Januvia Obat Apa?
Apa itu Januvia?
Januvia adalah obat oral diabetes yang membantu kontrol gula darah pada diabetesi. Penggunaannya yang dibarengi dengan dengan program diet dan olahraga dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pada pasien dewasa dengan diabetes tipe dua. Januvia tidak digunakan untuk pengelolaan diabetes pada pasien dengan diabetes tipe satu.
Januvia adalah obat dengan sitagliptin sebagai bahan aktifnya. Obat ini masuk ke dalam golongan obat inhibitor dipeptidil peptidase 4. Obat ini bekerja dengan meningkatkan jumlah insulin yang dilepaskan oleh tubuh, terutama pada saat setelah makan. Sitagliptin dalam obat ini juga menurunkan produksi gula yang dihasilkan oleh hati Anda.
Manajemen diabetes dapat membantu penderitanya terhindar dari risiko kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, amputasi, dan masalah fungsi seksual. Kontrol gula darah yang tepat juga dapat menurunkan risiko diabetesi terhadap serangan jantung dan stroke.
Aturan minum Januvia
Bacalah petunjuk penggunaan yang telah diberikan oleh apoteker atau dokter Anda sebelum mengonsumsi Januvia. Minumlah obat ini sesuai dengan arahan yang diberikan oleh dokter Anda. biasanya, Januvia dikonsumsi satu kali dalam sehari bisa dengan atau tanpa makanan.
Dosis Januvia diberikan dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda, fungsi ginjal, dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Minumlah obat ini secara rutin untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Untuk membantu Anda mengingat dengan lebih mudah, minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Ikuti pula program diet dan olahraga yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
Lakukan pengecekan gula darah secara rutin sesuai dengan yang dianjurkan dan informasikan selalu hasilnya kepada dokter Anda. Jika keadaan atau kadar gula darah tak kunjung membaik, lebih rendah, tetap tinggi, atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Dosis yang diberikan mungkin harus kembali disesuaikan.
Bagaimana aturan penyimpanan Januvia?
Menyimpan Januvia paling baik berada di suhu ruangan yang berkisar antara 15 – 30 derajat Celcius. Jauhkan obat ini dari tempat yang terpapar sinar matahari langsung atau bersuhu panas. Hindari menyimpan obat ini pada tempat yang memiliki kelembapan tinggi. Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi. Hindari menyimpan obat-obatan di tempat yang mudah dijangkau anak-anak dan hewan peliharaan untuk mencegah risiko terjadinya keracunan.
Merek lain dari sitagliptin (generik dari Januvia) mungkin membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penyimpanannya. Pastikan Anda selalu membaca petunjuk penyimpanan yang tertera pada label atau kemasan obat.
Jangan membuang obat-obatan ini ke toilet atau saluran pembuangan kecuali diinstruksikan demikian. Jika masa berlakunya sudah habis atau tak lagi digunakan, segera buang obat ini dengan cara yang aman. Anda dapat berkonsultasi dengan apoteker Anda atau perusahaan pembuangan limbah lokal di sekitar Anda mengenai cara aman membuang Januvia.
Dosis Januvia
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Januvia untuk orang dewasa?
100 mg satu kali sehari
Bagaimana dosis Januvia untuk anak-anak?
Keamanan dan efektivitas pada pasien anak berusia kurang dari 18 tahun belum dapat ditentukan.
Dalam dosis dan sediaan apakah Januvia tersedia?
Tablet, Oral: 25 mg, 50 mg, 100 mg
Efek samping Januvia
Efek samping apa yang mungkin muncul akibat konsumsi Januvia?
Ingatlah bahwa dokter Anda memberikan pengobatan ini karena mereka menilai bahwa hasil yang diberikan akan lebih besar dari risiko efek samping yang mungkin muncul. Sekalipun terdapat efek samping, namun jarang terjadi kasus efek samping yang serius.
Sitagliptin yang terkandung dalam Januvia sendiri biasanya tidak menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia dapat terjadi apabila obat ini dikonsumsi bersamaan dengan pengobatan diabetes lainnya.
Hentikan penggunaan Januvia dan segera hubungi dokter Anda jika menemui gejala pankreatitis, seperti sakit yang hebat pada perut bagian atas yang menjalar hingga ke punggung dengan atau tanpa disertai muntah.
Hubungi dokter Anda jika menemui gejala:
- Reaksi autoimun, seperti gatal, luka, pecahnya lapisan kulit bagian luar
- Sakit yang tak kunjung hilang pada persendian
- Jarang atau sama sekali tidak buang air kecil
- Gejala gagal jantung, seperti sesak napas meski dalam keadaan berbaring, pembengkakan pada paha atau kaki, penambahan berat badan
Beberapa efek samping yang umum terjadi akibat konsumsi Januvia adalah:
- Gula darah rendah
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat/berair dan sakit tenggorokan
Reaksi alergi serius diketahui jarang terjadi akibat konsumsi obat ini. Meski begitu, segera hubungi dokter Anda jika menemukan gejala reaksi alergi yang serius, seperti ruam, gatal, bengkak (terutama pada area wajah/lidah/tenggorokan, pusing hebat, dan kesulitan bernapas.
Tidak semua efek samping yang disebutkan di atas muncul pada setiap orang yang mengonsumsi Januvia. Daftar di atas juga bukan merupakan daftar lengkap semua efek samping yang muncul. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai efek samping yang yang Anda khawatirkan akan terjadi.
Peringatan dan Perhatian Obat Januvia
Apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Januvia?
- Informasikan kepada dokter Anda mengenai alergi obat yang Anda miliki, terutama alergi terhadap sitagliptin (bahan aktif utama dalam Januvia) dan obat-obatan lainnya. Januvia mungkin mengandung bahan campuran lain yang berpotensi menimbulkan reaksi alergi
- Informasikan kepada dokter Anda mengenai riwayat kesehatan yang Anda miliki, termasuk penyakit yang pernah atau sedang Anda derita, seperti penyakit ginjal (atau jika Anda melakukan cuci darah), masalah jantung, pankreatitis, kolesterol tinggi, batu empedu, dan diabetes ketoasidosis
- Anda mungkin mengalami pandangan kabur, lemas, dan mengantuk akibat perubahan kadar gula darah secara drastis. Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi setelah melakukan injeksi sebelum mengetahui bagaimana respons tubuh Anda terhadap Januvia
- Informasikan kepada dokter Anda jika Anda berencana menjalani operasi, termasuk operasi gigi mengenai seluruh produk obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk yang diresepkan maupun yang tidak dan produk herbal
- Informasikan kepada dokter Anda jika Anda tengah hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Pemberian Januvia pada masa kehamilan hanya dilakukan apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari risiko terhadap janin
- Kombinasi pengobatan yang dapat dilakukan berdasarkan studi hanya metformin dan golongan thiazolidinedione, bukan dengan insulin atau golongan sulfonilurea
Apakah Januvia aman bagi ibu hamil dan menyusui?
Studi yang dilakukan terhadap binatang tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Namun, belum ada penelitian serupa yang dilakukan pada wanita hamil. Badan POM Amerika Serikat menggolongkan obat ini ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian). Obat ini juga tidak diketahui apakah ikut dikeluarkan tubuh melalui ASI atau tidak. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat ini jika Anda hamil atau menyusui dan membutuhkan kontrol gula darah.
Interaksi Obat Januvia
Beberapa obat tidak dapat dikonsumsi bersamaan karena dapat menimbulkan interaksi obat. Interaksi obat dapat menyebabkan obat Anda tidak bekerja dengan baik atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Salah satu obat yang berinteraksi dengan Januvia adalah digoksin.
Informasikan kepada dokter Anda mengenai seluruh produk obat-obatan, baik yang diresepkan maupun yang tidak, vitamin, dan produk herbal sebelum mengonsumsi Januvia.
Overdosis Januvia
Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, segera hubungi bantuan gawat darurat medis (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Beberapa gejala overdosis serius adalah pingsan atau kesulitan bernapas. Anda juga bisa mengalami hipoglikemia yang ditandai dengan lemas, pandangan yang kabur, berkeringat, kesulitan berbicara, tremor, sakit perut bahkan kejang.
Bagaimana jika saya lupa minum obat?
Apabila Anda melewatkan jadwal minum obat, minumlah sesegera mungkin. Apabila sudah mendekati waktu jadwal minum obat selanjutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis pada satu kali minum obat.
[embed-health-tool-bmi]