Doping adalah obat-obatan atau zat kimia yang bisa meningkatkan performa atlet ketika bertanding.
Penggunaan doping dilarang dalam dunia olahraga profesional karena dianggap tidak menjunjung sportivitas dan bisa berdampak buruk dalam jangka panjang.
Untuk memastikan bahwa atlet bebas doping, penyelenggara kompetisi pertandingan olahraga biasanya melakukan tes urine.
Prosedur tes urine untuk mendeteksi narkoba
Skrining narkoba dapat dilakukan dengan tes urine di rumah sakit atau klinik kesehatan. Cara melakukan tes ini sama seperti ketika Anda menjalani tes urine untuk penyakit tertentu.
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dijalani sebelum tes urine. Namun, biasanya petugas akan melakukan pengawasan agar Anda tidak mengutak-atik sampel urine karena bisa berpengaruh terhadap hasil.
Berikut ini adalah prosedur tes urine narkoba yang umum dilakukan.
- Cuci tangan dan pastikan tangan sudah bersih ketika akan mengambil urine.
- Ambil wadah yang digunakan untuk menampung sampel urine. Jangan sentuh bagian dalam wadah.
- Bersihkan alat kelamin dengan tisu atau kain.
- Buang air kecil seperti biasa, tetapi tampung urine dengan wadah tersebut. Biasanya dibutuhkan sekitar 90 ml urine untuk pemeriksaan.
- Pastikan bahwa sampel urine tidak terkontaminasi benda lain, seperti tisu toilet, feses, darah, atau rambut.
Menurut buku Drug Testing, tes narkoba dengan urine dinilai lebih sensitif mendeteksi senyawa asing (xenobiotik) dibandingkan dengan tes darah, rambut, atau cairan dari tubuh lainnya.
Selain itu, tes urine juga tidak bersifat invasif atau berbahaya. Inilah alasan mengapa tes ini paling sering digunakan untuk pemeriksaan narkoba.
Hasil tes urine biasanya keluar setelah 2–3 hari. Dibandingkan tes rambut, hasil tes urine lebih cepat didapatkan.
Berapa lama narkoba bertahan dalam urine?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar