Vinblastine (vinblastin) adalah obat kemoterapi untuk beberapa jenis kanker. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Golongan obat: antineoplastik
Merek dagang pemetrexed: Vinbane
Apa itu vinblastine?
Vinblastine adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kanker, seperti kanker getah bening, limpa, sumsum tulang belakang, testis, plasenta, ginjal, dan payudara.
Vinblastin merupakan garam alkaloid yang diekstraksi dari tanaman Catharanthus roseus atau periwinkle. Obat ini bekerja dengan cara mengikat protein pada sel kanker sehingga mencegah pembelahannya.
Dosis vinblastine
Berdasarkan data BPOM, vinblastine di Indonesia tersedia dalam bentuk cairan injeksi dengan konsentrasi sebesar 1 mg/ml.
Berikut ini adalah dosis vinblastin berdasarkan jenis penyakit yang timbul.
Mikosis fungoides lanjut, limfoma histiositik, penyakit Hodgkin, sarkoma kaposi, histiositosis sel langerhans, limfoma limfositik, kanker ginjal, dan kanker testis
Untuk orang dewasa, obat bisa diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat antineoplastik lainnya. Berikan dosis vinblastine sebesar 6 mg/m2 sebanyak tidak lebih dari sekali setiap seminggu sekali.
Sebagai alternatif, mulai dengan dosis tunggal, yakni 3,7 mg/m2, ditingkatkan seminggu kemudian secara bertahap sebanyak 1,8 mg/m2 berdasarkan jumlah sel darah.
Dosis biasa yakni sebanyak 5,5 – 7,4 mg/m2 setiap 7 hari sekali. Dosis maksimal sebesar 18,5 mg/m2 setiap minggu.
Obat vinblastin diberikan melalui infus selama 5 – 10 menit atau injeksi selama 1 menit ke dalam selang infus intravena yang sedang berjalan.
Sementara itu, dosis anak-anak diberikan berdasarkan kondisi penyakit setiap anak, jadwal pemakaian obat, atau bagian dari obat tunggal atau kombinasi dengan obat kemoterapi lainnya.
Dosis vinblastine anak-anak yang biasa adalah 6 mg/m2sebanyak sekali setiap minggu.
Sebagai alternatif, awali pengobatan dengan dosis tunggal sebanyak 2,5 mg/m2, kemudian ditingkatkan mingguan sebanyak 1,25 mg/m2 berdasarkan jumlah jumlah sel darah pasien.
Dosis tidak diberikan lebih dari sekali seminggu. Obat pun diberikan melalui infus selama 5 – 10 menit atau injeksi selama 1 menit ke dalam selang infus intravena.
Koriokarsinoma
Bila orang dewasa mengalami resisten obat kemoterapi lainnya, obat bisa diberikan sendiri atau dikombinasikan dengan antineoplastik lainnya.
Berikan dosis vinblastine sebesar 6 mg/m2 seminggu sekali.
Sebagai alternatif, mulailah dosis obat dengan dosis tunggal sebesar 3,7 mg/m2. Lalu, tingkatkan pada rentang waktu mingguan secara bertahap sebesar 1,8 mg/m2 berdasarkan jumlah sel darah pasien.
Dosis biasa pada orang dewasa adalah 5,5 – 7,4 mg/m2 sekali setiap 7 hari. Dosis maksimal sebesar 18,5 mg/m2 seminggu sekali.
Obat diberikan melalui selama 5 – 10 menit atau injeksi selama 1 menit ke dalam selang infus intravena.
Sementara itu, dosis anak-anak menyesuaikan penyakit yang sedang dirawat, jadwal yang digunakan, atau apakah obat diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan kemoterapi lainnya.
Jumlah dosis biasanya adalah 6 mg/m2 setiap seminggu sekali. Sebagai alternatif, mulailah dengan dosis tunggal sebesar 2,5 mg/m2, lalu tingkatkan seminggu sekali sebanyak 1,25 mg/m2 berdasarkan jumlah sel darah.
Dosis diberikan melalui infus selama 5 – 10 menit atau injeksi selama 1 menit ke dalam selang infus intravena.
Kanker payudara
Bila pasien dewasa tidak mengalami perbaikan setelah bedah endokrin dan terapi hormonal, obat vinblastine bisa diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat kemoterapi lainnya.
Berikan dosis sebesar 6 mg/m2 seminggu sekali.
Sebagai alternatif, berikan dosis tunggal pada permulaan sebesar 3,7 mg/m2, lalu tingkatkan setiap minggu secara bertahap sebanyak 1,8 mg/m2 berdasarkan jumlah sel darah pasien.
Dosis biasa yang diberikan sebesar 5,5 – 7,4 mg/m2 seminggu sekali. Dosis maksimal sebesar 18,5 mg/m2 seminggu sekali.
Obat pun diberikan melalui infus selama 5 – 10 menit atau disuntik ke dalam selang infus selama 1 menit.
Anak-anak
Dosis vinblastin anak diberikan berdasarkan kondisi penyakit, jadwal kemoterapi, dan apakah obat diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan kemoterapi lainnya.
Dosis biasa sebesar 6 mg/m2 seminggu sekali. Dosis alternatif dimulai dari dosis tunggal 2,5 mg/m2, lalu ditingkatkan mingguan sekitar 1,25 mg/m2 berdasarkan jumlah sel darah.
Berikan melalui infus selama 5 – 10 menit atau 1 menit melalui suntik di selang infus.
Pastikan obat tidak diberikan lebih dari sekali seminggu untuk mencegah overdosis.