Saat peradangan menyerang saluran pencernaan, usus menjadi salah satu bagian yang kerap terkena imbasnya. Sebagai solusi radang usus, Anda dapat mengatasinya dengan sulfasalazine.
Golongan obat: anti-inflamasi
Merk dagang obat sulfasalazine: Sulfasalazine, Lazafin, Sulcolon, dan Sulfitis
Apa itu obat sulfasalazine?
Sulfasalazine adalah obat yang digunakan untuk meredakan peradangan pada usus, seperti pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Sebagai golongan obat anti-inflamasi, obat ini akan bekerja dengan cara mengurangi peradangan yang ada.
Namun, perlu dicatat bahwa sulfasalazine tidak memberikan kesembuhan permanen pada radang usus. Obat ini hanya akan mengontrol gejalanya dan mencegah kekambuhan.
Selain untuk peradangan usus, sulfasalazine juga bisa diresepkan untuk mengatasi rheumatoid arthritis jika jenis obat lainnya tidak dapat bekerja.
Sulfasalazain dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis dengan meredakan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan sendi yang dialami pasien.
Dosis obat sulfasalazine
Mengutip dari laman Electronic Medicines Compendium, berikut adalah dosis sulfasalazin dalam sediaan tablet 500 mg. Jika ada perbedaan dosis dari dokter, selalu ikuti aturan dokter.
Kolitis ulseratif
- Gejala berat: 2–4 tablet, empat kali sehari dengan obat lain seperti steroid. Jarak minum obat dari pagi ke malam tidak boleh lebih dari delapan jam.
- Gejala ringan hingga sedang: 2–4 tablet, empat kali sehari, tidak selalu dengan tambahan obat.
- Dosis pemeliharaan: maksimal 4 tablet sehari.
Penyakit Crohn
- Gejala berat: 2–4 tablet, empat kali sehari dengan obat lain seperti steroid. Jarak minum obat dari pagi ke malam tidak boleh lebih dari delapan jam.
- Gejala ringan dan sedang: 2–4 tablet, empat kali sehari, tidak selalu dengan tambahan obat.
Rheumatoid arthritis
Mulai dengan satu tablet setiap hari selama satu minggu. Setelah itu, dosis dapat ditambahkan satu tablet setiap minggunya. Dosis maksimal per hari adalah enam tablet.
Sulfasalazine tidak disarankan untuk anak-anak di bawah dua tahun. Jika Anda membutuhkannya, coba bicarakan dengan dokter agar dosisnya dapat disesuaikan.
Untuk pengobatan kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, sulfasalazin akan mulai bekerja setelah beberapa hari pemakaian.
Sementara untuk mengatasi rheumatoid arthritis, obat ini mungkin baru bekerja setelah beberapa minggu pemakaian.
Aturan pakai sulfasalazine
Menurut laman National Health Service, Anda perlu melakukan pemeriksaan darah, hati, dan ginjal terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan dengan sulfasalazine.
Dokter kemungkinan juga melakukan berbagai pemeriksaan tersebut selama masa pengobatan untuk pemantauan penyakit.
Minumlah sulfasalazin dalam bentuk utuh dengan bantuan air. Jangan menghancurkan atau menggerus obat sembarangan.
Minumlah obat saat makan atau segera setelah selesai makan. Selama menjalani pengobatan dengan sulfasalazin, perbanyak konsumsi air putih untuk mengurangi risiko masalah pada ginjal.
Usahakan untuk minum obat pada waktu yang sama setiap harinya agar Anda mendapatkan hasil pengobatan terbaik.
Jika ada dosis obat yang terlewat, segera minum sulfasalazine bila jeda dengan dosis berikutnya belum terlalu dekat. Apabila sudah terlalu dekat, lewati dosis yang terlewat dan jangan gandakan dosis selanjutnya.
Jangan sembarang membuang obat yang sudah kedaluwarsa atau tidak dikonsumsi lagi. Mintalah petunjuk pembuangan obat pada dokter atau apoteker Anda.
Efek samping sulfasalazine
Sama seperti penggunaan obat lainnya, beberapa orang mungkin merasakan efek samping saat mengonsumsi sulfasalazine.
Beberapa efek samping sulfasalazin yang kerap ditemukan dan biasanya akan membaik dengan sendirinya yakni:
- mual atau muntah,
- mulas,
- pusing,
- penurunan nafsu makan,
- diare, dan
- maag.
Jika kondisi seperti di atas tidak juga membaik atau muncul efek samping lain seperti berikut, segera hubungi dokter.
- Nyeri sendi yang memburuk.
- Perdarahan atau memar.
- Badan panas atau menggigil.
- Sakit saat buang air kecil.
- Nyeri dada.
- Mata atau kulit menguning.
- Telinga berdenging.
- Sakit tenggorokan yang tidak membaik.
Setiap orang mungkin merasakan efek samping yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda mengalami efek samping yang mengkhawatirkan usai minum sulfasalazine, segera hubungi dokter.
Peringatan dan perhatian saat pakai sulfasalazine
Selalu sampaikan kondisi medis Anda sebelum mengonsumsi sulfasalazine pada dokter.
Beberapa kondisi berikut mungkin akan membuat dokter menyesuaikan atau mengganti jenis pengobatan Anda.
- Alergi terhadap sulfasalazine atau kandungan lain di dalamnya.
- Alergi terhadap aspirin atau obat lainnya yang mengandung salisilat.
- Mengalami atau memiliki riwayat porfiria (kelainan darah langka) atau asma.
- Mengalami atau memiliki gangguan pada ginjal atau hati.
- Sedang atau mencoba untuk hamil atau menyusui.
Simpan obat di tempat kering bersuhu ruangan dengan wadah tertutup. Jauhkan dari sinar matahari langsung, tempat lembap, dan jangkauan anak-anak.
Jangan berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba tanpa arahan dari dokter. Dokter akan membantu Anda menghentikan penggunaan sulfasalazine secara berkala dengan mengurangi dosis obat.
Apakah obat sulfasalazine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Selalu beritahu dokter sebelum Anda minum obat saat hamil. Dokter akan menentukan apakah sulfasalazine aman untuk Anda berdasarkan risiko dan manfaatnya.
Sementara itu, sulfasalazin tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. Pasalnya, terdapat laporan efek samping berupa diare dan adanya darah pada tinja bayi setelah ibu mengonsumsi obat ini.
Anda juga perlu memberitahu dokter jika hamil atau merencanakan kehamilan selama mengonsumsi sulfasalazine.
Interaksi obat sulfasalazine dengan obat lain
Penggunaan beberapa obat dalam waktu yang bersamaan dapat mengurangi kinerja atau meningkatkan risiko efek samping.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memberitahu dokter terkait obat apa saja yang sedang atau pernah Anda konsumsi, termasuk obat tanpa resep, obat herbal, suplemen, dan vitamin.
Berikut adalah obat-obatan yang mungkin berinteraksi saat dikonsumsi bersama dengan sulfasalazine.
- Obat-obatan untuk diabetes.
- Methenamine, antibiotik untuk infeksi saluran kemih.
- Digoksin.
- Suplemen dan vitamin dengan kandungan asam folat.
- Azathioprine dan mercaptopurine untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
- Metotreksat dan obat untuk rheumatoid arthritis lainnya.
- Asam mefenamat dan ibuprofen.
- Warfarin.
Sebagai solusinya, dokter biasanya akan menyesuaikan dosis atau bahkan mengganti jenis obat dengan obat lain yang memiliki manfaat serupa.
Semua tentang sulfasalazine
- Sulfasalazin adalah obat anti peradangan untuk meringankan gejala penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan rheumatoid arthritis.
- Dapat menimbulkan efek samping berupa mual, mulas, pusing, nyeri sendi, hingga perdarahan.
- Tidak disarankan untuk ibu menyusui karena dapat menyebabkan diare dan keluarnya darah pada tinja bayi.
[embed-health-tool-bmi]