backup og meta

Jenis Mainan Edukasi untuk Anak Usia 2 Tahun yang Bisa Orangtua Pilih

Jenis Mainan Edukasi untuk Anak Usia 2 Tahun yang Bisa Orangtua Pilih

Tidak sekadar menyenangkan, mainan juga bisa menjadi alat untuk meningkatkan perkembangan anak usia 2 tahun. Di usia ini, perkembangan bahasa anak juga semakin baik, meski ia sering bicara dengan bahasanya sendiri dan kurang jelas. Untuk mengasah tumbuh kembang anak, berikut mainan edukasi untuk anak 2 tahun yang bisa menjadi pilihan.

Jenis mainan edukasi untuk anak usia 2 tahun

Memilih mainan untuk anak usia dua tahun memang terasa mudah. Namun, akan lebih baik untuk memberikan mainan edukasi karena rasa penasarannya sudah tinggi dan perlu media untuk mengasah tumbuh kembangnya.

Ada tiga macam mainan edukasi untuk anak 2 tahun menjadi yang terbagi berdasarkan fungsinya. 

Mainan yang melatih anak untuk memecahkan masalah (problem solving)

Masih balita perlu belajar pemecahan masalah? Mungkin itu yang ada di dalam pikiran orangtua.

Meski terkesan rumit, anak usia dua tahun bisa memainkan permainan memecahkan masalah dengan sederhana, seperti:

  • puzzle,
  • balok bongkar pasang,
  • busy book, serta
  • menyortir bentuk.

Mengutip dari National Association for the Education of Young Children (NAEYC), mainan tersebut akan melatih keterampilan berpikir logis anak. Ambil contoh bermain balok bongkar pasang. 

Saat ia sedang ingin membuat robot, lalu ada bagian balok yang kurang tepat bila ia pakai sebagai tangan. Anak akan mencari ukuran balok yang tepat menurutnya, untuk ia jadikan tangan.

Melalui permainan balok ini, anak dilatih untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapinya.

Mainan untuk melatih imajinasi anak

Terkadang orangtua kesulitan mengikuti imajinasi yang anaknya buat. Tidak perlu meluruskan, ikuti saja setiap permainannya karena anak sedang berlatih dengan kreativitasnya.

Beberapa mainan edukasi untuk anak usia 2 tahun yang bisa melatih imajinasi anak seperti:

  • boneka,
  • action figure,
  • masak-masakan,
  • dokter-dokteran, dan
  • alat warna.

Bolehkah anak laki-laki bermain boneka? Tentu saja karena bermain boneka bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.

Mengutip dari Child Adventures, selain melatih imajinasi anak, boneka juga meningkatkan keterampilan sosial dan bahasa si kecil.

Sebagai contoh, ia berperan sebagai ibu dari boneka kelinci, anak akan berbicara seperti seorang ibu kepada boneka lainnya. 

Bila ucapannya tidak jelas dan salah, Anda bisa membetulkan sambil mengajak bicara.

“Ibu kelinci mau makan ya” ketika anak mengatakan ‘mamam’. 

Mainan untuk melatih motorik kasar dan halus

Selain melatih imajinasi, sangat penting untuk mengasah perkembangan motorik kasar dan halus anak. Motorik kasar dan halus berperan dalam gerakan dan aktivitas anak sehari-hari. 

Keterlambatan perkembangan motorik bisa menimbulkan masalah lain, seperti anak terlambat berjalan sampai kelainan fisik.

Jenis mainan yang bisa melatih kemampuan motorik kasar dan halus anak, yaitu:

  • bola,
  • sepeda,
  • mainan musik
  • lilin malam, dan
  • alat warna.

Bola, sepeda, dan musik termasuk mainan edukasi anak usia 2 tahun untuk meningkatkan motorik kasar. Bola membuatnya melatih otot kaki dan tangan untuk menangkap juga menendang bola. 

Sementara sepeda melatih keseimbangan dan konsentrasi si kecil. Untuk mainan musik dan lagu, bisa membuat anak menari dengan menggoyangkan tangan dan pinggul. 

Lilin malam dan alat warna termasuk mainan edukasi untuk meningkatkan motorik halus. Ia akan belajar menggenggam alat warna seperti pensil, krayon, atau cat air. 

Sementara untuk lilin malam, ia belajar memegang dan membuat bentuk. Mainan ini juga melatih sensorik anak saat menyentuh permukaan malam.

Tips memilih mainan edukasi untuk anak usia 2 tahun

kreativitas anak

Anak-anak usia dua tahun sangat cepat dalam mempelajari dan beradaptasi terhadap mainan baru.

Akan tetapi, hal tersebut juga bisa berdampak buruk karena anak cenderung tidak memiliki rasa takut, sehingga tetap mencoba sesuatu barang berbahaya.

Lantas, bagaimana cara memilih mainan edukasi untuk anak usia 2 tahun? Berikut beberapa tipsnya, mengutip dari Kids Health.

  • Bahan mainan yang mudah untuk orangtua bersihkan.
  • Alat warna harus memiliki label nonracun.
  • Cat air bebas dari timah.
  • Mainan yang terbuat dari kain harus memiliki label tahan api.
  • Hindari mainan yang berdiameter 4,4 cm atau lebih kecil karena bisa tertelan.
  • Tidak membeli mainan dengan baterai (kecuali memiliki penutup baterai yang kencang).

Tetap dampingi anak saat asyik bermain dengan mainan yang tepat untuk anak usia 2 tahun.

Pasalnya, anak rentan bermain dengan cara yang tidak tepat, seperti memasukkan ke mulut atau bagian tubuh lain. 

Bila si kecil sudah terlihat bosan, ajak anak untuk merapikan mainannya sebelum mencoba mainan lain.

Ini untuk membiasakan si kecil bermain secara runut dan bertanggung jawab dengan mainannya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Parlakian, R., & THREE, Z. (2021). Tips for Choosing Toys for Toddlers. Retrieved 12 March 2021, from https://www.zerotothree.org/resources/1076-tips-for-choosing-toys-for-toddlers#:~:text=Choose%20toys%20that%20can%20be%20used%20in%20a%20variety%20of%20ways.&text=Toddlers%20love%20to%20take%20apart,many%20different%20games%20with%20them.

Good Toys for Young Children by Age and Stage | NAEYC. (2021). Retrieved 12 March 2021, from https://www.naeyc.org/resources/topics/play/toys

Choosing Safe Toys for Toddlers and Preschoolers (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2021). Retrieved 12 March 2021, from https://kidshealth.org/en/parents/safetoys-young.html

 

Versi Terbaru

31/03/2021

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Rekomendasi Pilihan Mainan Anak Laki-laki dan Manfaatnya

Jangan Asal Beri, Ini 8 Tips Memilih Mainan untuk Anak yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 31/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan