backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Manfaat Madu untuk Kesehatan Anak dan Tips Aman Memberikannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 13/08/2023

    6 Manfaat Madu untuk Kesehatan Anak dan Tips Aman Memberikannya

    Sudah bukan rahasia bila madu dikenal sebagai salah satu makanan alami yang menawarkan segudang khasiat. Selain rasanya yang manis dan lezat, madu kaya akan nutrisi dan senyawa yang baik untuk tubuh. Tidak hanya untuk orang dewasa, madu memiliki manfaat untuk kesehatan anak

    Berbagai manfaat madu untuk kesehatan anak

    Seperti yang Anda tahu, madu memang bergizi. Sayangnya, madu hanya boleh dikonsumsi oleh anak-anak di atas usia 1 tahun.

    Memberikan madu untuk bayi di bawah usia 1 tahun berisiko menyebabkan botulisme yang membahayakan kesehatannya.

    Walau begitu, manfaat madu untuk anak masih bisa dirasakan bagi mereka yang sudah berusia di atas satu tahun.

    Pasalnya, pencernaan mereka sudah cukup matang untuk mengeluarkan bakteri ke seluruh tubuh.

    Berikut adalah berbagai manfaat atau khasiat madu untuk kesehatan balita dan anak yang berada di usia atasnya.

    1. Sumber energi

    Tahukah Anda bahwa satu sendok teh madu mengandung 20—30 kalori? Kandungan kalori dan karbohidrat di dalam madu ini bisa menjadi sumber energi yang baik untuk anak-anak yang aktif. 

    Energi yang diberikan oleh madu bisa membantu anak tetap bertenaga sepanjang hari. Bila perlu, pilih madu acacia yang bisa mendukung kesehatan anak secara keseluruhan.

    Dilansir dari Saudi journal of biological sciences, acacia masuk dalam jenis madu rendah GI (glycemic index). 

    2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

    Manfaat madu lainnya untuk anak adalah membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi karena madu alami memiliki efek antioksidan dan antibiotik. 

    Efek antioksidan diperoleh dari kandungan fenolnya yang membantu melawan radikal bebas. Sementara itu, sifat antibiotiknya berasal dari zat inhibine yang membantu melawan infeksi. 

    Khasiat ini membuat madu menjadi salah satu makanan yang sering diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan kesehatan mereka.

    3. Melancarkan pencernaan

    Madu memiliki manfaat sebagai prebiotik yang membantu merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam usus anak. 

    Anda bisa mencampurkan madu dengan buttermilk atau yoghurt. Pasalnya, kombinasi ini menciptakan pra-probiotik yang baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan anak

    4. Meredakan peradangan

    Madu memiliki sifat anti-inflamasi alami yang dapat membantu meredakan peradangan pada anak.

    Kandungan senyawa aktif dalam madu, seperti flavonoid dan polifenol, berperan dalam mengurangi respons peradangan di tubuh.

    Berkat sifat antiperadangan tersebut, madu dianggap sebagai obat alami untuk beberapa kondisi peradangan, seperti: 

    • sakit tenggorokan, 
    • asma, dan
    • gastroenteritis. 

    5. Mencegah kerusakan gigi

    Selain meredakan peradangan, madu alami memiliki khasiat untuk anak berupa mencegah kerusakan gigi.

    Madu alami diketahui mampu melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Sifat antibakteri dan antivirus ini yang membuat madu sering digunakan dalam pengobatan tradisional.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, madu bisa membantu mencegah kerusakan gigi anak.

    6. Membantu mengobati batuk

    Konsumsi madu untuk anak ternyata bisa membantu mengobati batuk. Pasalnya, madu alami terkenal akan sifatnya yang antimikroba, antivirus, dan antijamur.

    Ini membuat banyak orang menggunakan madu sebagai obat alami untuk meredakan pilek dan batuk pada anak. 

    Bahkan, ada keyakinan memberi madu yang sudah dipasteurisasi sebelum tidur bisa mengurangi gejala batuk dan pilek pada anak.

    Tips aman memberikan madu untuk anak

    gizi pada balita

    Memberikan madu ke anak tentu harus dilakukan secara bertahap. Ini karena anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan rasa dan tekstur madu.

    Begini tips memberikan madu untuk anak yang bisa Anda coba.

    1. Perhatikan usia anak

    Guna mendapatkan khasiat madu untuk anak, cek apakah anak sudah cukup umur untuk makan madu.

    Pasalnya, madu tidak disarankan untuk bayi di bawah usia satu tahun karena rentan terhadap bakteri madu. 

    Tahukah Anda?

    Bakteri yang ada di dalam madu bernama Clostridium botulinum. Ini merupakan bakteri yang hidup di tanah dan debu. Selain dapat mencemari madu, bakteri ini juga bisa menempel di permukaan, seperti karpet dan lantai.

    2. Pilih madu asli dan murni

    Pastikan Anda memilih madu yang asli dan murni, tanpa campuran tambahan, untuk diberikan kepada anak.

    Salah satunya adalah tambahan gula. Jadi, sebaiknya hindari memberikan madu dengan tambahan gula atau bahan kimia untuk anak.

    3. Cek batas konsumsi madu untuk anak

    Walaupun anak balita atau yang berusia di atas satu tahun sudah aman mengonsumsi madu, sebaiknya tetap cek batas konsumsi mereka.

    Hal ini bisa diketahui lewat konsultasi dengan dokter untuk memahami dosis yang sesuai. 

    4. Konsultasikan dengan dokter

    Bagi Anda yang ingin memanfaatkan madu sebagai obat tradisional, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

    Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah madu menjadi obat alami yang tepat untuk meredakan batuk anak

    5. Waspadai alergi anak

    Beberapa anak mungkin alergi terhadap madu. Jadi, pantau reaksi tubuh anak Anda setelah diberikan madu untuk pertama kalinya.

    Bila muncul gejala alergi pada anak, segera hentikan konsumsi madu. 

    Madu merupakan makanan alami yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak-anak. Namun, perhatikan batasan konsumsi dan usia yang tepat sebelum memberikan makanan ini.

    Dengan memberikan madu secara bijaksana, Anda dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 13/08/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan