Gaster merupakan jenis obat injeksi yang mengandung bahan aktif famotidine dan berfungsi untuk mengurangi produksi cairan asam dalam perut.
Golongan obat: antitukak
Kandungan obat: famotidine
Apa itu obat Gaster?
Gaster adalah obat berbentuk cairan injeksi dengan kandungan famotidine. Famotidine termasuk ke dalam golongan obat histamine-2 receptor blockers (H2 blockers).
Kegunaan obat famotidine injeksi umumnya untuk mencegah dan mengatasi beberapa masalah kesehatan terkait, termasuk:
- tukak di dalam perut dan usus,
- kondisi lambung memproduksi terlalu banyak asam, seperti sindrom Zollinger-Ellison,
- penyakit GERD atau gangguan asam lambung lainnya, serta
- asam lambung naik dari perut ke esofagus yang menyebabkan dada terasa panas seperti terbakar (heartburn).
Kandungan famotidine dalam Gaster memiliki fungsi menghambat kerja zat histamin di dalam perut yang bertugas untuk merangsang produksi asam lambung. Dengan terhambatnya kerja zat tersebut, asam lambung pun akan menurun.
Gaster termasuk jenis obat keras yang diresepkan dokter, sehingga Anda tidak bisa sembarangan membelinya di apotek tanpa resep. Jenis obat-obatan ini memang sebaiknya diberikan oleh dokter atau ahli medis profesional lainnya, seperti perawat.
Sediaan dan dosis Gaster
Gaster merupakan pengobatan antitukak dalam sediaan serbuk injeksi 20 mg. Obat ini dapat dokter berikan secara intravena dan intramuskular.
Intravena
Dosis dewasa yang direkomendasikan yaitu 20 miligram (mg) famotidine yang diencerkan dengan 20 mililiter (ml) larutan saline atau injeksi glukosa.
Secara perlahan larutan disuntikkan secara intravena atau ke pembuluh darah dua kali per hari setiap 12 jam. Obat ini juga bisa diinfuskan setelah dicampur dengan cairan infus.
Intramuskular
Pada kondisi tertentu, seperti dokter sulit menemukan pembuluh darah yang tepat, obat ini bisa disuntikkan secara intramuskular atau ke otot besar, seperti lengan atas dan bokong.
Dosis penggunaan untuk orang dewasa yang direkomendasikan yaitu 20 mg famotidine diberikan intramuskular dua kali per hari setiap 12 jam.
Dokter akan menentukan dosis dan lama pengobatan berdasarkan kondisi medis dan respon Anda terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosis juga didasarkan pada berat badan.
Jika Anda ingin menggunakan obat ini secara mandiri di rumah, dokter akan menjelaskan semua persiapan dan tata cara penggunaan obat agar tidak terjadi kesalahan.
Sama halnya dengan obat-obatan lain, Gaster paling tepat disimpan pada suhu ruangan yang jauh dari paparan sinar matahari atau tempat yang lembap dan panas.
Jauhkan juga obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Buang semua cairan yang tidak digunakan lebih dari 30 hari sesuai dengan aturan pembuangan obat.
Efek samping Gaster
Sama halnya dengan penggunaan obat-obatan lain, Gaster dapat menimbulkan efek samping tertentu. Beberapa efek samping ada yang jarang terjadi, tapi cukup serius.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping yang cenderung lebih sering muncul dan tidak terlalu berbahaya, antara lain:
- pusing kepala,
- kepala terasa sakit sekali,
- sembelit (konstipasi),
- diare, dan
- sakit atau bengkak pada area bekas suntikan.
Efek samping serius
Selain itu, Anda harus segera menghentikan penggunaan obat ini apabila mengalami efek samping serius, antara lain:
- mudah memar dan berdarah,
- ruam dan kulit terasa gatal,
- suara menjadi serak,
- susah bernafas atau menelan,
- perubahan mental atau suasana hati, dan
- pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, atau betis.
Efek samping sangat serius
Pengobatan juga bisa menimbulkan efek samping sangat serius yang membutuhkan bantuan medis segera, termasuk:
- detak jantung cepat, lambat, atau tidak teratur,
- pusing kepala parah,
- pingsan, dan
- tubuh kejang.
Tidak semua efek samping tersebut mungkin terjadi. Bahkan, ada pula efek samping yang tidak tercantum dalam daftar, tetapi dapat terjadi pada pengguna Gaster.
Jika Anda mengalami risiko efek samping lain yang terjadi akibat penggunaan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker Anda.
Apakah obat Gaster aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat ini tergolong ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Meskipun begitu, belum dapat diketahui dengan pasti apakah obat ini bisa memberikan dampak negatif kepada ibu hamil dan janin, termasuk pada ibu menyusui dan bayinya.
Namun, apabila Anda sedang hamil atau menyusui, sebaiknya obat ini hanya digunakan saat benar-benar dibutuhkan dengan pengawasan dokter.
Interaksi obat Gaster dengan obat lain
Famotidine oral dapat menimbulkan interaksi dengan beberapa jenis obat apabila Anda konsumsi dengan cara diminum melalui mulut.
Mengingat famotidine merupakan bahan aktif utama Gaster ini diberikan melalui suntikan, kemungkinan terjadinya interaksi dengan obat-obatan lain sangatlah kecil.
Walaupun begitu, Anda perlu mewaspadai interaksi Gaster dengan obat-obatan, antara lain:
- atazanavir,
- cefditoren,
- dasatinib,
- delavirdine,
- fosamprenavir,
- itraconazole,
- ketoconazole, dan
- pazopanib.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua obat yang berinteraksi dengan famotidine injeksi. Selalu beri tahu pada dokter atau apoteker Anda tentang obat termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, dan produk herbal yang Anda konsumsi atau gunakan.
Dokter dan apoteker akan membantu memastikan apakah aman menggunakan famotidine dengan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi dan masalah kesehatan yang Anda alami.
Selain itu, jangan pernah memulai, menghentikan, atau mengubah dosis penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
[embed-health-tool-bmi]