Ketika Anda mengalami penyakit yang menyerang jantung, otak, ginjal, dan sebagainya, Anda mungkin akan mendapatkan injeksi iopromide. Injeksi ini berguna untuk membantu diagnosis penyakit yang tengah Anda alami. Seperti apa dosis, penggunaan, dan efek samping iopromid? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Golongan obat: agen kontras iodinasi.
Merek dagang iopromide: Generik, Provist 300, Provist 370, Ultravist 370, Ultravist 300,
Apa itu obat iopromide?
Iopromide atau iopromid adalah obat yang tergolong radiographic contrast agent atau agen kontras iodinasi.
Agen kontras digunakan untuk membuat gambaran yang jelas dari bagian-bagian tubuh yang berbeda selama prosedur medis seperti CT scan dan angiografi.
Artinya, obat ini dapat digunakan untuk tujuan diagnosis berikut.
- Arteriografi selebral (otak) dan arteriografi perifer (saraf).
- Arteriografi koroner dan ventrikulografi kiri, arteriografi visceral, dan aortografi.
- Venografi periferal.
- Urografi ekskretori.
Iopromid umumnya digunakan untuk membantu mendiagnosis atau menemukan masalah pada otak, jantung, kepala, pembuluh darah, serta bagian tubuh lainnya.
Iopromide hanya digunakan atau di bawah pengawasan langsung oleh dokter. Maka dari itu, obat ini termasuk ke dalam obat resep karena Anda tidak bisa membelinya secara bebas di apotek.
Dosis iopromid
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan iopromid di Indonesia tersedia dalam infus 50, 100, dan 500 ml.
Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.
Arteriografi serebral
- Dewasa (infus intra-arteri)
Pemberian yodium sebanyak 300 mg yodium/ml. Untuk visualisasi arteri karotis sebanyak 3 – 12 ml.
Untuk visualisasi arteri vertebralis sebesar 4 – 12 m. Injeksi lengkung aorta yaitu 20 – 50 ml. Dosis maksimal adalah 150 ml.
Aortografi dan angiografi visceral
- Dewasa (infus intra-arteri)
Pemberian iopromid sebanyak 370 mg yodium/ml. Jumlah dosis maksimal adalah 225 ml.
Volume dan kecepatan pemberian didasarkan pada aliran darah dan karakteristik spesifik pembuluh darah yang sedang dipelajari.
Arteriografi perifer
- Dewasa (infus intra-arteri)
Pemberian yodium sebanyak 300 mg yodium/ml. Pemberian untuk arteri subklavia atau femoralis 5 – 40 ml. Bifurkasi aorta untuk limpasan distal 25 – 50 ml. Dosis maksimal untuk prosedur adalah 250 ml.
Arteriografi koroner dan ventrikulografi kiri
- Dewasa (infus intra-arteri)
Pemberian sebanyak 370 mg yodium/ml. Pemberian untuk arteri koroner kiri atau kanan adalah 3 – 14 ml.
Injeksi untuk ventrikel kiri yakni 30-60 ml. Dosis maksimal untuk prosedur sebanyak 225 ml.
Urografi ekskresi
- Dewasa (infus intravena)
Pemberian yodium 300 mg yodium/ml dan larutan sebanyak 1 ml/kg melalui infus. Dosis maksimal 100 ml.
- Anak (usia >2 tahun)
Pemberian yodium sebanyak 300 mg yodium/ml dan larutan 1 – 2 ml/kg melalui infus. Dosis maksimal 3ml/kg.
Aturan pakai iopromide
Iopromid tidak dapat digunakan sendiri di rumah, maka obat ini akan diberikan oleh seorang dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Jangan menggandakan dosis iopromid.
Iopromide akan diberikan pada Anda atau anak di rumah sakit. Iopromide diberikan melalui suntikan infus.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang aturan pemberian obat, bicarakan dengan dokter, perawat, atau apoteker Anda.
Sebelum menggunakan iopromid Anda harus minum cairan tambahan, karena Anda akan lebih banyak buang air kecil saat menggunakan iopromide. Hal ini dapat mencegah masalah ginjal.
Dosis yang diberikan dokter untuk Anda biasanya telah disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.
Fakta penting
- Dosis total yodium maksimum yang direkomendasikan pada orang dewasa adalah 86 gram.
- Sementara, dosis total yodium maksimum yang direkomendasikan belum ditetapkan untuk pasien anak.
Efek samping iopromid
Setiap obat pada dasarnya berpotensi menyebabkan efek samping obat. Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping.
Efek samping iopromide pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat.
Efek samping umum
Jenis efek samping iopromid yang sering terjadi:
- gatal-gatal, peradangan, dan gatal,
- sakit dada,
- merasa pingsan atau pusing,
- perasaan hangat atau panas,
- kemerahan pada kulit, terutama pada wajah dan leher,
- sering buang air kecil,
- sakit kepala, dan
- berkeringat.
Efek samping serius
Pada kasus yang serius, iopromide bisa menyebabkan efek samping seperti:
- bengkak pada wajah, lengan, tangan, tungkai bawah, atau kaki,
- bibir atau kulit kebiruan,
- sesak napas,
- batuk,
- penurunan frekuensi atau jumlah buang air kecil,
- kesulitan buang air kecil atau menyakitkan, dan
- rasa haus yang berlebihan.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat iopromide
Reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa atau fatal dapat terjadi selama atau setelah pemberian iopromide, terutama pada pasien dengan gangguan alergi.
Gagal ginjal akut dapat terjadi setelah pemberian iopromid, terutama pada pasien dengan penyakit ginjal, diabetes, dan mieloma multipel (kanker sumsum tulang).
Dokter perlu menggunakan dosis iopromide terendah pada pasien dengan disfungsi ginjal.
Gangguan aliran darah termasuk syok dan gagal jantung dapat terjadi selama atau segera setelah pemberian iopromid.
Simpan obat ini dalam suhu ruangan (25°C) dan hindarkan dari paparan sinar matahari langsung.