Infeksi virus merupakan salah satu penyebab dari berbagai penyakit, sebut saja herpes simplex dan kutil kelamin. Supaya penyakit tidak semakin bertambah parah, dokter bisa meresepkan obat antivirus (antiviral) seperti Isprinol.
Lantas bagaimana Isprinol melawan penyebaran infeksi virus? Berapa dosis aman yang bisa dikonsumsi? Simak penjelasan berikut untuk mengetahuinya.
Golongan obat: imunomodulator
Kandungan obat: methisoprinol
Apa itu Isprinol?
Isprinol adalah merk dagang obat dengan kandungan utama methisoprinol. Obat ini akan melindungi tubuh dari penyebaran infeksi virus sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penting untuk diingat bahwa Isprinol hanya bekerja pada infeksi virus sehingga obat ini tidak akan berpengaruh pada infeksi jamur atau bakteri.
Isprinol bekerja dengan cara merangsang sel darah putih (limfosit) sehingga sistem kekebalan tubuh meningkat.
Obat ini juga akan mengganggu pembentukan asam nukleat dan protein seluler pada virus yang masuk ke dalam tubuh sehingga pertumbuhannya bisa dicegah.
Sediaan dan dosis Isprinol
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI), Isprinol di Indonesia saat ini tersedia dalam bentuk tablet 500 gram dengan isi 8 tablet dan sirup 250 mg dengan ukuran 60 ml.
Dosis Isprinol dari laman MIMS Indonesia berikut hanyalah gambaran secara umum. Selalu ikuti dosis dan aturan minum obat dari dokter atau apoteker.
- Dewasa dan anak-anak di atas 5 tahun: 50 mg/kg per hari, terbagi dalam 3–4 dosis. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg/kg per hari, terbagi dalam 4–6 dosis.
- Anak-anak di bawah 5 tahun: 50 mg/kg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg/kg per hari.
Isprinol dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Pastikan Anda hanya mengonsumsi antivirus ini dengan resep dokter.
Tahukah Anda?
Aturan pakai Isprinol
Sebelum mengonsumsi Isprinol, pastikan Anda sudah memberi tahu dokter terkait riwayat kesehatan Anda terlebih dahulu.
Penyesuaian dosis atau penggantian obat mungkin dibutuhkan jika Anda memiliki kondisi kesehatan seperti berikut.
- Alergi terhadap methisoprinol.
- Penyakit jantung.
- Penyakit asam urat atau gout.
- Penyakit ginjal.
- Menjalani terapi digitalis untuk gagal jantung.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya. Jika ada dosis yang terlewat, segera minum obat.
Namun, jika jarak dosis yang terlewat terlalu dekat dengan dosis selanjutnya, lewati dosis yang terlewat tersebut dan teruskan minum obat seperti biasa.
Jangan menggandakan dosis obat karena ini dapat meningkatkan risiko efek yang tidak diinginkan, termasuk overdosis obat.
Dokter dapat melakukan pemantauan terhadap kadar asam urat secara berkala selama Anda mengonsumsi Isprinol. Ikuti perintah dokter jika Anda memang membutuhkan pemeriksaan tambahan.
Jangan berhenti mengonsumsi obat tanpa petunjuk dokter. Jika Anda menghentikan pengobatan dengan antivirus terlalu dini, virus mungkin masih bisa berkembang dalam tubuh sehingga kembali terjadi infeksi.
Setelah Anda mengonsumsi Isprinol, simpanlah obat pada suhu ruangan. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan tempat lembap.
Jangan buang obat yang sudah kedaluwarsa atau tidak dipakai secara sembarangan. Ikuti petunjuk pembuangan obat pada kemasan atau mintalah petunjuk dari dokter atau apoteker.
Hindari mengonsumsi obat-obatan dengan alkohol atau rokok. Kombinasi kedua bahan tersebut dengan obat-obatan dikhawatirkan justru membahayakan pasien.