Salah satu obat antidepresan yang diresepkan psikiater adalah paroxetine (paroksetin). Kenali dosis, aturan pakai, dan efek samping obat ini.
Golongan obat: antidepresan.
Merek dagang paroxetine: –
Apa itu obat paroxetine?
Paroxetine adalah obat golongan antidepresan. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati depresi, serangan panik, OCD (obsessive compulsive disorder), gangguan kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma.
Obat ini bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin.
Paroxetine dikenal sebagai jenis obat depresi selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Obat ini dapat meningkatkan mood, kualitas tidur, nafsu makan, dan tingkat energi.
Obat ini dapat membantu mengelola rasa takut, cemas, pikiran yang tidak diinginkan, dan sejumlah serangan panik.
Paroksetin juga dapat mengurangi dorongan untuk melakukan suatu aktivitas berulang kali, seperti mencuci tangan, menghitung, dan memeriksa sesuatu, yang bisa mengganggu produktivitas sehari-hari.
Paroxetine juga kerap digunakan untuk mengobati bentuk dari gangguan sindrom prahaid (premenstrual dysphoric disorder).
Selain itu, obat ini dapat digunakan untuk mengobati hot flashes yang terjadi saat menopause.
Dosis paroxetine
Data BPOM menunjukkan paroxetine tidak tersedia di Indonesia.
Umumnya obat ini memiliki sediaan berupa tablet atau kapsul biasa, tablet lepas lambat, atau suspensi.
Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Dewasa: dosis awal 20 mg setiap hari sebaiknya di pagi hari, dapat ditingkatkan secara bertahap dengan penambahan 10 mg dengan interval minimal 1 minggu sesuai respons pasien. Dosis pemeliharaan adalah 40 mg setiap hari, maksimal 60 mg setiap hari.
- Lansia: dosis minum maksimal 40 mg setiap hari.
Gangguan kecemasan
- Dewasa: dosis paroxetine sebanyak 20 mg setiap hari sebaiknya diminum pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap dengan penambahan 10 mg dengan interval minimal 1 minggu. Dosis minum maksimal 50 mg setiap hari.
- Lansia: dosis minum maksimal 40 mg setiap hari.
Gangguan disforia pramenstruasi
- Dewasa: dalam bentuk tablet lepas lambat dosis awal 12,5 mg sekali sehari sebaiknya di pagi hari, dapat ditingkatkan menjadi 25 mg sekali sehari setelah selang waktu minimal 1 minggu.
Dosis dapat diberikan secara terus menerus, setiap hari selama siklus menstruasi, atau secara intermiten selama siklus menstruasi.
Gangguan stres pasca trauma
- Dewasa: dosis awal 20 mg setiap hari, sebaiknya diminum pagi hari. Ini dapat ditingkatkan secara bertahap dengan penambahan 10 mg dengan interval minimal 1 minggu sesuai respons pasien. Dosis minum maksimal 50 mg setiap hari.
- Lansia: dosis minum maksimal 40 mg setiap hari.
Gangguan depresi mayor
Dewasa: dosis 20 mg setiap hari untuk tablet biasa. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap dengan penambahan 10 mg dengan interval minimal 1 minggu. Dosis minum maksimal 50 mg setiap hari.
Untuk tablet lepas lambat dosis awal 25 mg setiap hari, dosis dapat ditingkatkan dengan peningkatan 12,5 mg setiap hari dengan interval minimal 1 minggu sesuai dengan respons pasien.
Dosis minum maksimal 62,5 mg setiap hari. Semua dosis diberikan sebagai dosis harian tunggal, sebaiknya di pagi hari.
Lansia: dosis minum maksimal 40 mg setiap hari. Dosis awal 12,5 mg setiap hari, dan dapat ditingkatkan hingga 50 mg setiap hari.
Gangguan panik
Dewasa: dosis awal 10 mg setiap hari untuk tablet biasa. Ini dapat ditingkatkan secara bertahap dengan penambahan 10 mg dengan interval minimal 1 minggu sesuai dengan respons pasien.
Perawatan yang disarankan 40 mg setiap hari. Dosis minum maksimal 60 mg setiap hari.
Untuk tablet lepas lambat, dosis paroxetine awal 12,5 mg setiap hari, dapat ditingkatkan dengan peningkatan 12,5 mg setiap hari dengan interval minimal 1 minggu. Dosis maksimal 75 mg setiap hari.
Semua dosis diberikan sebagai dosis harian tunggal sebaiknya di pagi hari.
Lansia: Dosis minum maksimal 40 mg setiap hari. Untuk tablet lepas lambat, dosis awal 12,5 mg setiap hari, dapat ditingkatkan hingga 50 mg setiap hari.
Gejala vasomotor terkait dengan menopause
- Dewasa: dosis minum 7,5 mg sekali sehari sebaiknya pada waktu tidur.
Aturan pakai paroxetine
Paroxetine hadir dalam bentuk tablet, suspensi, tablet lepas lambat, dan kapsul untuk diminum.
Tablet, suspensi, dan tablet lepas lambat biasanya diminum sekali sehari di pagi atau sore hari, dengan atau tanpa makanan.
Kapsul biasanya diminum sekali sehari sebelum tidur dengan atau tanpa makanan.
Kocok botol cairan dengan baik sebelum digunakan untuk mencampur obat secara merata.
Telan tablet atau kapsul secara utuh, jangan mengunyah, memotong, atau menghancurkannya.
Anda mungkin perlu beberapa minggu atau lebih lama sebelum merasakan manfaat penuh dari paroxetine.
Lanjutkan untuk meminum obat ini bahkan jika sudah merasa sehat. Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa berbicara dengan dokter.