backup og meta

6 Manfaat Madu untuk Kesehatan Anak dan Tips Aman Memberikannya

6 Manfaat Madu untuk Kesehatan Anak dan Tips Aman Memberikannya

Sudah bukan rahasia bila madu dikenal sebagai salah satu makanan alami yang menawarkan segudang khasiat. Selain rasanya yang manis dan lezat, madu kaya akan nutrisi dan senyawa yang baik untuk tubuh. Tidak hanya untuk orang dewasa, madu memiliki manfaat untuk kesehatan anak

Berbagai manfaat madu untuk kesehatan anak

Seperti yang Anda tahu, madu memang bergizi. Sayangnya, madu hanya boleh dikonsumsi oleh anak-anak di atas usia 1 tahun.

Memberikan madu untuk bayi di bawah usia 1 tahun berisiko menyebabkan botulisme yang membahayakan kesehatannya.

Walau begitu, manfaat madu untuk anak masih bisa dirasakan bagi mereka yang sudah berusia di atas satu tahun.

Pasalnya, pencernaan mereka sudah cukup matang untuk mengeluarkan bakteri ke seluruh tubuh.

Berikut adalah berbagai manfaat atau khasiat madu untuk kesehatan balita dan anak yang berada di usia atasnya.

1. Sumber energi

Tahukah Anda bahwa satu sendok teh madu mengandung 20—30 kalori? Kandungan kalori dan karbohidrat di dalam madu ini bisa menjadi sumber energi yang baik untuk anak-anak yang aktif. 

Energi yang diberikan oleh madu bisa membantu anak tetap bertenaga sepanjang hari. Bila perlu, pilih madu acacia yang bisa mendukung kesehatan anak secara keseluruhan.

Dilansir dari Saudi journal of biological sciences, acacia masuk dalam jenis madu rendah GI (glycemic index). 

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Manfaat madu lainnya untuk anak adalah membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi karena madu alami memiliki efek antioksidan dan antibiotik. 

Efek antioksidan diperoleh dari kandungan fenolnya yang membantu melawan radikal bebas. Sementara itu, sifat antibiotiknya berasal dari zat inhibine yang membantu melawan infeksi. 

Khasiat ini membuat madu menjadi salah satu makanan yang sering diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan kesehatan mereka.

3. Melancarkan pencernaan

Madu memiliki manfaat sebagai prebiotik yang membantu merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam usus anak. 

Anda bisa mencampurkan madu dengan buttermilk atau yoghurt. Pasalnya, kombinasi ini menciptakan pra-probiotik yang baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan anak

4. Meredakan peradangan

Madu memiliki sifat anti-inflamasi alami yang dapat membantu meredakan peradangan pada anak.

Kandungan senyawa aktif dalam madu, seperti flavonoid dan polifenol, berperan dalam mengurangi respons peradangan di tubuh.

Berkat sifat antiperadangan tersebut, madu dianggap sebagai obat alami untuk beberapa kondisi peradangan, seperti: 

  • sakit tenggorokan, 
  • asma, dan
  • gastroenteritis. 

5. Mencegah kerusakan gigi

Selain meredakan peradangan, madu alami memiliki khasiat untuk anak berupa mencegah kerusakan gigi.

Madu alami diketahui mampu melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Sifat antibakteri dan antivirus ini yang membuat madu sering digunakan dalam pengobatan tradisional.

Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, madu bisa membantu mencegah kerusakan gigi anak.

6. Membantu mengobati batuk

Konsumsi madu untuk anak ternyata bisa membantu mengobati batuk. Pasalnya, madu alami terkenal akan sifatnya yang antimikroba, antivirus, dan antijamur.

Ini membuat banyak orang menggunakan madu sebagai obat alami untuk meredakan pilek dan batuk pada anak. 

Bahkan, ada keyakinan memberi madu yang sudah dipasteurisasi sebelum tidur bisa mengurangi gejala batuk dan pilek pada anak.

Tips aman memberikan madu untuk anak

gizi pada balita

Memberikan madu ke anak tentu harus dilakukan secara bertahap. Ini karena anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan rasa dan tekstur madu.

Begini tips memberikan madu untuk anak yang bisa Anda coba.

1. Perhatikan usia anak

Guna mendapatkan khasiat madu untuk anak, cek apakah anak sudah cukup umur untuk makan madu.

Pasalnya, madu tidak disarankan untuk bayi di bawah usia satu tahun karena rentan terhadap bakteri madu. 

Tahukah Anda?

Bakteri yang ada di dalam madu bernama Clostridium botulinum. Ini merupakan bakteri yang hidup di tanah dan debu. Selain dapat mencemari madu, bakteri ini juga bisa menempel di permukaan, seperti karpet dan lantai.

2. Pilih madu asli dan murni

Pastikan Anda memilih madu yang asli dan murni, tanpa campuran tambahan, untuk diberikan kepada anak.

Salah satunya adalah tambahan gula. Jadi, sebaiknya hindari memberikan madu dengan tambahan gula atau bahan kimia untuk anak.

3. Cek batas konsumsi madu untuk anak

Walaupun anak balita atau yang berusia di atas satu tahun sudah aman mengonsumsi madu, sebaiknya tetap cek batas konsumsi mereka.

Hal ini bisa diketahui lewat konsultasi dengan dokter untuk memahami dosis yang sesuai. 

4. Konsultasikan dengan dokter

Bagi Anda yang ingin memanfaatkan madu sebagai obat tradisional, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah madu menjadi obat alami yang tepat untuk meredakan batuk anak

5. Waspadai alergi anak

Beberapa anak mungkin alergi terhadap madu. Jadi, pantau reaksi tubuh anak Anda setelah diberikan madu untuk pertama kalinya.

Bila muncul gejala alergi pada anak, segera hentikan konsumsi madu. 

Madu merupakan makanan alami yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak-anak. Namun, perhatikan batasan konsumsi dan usia yang tepat sebelum memberikan makanan ini.

Dengan memberikan madu secara bijaksana, Anda dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak Anda.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Miguel, M. G., Antunes, M. D., & Faleiro, M. L. (2017). Honey as a Complementary Medicine. Integrative medicine insights, 12, 1178633717702869. https://doi.org/10.1177/1178633717702869 

Pasupuleti, V. R., Sammugam, L., Ramesh, N., & Gan, S. H. (2017). Honey, Propolis, and Royal Jelly: A Comprehensive Review of Their Biological Actions and Health Benefits. Oxidative medicine and cellular longevity, 2017, 1259510. https://doi.org/10.1155/2017/1259510 

Meo, S. A., Al-Asiri, S. A., Mahesar, A. L., & Ansari, M. J. (2017). Role of honey in modern medicine. Saudi journal of biological sciences, 24(5), 975–978. https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2016.12.010n 

Ajibola, A., Chamunorwa, J. P., & Erlwanger, K. H. (2012). Nutraceutical values of natural honey and its contribution to human health and wealth. Nutrition & metabolism, 9, 61. https://doi.org/10.1186/1743-7075-9-61 

Eteraf-Oskouei, T., & Najafi, M. (2013). Traditional and modern uses of natural honey in human diseases: a review. Iranian journal of basic medical sciences, 16(6), 731–742. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3758027/

Goldman R. D. (2014). Honey for treatment of cough in children. Canadian family physician Medecin de famille canadien, 60(12), 1107–1110. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4264806/

Hirsch, L. (2023). Why Should Babies Not Have Honey?. Retrieved 21 July 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/honey-botulism.html 

Hirsch, L. (2023). Infant Botulism. Kids Health. Retrieved 21 July 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/botulism.html

Versi Terbaru

13/08/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Biar Makin Lahap, Ini Menu Makanan Balita Usia 1-5 Tahun yang Bisa Dicoba

Tidak Selalu karena Madu, Ini Penyebab Botulisme pada Bayi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 13/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan