Mengetahui perawatan pasca sunat merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh orangtua. Pasalnya, setelah menjalani prosedur ini perlu adanya perhatian khusus guna memastikan penyembuhan berjalan lancar serta anak terhindar dari risiko infeksi dan komplikasi lainnya.
Kira-kira bagaimana cara agar luka sunat cepat mengelupas dan sembuh? Yuk simak ulasan berikut untuk mencari tahu jawabannya.
Perawatan pasca sunat agar cepat sembuh
Pada dasarnya, perawatan setelah sunat laser dan sunat biasa untuk anak laki-laki kurang lebih sama.
Perawatan setelah sunat ini biasanya melibatkan sejumlah langkah yang perlu dilakukan dengan cermat.
Ini mulai dari menjaga area kebersihan, mengaplikasikan obat anti-infeksi, hingga memperhatikan aktivitas fisik yang dapat memengaruhi proses penyembuhan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari sunat?
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat orangtua lakukan dalam perawatan pasca sunat agar luka sunat cepat mengelupas dan sembuh.
1. Memastikan luka agar tetap kering
Hal utama yang perlu dilakukan dalam perawatan pasca sunat adalah menjaga luka pada area sunat tetap kering.
Jika perban kotor atau basah, artinya perlu diganti. Berikut cara mengganti perban sebagai salah satu perawatan anak setelah sunat.
- Bukalah perban dengan perlahan.
- Gunakan kasa yang telah diberi air hangat atau cairan infus untuk membantu melepaskan bagian perban yang menempel.
- Ganti perban dengan kasa steril dan plester yang baru dan pastikan penis dalam keadaan bersih sebelum dibalut kembali.
Jika Anda tidak tahu cara merawat luka sunat dan mengganti perban dengan baik, mintalah bantuan tenaga kesehatan, seperti dokter atau perawat.
2. Minum obat pereda nyeri
Setelah sunat, si Kecil mungkin akan merasa tidak nyaman atau sakit pada area penis. Biasanya, dokter meresepkan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Ikutilah anjuran dari dokter atau apoteker untuk mengonsumsi obat-obatan ini. Pastikan si Kecil minum obat sesuai aturan pakai dan resep yang diberikan oleh dokter.
3. Membersihkan area penis
Cara agar luka sunat cepat sembuh yang selanjutnya adalah dengan berhati-hati saat membersihkan area penis. Bantulah ia untuk membersihkannya setelah buang air.
Lakukan perawatan kebersihan penis pasca sunat dengan cara yang benar. Hindari memakai sabun untuk membersihkannya, cukup dengan air hangat suam-suam kuku.
Bila ingin membersihkan dengan sabun, pilih sabun yang bebas dari bahan kimia yang terlalu keras seperti antiseptik, pewangi, dan pengawet.
Keringkan dengan handuk lembut dengan cara menepuk-nepuk pelan dan jangan digosok.
4. Berendam air hangat
Mengutip situs Children’s Hospital at Dartmouth-Hitchcock, sejak 3 hari setelah sunat, anak dianjurkan untuk berendam air hangat.
Tujuannya untuk mencegah pengerasan kulit pada ujung penis dan membantu membersihkan area luka.
Rendamlah si Kecil selama 5—10 menit dalam air suam-suam kuku. Namun, Anda tak perlu menggunakan sabun atau bahan lainnya. Lakukan kegiatan ini setiap hari selama kurang lebih 1 minggu.
5. Oleskan petroleum jelly
Selama masa penyembuhan setelah melakukan sunat laser, Anda bisa mengoleskan petrolatum (petroleum jelly) pada ujung dan batang penis si Kecil secukupnya.
Petroleum jelly dipercaya dapat menjadi obat untuk merawat luka sunat agar cepat kering dan sembuh.
Pasalnya, petrolatum bisa mencegah agar luka akibat sunat tidak menempel pada pakaian dalam atau celana.
Selain petroleum jelly, Anda bisa mengoleskan salep antibiotik atau salep lainnya sesuai anjuran dokter.
6. Pakai baju dan celana yang longgar
Menghindari penggunaan celana yang terlalu ketat selama masa perawatan pasca sunat juga dapat menjadi cara agar luka sunat cepat sembuh.
Sebab, pakaian yang terlalu ketat bisa menekan area penis dan menimbulkan rasa sakit.
Tidak hanya itu, sirkulasi udara dan darah ke area penis pun akan terhambat. Akibatnya, luka pada penis susah kering sehingga proses penyembuhannya menjadi lebih lama.
7. Ganti popok secara rutin
Bila si Kecil melakukan sunat saat masih bayi, sebaiknya ganti popok secara rutin agar luka sunat cepat sembuh dan kering.
Hindari penggunaan popok yang terlalu ketat juga untuk menghindari terjadinya iritasi.
Saat mengganti popok, hindari penggunaan tisu basah pada area luka. Hal ini karena tisu basah mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi.