backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Bolehkah Menggunakan CTM Sebagai Obat Tidur?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 20/11/2020

    Bolehkah Menggunakan CTM Sebagai Obat Tidur?

    CTM atau klorfeniramin maleat adalah obat untuk mengobati gejala alergi. Namun, belakangan ini CTM juga dipakai sebagai obat tidur oleh banyak orang. Efek samping CTM yang dapat menyebabkan kantuk membuat orang yang susah tidur beranggapan dapat menggunakan obat ini untuk membantu tidur. Artinya, penggunaan obat ini untuk tidur bukanlah hal yang seharusnya. Lalu, apakah aman menggunakan CTM sebagai obat tidur?

    Apa itu CTM?

    CTM adalah salah satu obat yang bisa digunakan untuk mengobati reaksi alergi, termasuk anafilaksis. Selain itu, obat CTM juga dapat digunakan untuk menyembuhkan pilek, rhinitis, atau alergi yang berhubungan dengan saluran pernapasan lainnya. Obat ini merupakan obat yang mengandung antihistamin, sehingga dapat menghentikan kerja histamin dalam tubuh yang dapat menimbulkan reaksi alergi.

    Apakah CTM termasuk obat tidur?

    CTM bukan termasuk obat tidur. Walaupun efek samping CTM adalah kantuk setelah meminumnya, namun CTM tidak tepat digunakan sebagai obat tidur. Penggunaan CTM untuk obat tidur termasuk salah satu penyalahgunaan obat.

    Jika Anda mengalami gangguan tidur, mungkin yang salah adalah dari gaya hidup Anda. Misalnya, minum kopi beberapa jam sebelum tidur yang membuat Anda tidak bisa tidur atau waktu tidur Anda terlambat dari waktu biasanya Anda tidur.

    Jadi, jangan terburu-buru minum obat saat Anda mengalami gangguan tidur. Jika masalah tidur yang Anda alami sering terjadi dan mengganggu keseharian Anda, sebaiknya konsultasikan masalah tidur Anda ke dokter. Dokter akan meresepkan obat tidur yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Apa efek samping CTM sebagai obat tidur?

    Walaupun sebagian besar obat tidur juga mengandung antihistamin (seperti yang ditemukan pada CTM), namun penggunaan CTM sebagai obat tidur tetap kurang tepat. Lagipula, semakin lama Anda menggunakan CTM sebagai obat tidur, maka semakin kecil kemungkinannya CTM tersebut dapat membuat Anda mengantuk.

    Mengapa? Karena toleransi tubuh Anda terhadap efek sedatif (menenangkan dan membuat kantuk) antihistamin dapat berkembang dengan cepat. Akibatnya, Anda mungkin akan mengambil CTM dalam dosis yang lebih banyak lagi dan lagi untuk membuat Anda mengantuk. Tentu, hal ini tidak baik dan dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.

    Dosis dalam sekali minum CTM untuk orang dewasa adalah 4 mg/ hari. Sedangkan, batasan penggunaan CTM dalam sehari adalah maksimal 24 mg/ hari. Jika Anda mengambil CTM dalam dosis yang lebih dari batasan anjuran, efek samping mungkin akan terjadi.

    Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan CTM adalah:

    • Pusing
    • Mulut, hidung, dan tenggorokan kering
    • Sembelit
    • Penglihatan kabur
    • Detak jantung lebih cepat dan tidak beraturan
    • Merasa gugup atau gelisah
    • Perubahan suasana hati
    • Tremor atau kejang
    • Tubuh mudah memar atau berdarah
    • Sesak napas
    • Buang air kecil lebih sedikit atau tidak sama sekali

    Jika Anda merasakan efek samping tersebut, sebaiknya hentikan penggunaan CTM dan segera periksakan diri Anda ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 20/11/2020

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan