorik halus terdiri dari kelompok otot yang lebih kecil dan terkait dengan ketangkasan. Otot-otot tersebut berada di pergelangan tangan, jari tangan, tangan, kaki, dan jari kaki.

Pada tubuh, kemampuan motorik halus memiliki fungsi penting untuk menunjang kehidupan anak hingga dewasa, seperti berikut ini.

  • Menggenggam benda.
  • Memencet tombol.
  • Menggosok gigi.
  • Menggoyangkan jari kaki.

Untuk melatih dan mendukung perkembangan motorik halus pada anak, berikut adalah kegiatan dan permainan yang bisa Anda lakukan bersama anak.

1.  Bermain lilin atau tanah liat

mainan anak DIY

Mainan berupa adonan, seperti lilin atau tanah liat, diketahui dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

Anda bisa meminta anak untuk meremas, meregangkan, mencubit, dan menggulung adonan menjadi bentuk-bentuk yang ia inginkan, misalnya,menjadi bentuk panjang atau bulat.

Anda juga bisa meminta anak untuk memotong-motong adonan dengan gunting atau alat lainnya. Ini bermanfaat untuk melatih kemampuan otot tangan anak.

Namun, ingat untuk selalu mengawasi anak saat bermain dengan alat seperti gunting. Pastikan juga usia anak sudah sesuai anjuran untuk bermain adonan ini agar terhindar dari risiko menelan.

2. Melukis

Membuat jenis lukisan yang berbeda-beda bisa membantu meningkatkan kemampuan koordinasi antara mata dan tangan serta ketangkasan anak.

Untuk membuat lukisan ini, si Kecil bisa menggunakan berbagai alat melukis atau langsung dengan tangannya (finger painting).

Melukis secara langsung dengan tangan bisa melatih anak untuk menggunakan tangannya. Ini juga bisa memberikan kesempatan pada anak untuk berani kotor.

Sementara itu, melukis dengan kuas bisa mengajarkan anak menggenggam barang dan mengendalikan alat tertentu.

3. Bermain dengan spons

Spons atau busa juga bisa menjadi mainan untuk melatih motorik halus anak. 

Anda cukup siapkan spons yang baru dan bersih, air, dan dua mangkuk. Isi salah satu mangkuk dengan air dan biarkan mangkuk yang satu lagi kosong.

Minta anak untuk memindahkan air dari satu mangkuk ke mangkuk lainnya menggunakan spons.

Ajarkan anak cara untuk menyerap air menggunakan spons, lalu peras air ke dalam mangkuk yang kosong. Meski sederhana, permainan ini dapat memperkuat tangan dan lengan bawah anak.

Mainan untuk melatih motorik halus

  • Balok mainan (kayu, plastik, atau busa).
  • Bola.
  • Puzzle.
  • Mainan alat musik, seperti piano atau gitar.
  • Lilin atau tanah liat.
  • Magnetic board atau mainan papan tulis.
  • Manik-manik atau mainan ronce.

4. Lomba memindahkan beras

Seperti namanya, ini merupakan permainan untuk melihat siapa yang bisa memindahkan beras lebih cepat.

Caranya, bagi satu genggam beras ke dalam dua mangkuk plastik. Minta anak berlomba dengan Anda untuk memindahkan beras menggunakan pinset plastik secepat mungkin.

Jika beras terlalu sulit untuk diambil oleh anak, Anda bisa menggunakan sereal berbentuk O atau manik-manik yang biasa digunakan untuk perhiasan.

Kegiatan ini bisa membantu meningkatkan kekuatan tangan anak, sehingga motorik halusnya bisa berkembang.

5. Bermain air

Permainan dengan setengah gelas air juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk anak.

Mirip cara bermain dengan spons, permainan ini bisa dilakukan dengan menggunakan satu gelas berisi setengah air dan satu gelas kosong. Siapkan juga pipet untuk digunakan anak.

Caranya, minta anak untuk memindahkan air ke gelas yang kosong menggunakan pipet. Agar lebih menarik, Anda juga bisa menambahkan pewarna makanan ke dalam air.

Melalui permainan ini, anak bisa belajar memencet dan melatih kemampuan motorik halus di tangan.

6. Berkebun

meningkatkan imun anak dengan berkebun

Dilansir dari Understood, kegiatan saat berkebun seperti menggali dan menanam tanaman bukan hanya melatih kemampuan motorik kasar, tetapi juga motorik halus pada anak.

Misalnya, memasukan bibit tanaman ke dalam tanah memerlukan koordinasi antara mata dengan tangan.

Saat anak berkebun, ia juga akan terlatih untuk menggenggam benda, seperti sekop untuk menggali tanah dan penjepit untuk mengambil bibit tanaman.

7. Memberi makan burung

Selain berkebun, kegiatan lain di luar rumah yang bisa meningkatkan motorik halus anak, yaitu memberi makan burung. 

Anda bisa mengajarkan anak untuk membuat makanan burung sendiri dari sereal atau makanan ringan yang mungkin disukai burung dengan mengaduk dan mengayaknya.

Melalui kegiatan ini, anak bisa melatih kemampuan motorik halus di tangan.

Namun bukan hanya itu, anak juga bisa sekaligus belajar dan melihat langsung burung-burung yang makan makanan yang ia buat.

8. Berlatih menulis

Salah satu kemampuan motorik halus yang perlu dimiliki oleh anak, yaitu menulis.

Anda bisa mencoba mengajarkan anak menulis dengan beragam teknik yang menyenangkan. Sebagai contoh, menulis dengan pensil yang berbentuk karakter atau tokoh kartun yang anak sukai.

Cara ini sangat cocok untuk anak yang akan memasuki usia awal sekolah dan perlu mengembangkan kemampuan menulis.

9. Mencuci kaus kaki

Ya, mencuci kaus kaki sendiri juga merupakan kegiatan yang bisa melatih kemampuan motorik halus anak.

Untuk melatih motorik halus anak, Anda bisa mengajarkan anak untuk mengucek kaus kaki dengan gerakan tangan ke atas dan bawah.

Anda juga bisa mencontohkan untuk menemukan dan menggabungkan kedua sisi kaus kaki.

10. Menyusun kancing

Jika mempunyai banyak kancing, Anda bisa menggunakannya sebagai alat untuk melatih motorik halus anak. 

Anda bisa melatih kemampuan otak dan tangan anak dengan memintanya untuk menyusun kancing menjadi tinggi.

Anak akan merasa tertarik dan tertantang untuk bisa menyusun kancing setinggi mungkin.

Itu adalah beberapa kegiatan dan permainan yang bisa Anda lakukan bersama si Kecil sebagai cara untuk melatih kemampuan motorik halus anak.

Dengan begitu, Anda bisa memastikan kemampuan motorik halus anak bisa berkembang dengan baik dan mampu mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mozafaripour, S. (2020). Improving Fine Motor Skills | USAHS. Retrieved 3 July 2023, from https://www.usa.edu/blog/how-to-improve-fine-motor-skills/

Mcilroy, T. (2022). How to Improve Fine Motor Skills in Early Childhood. Retrieved 3 July 2023, from https://empoweredparents.co/how-to-improve-fine-motor-skills/

Mcilroy, T. (2022). The 17 Best Fine Motor Activities for Kids. Retrieved 3 July 2023, from https://empoweredparents.co/fine-motor-activities/

6 Fine Motor Skills Activities for Kids. (2019). Retrieved 3 July 2023, from https://www.understood.org/en/articles/6-fine-motor-activities-for-young-kids

13 Fun Ways to Develop Motor Skills in Young Children. (2023). Retrieved 3 July 2023, from https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/motor-skills-in-young-children/

Fine motor skills. (N.d.). Retrieved 3 July 2023, from https://help-for-early-years-providers.education.gov.uk/physical-development/fine-motor-skills

Smart Toys for Every Age. Kids Health. (2018). Retrieved 3 July 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/smart-toys.html

Toys that boost physical development. Baby Center. (n.d). Retrieved 3 July 2023, from https://www.babycenter.com/child/development/toys-that-boost-physical-development_3659016#for-fine-motor-skills

Versi Terbaru

09/08/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

7 Contoh Kegiatan untuk Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Anak

Perbedaan Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak Balita


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 09/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan