Salofalk adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit radang usus. Obat ini merupakan salah satu pilihan utama dalam manajemen penyakit seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
Golongan obat: aminosalisilat.
Kandungan obat: mesalazine.
Apa itu obat Salofalk?
Salofalk adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif.
Obat ini mengandung zat aktif mesalazine yang digunakan untuk membantu mengurangi gejala kolitis ulseratif seperti diare, perdarahan dubur, penyakit Crohn, dan sakit perut.
Obat yang termasuk dalam kelas aminosalisilat ini bekerja dengan mengurangi pembengkakan atau peradangan di usus besar.
Sediaan dan dosis obat Salofalk
Obat Salofalk memiliki banyak sediaan, seperti tablet, kapsul, enema, dan suppositoria. Berikut penjelasannya.
1. Salofalk enema
Sediaan enema memiliki dua kemasan. Satu kemasan berisi 7 botol plastik dan satu lainnya berisi 10 botol. Tiap 1 botol berisi 4 miligram mesalazine.
Obat bentuk enema adalah obat yang diberikan melalui anus dalam bentuk cairan. Untuk menggunakannya, pertama kocok botol untuk memastikan obat tercampur rata. Lalu, buka kemasan dari kantong pelindung.
Berbaringlah miring dengan kaki lurus dan lutut kanan ditekuk lalu dibuka ke atas. Anda juga bisa berbaring dengan posisi kedua lutut di dada.
Masukkan ujung aplikator enema dengan hati-hati ke dalam dubur. Tekan botol obat perlahan agar mengalir ke dalam anus.
Setelah isi botol habis, tarik lalu buang botolnya. Segera tidur telentang agar obat tidak mengalir keluar.
Dosis salofalk enema yaitu sebagai berikut.
- Dewasa dan lansia: 1 botol Salofalk enema sekali sehari sebelum tidur.
- Anak-anak: Salofalk enema jarang diberikan kepada anak-anak.
Dosis ini harus menyesuaikan dengan kondisi keparahannya. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa pengawasan dokter.
2. Salofalk tablet
Dalam satu dus obat Salofalk, terdapat 10 tablet salut enterik. Obat sediaan tablet terdapat pilihan 250 miligram dan 500 miligram.
Salofalk tablet sebaiknya diminum di pagi, siang, dan sore hari, satu jam sebelum makan. Obat ini harus ditelan utuh, tidak dikunyah, dan diminum dengan banyak air putih.
Untuk dosis obat ini adalah sebagai berikut.
- Dewasa dan lansia: untuk pengobatan akut 1 – 2 tablet 500 miligram tiga kali sehari.
- Anak-anak (6 tahun ke atas): untuk pengobatan akut dimulai dengan 30 – 50 mg/kg/hari dengan dosis maksimal 75 mg/kg/hari.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis yang pasti sesuai dengan kondisi Anda.
3. Salofalk granul
Salofalk granul tersedia dalam dua variasi yaitu 1500 miligram dan 3000 miligram.
Obat ini berbentuk butiran-butiran kecil yang mengandung zat aktif dalam satu kemasan. Satu dus obat mengandung 35 saset.
Isi saset butiran obat tidak boleh dikunyah. Obat ini harus diminum secara oral lalu ditelan dengan air putih.
Agar manfaatnya terasa, obat harus diminum secara teratur dan konsisten setelah makan. Berikut dosis obat yang perlu diketahui.
- Dewasa dan lansia: untuk pengobatan akut, minum obat 1500 – 3000 miligram setiap hari. Obat diminum pada pagi hari atau sesuai dengan anjuran dokter. Jika kondisi penyakit makin membaik, dosis mungkin dapat dikurangi.
- Anak-anak: obat ini jarang diberikan kepada anak-anak.
4. Salofalk suppositoria
Dalam satu dus Salofalk suppositoria mengandung 6 blister. Satu blister terdapat 5 supositoria. 1 suppositoria mengandung mesalazine 500 miligram.
Sediaan ini digunakan dengan memasukkannya ke dalam anus sebelum tidur.
Dosis untuk obat ini yaitu sebagai berikut.
- Dewasa dan lansia: 1 – 2 supositoria 2 sampai 3 kali sehari sesuai dengan kondisi keparahan penyakit.
- Anak-anak: obat ini jarang diberikan kepada anak-anak.
Efek samping Salofalk
Segala jenis Salofalk dapat menyebabkan efek samping berupa:
- diare,
- bab berdarah,
- sakit perut,
- urine berdarah,
- penglihatan kabur,
- sesak nafas,
- meriang,
- batuk,
- demam,
- perut kembung,
- urine berwarna gelap, dan
- pusing.
Peringatan dan perhatian saat pakai Salofalk
Salofalk hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang punya kondisi ginjal yang baik. Kalau Anda memiliki gangguan ginjal, obat ini hanya boleh dikonsumsi setelah dokter memberikan persetujuannya.
Selain itu, obat ini tidak bisa digunakan sembarangan pada lansia.
Beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan salofalk.
- Beri tahu dokter mengenai riwayat medis Anda terutama jika Anda memiliki penyakit ginjal, hati, penyumbatan perut, dan masalah kulit.
- Obat ini mirip dengan aspirin. Perlu diperhatikan penggunaannya oleh anak-anak karena bisa menimbulkan sindrom Reye.
- Obat ini juga bisa mengganggu tes laboratorium tertentu termasuk kadar normetanephrine urine sehingga bisa membuat keliru hasil tes. Untuk itu, pastikan petugas laboratorium dan dokter tahu bahwa Anda sedang menggunakan obat ini.
Biasanya dokter akan melakukan tes ginjal atau urine secara berkala selama Anda menggunakan obat ini. Tujuannya yaitu untuk memantau fungsi ginjal dan efek samping yang mungkin muncul.
Apakah obat Salofalk aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Sebuah penelitian dalam buku Mother To Baby Ask The Experts meneliti 2000 ibu hamil mengonsumsi mesalazin selama trimester pertama kehamilan karena gangguan pencernaan.
Studi ini mengatakan bahwa kemungkinan risiko cacat jantung pada janin menjadi lebih tinggi.
Namun, penelitian ini juga menggunakan obat lain sehingga sulit menemukan mana obat yang meningkatkan risiko tersebut.
Penelitian lain mengenai keamanan mesalazin oral atau rektal menemukan bahwa obat ini tidak akan meningkatkan kemungkinan cacat lahir pada bayi atau gangguan lain pada ibu hamil secara signifikan.
Interaksi Salofalk dengan obat lain
Zat aktif pada Salofalk dapat berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan obat-obat berikut ini.
- Asiklovir.
- Adefovir.
- Basitrasin.
- Cidofovir.
- Deferasirox.
- Diatrizoat.
- Amikasin.
- Liposomal amikacin.
- Anisindion.
- Azatioprin.
Ringkasan
- Salofalk adalah merek obat yang mengandung mesalazine, yang digunakan untuk mengobati inflamasi pada usus, seperti kolitis ulserativa.
- Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan.
- Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, supositoria, dan suspensi, disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
[embed-health-tool-bmi]