Humalog ® adalah merek suntik insulin lispro. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Golongan obat: antidiabetes.
Kandungan aktif: insulin.
Apa itu Humalog ®?
Humalog adalah obat insulin lispro suntik. Insulin suntik ini berasal dari hormon insulin organisme hidup dan bekerja dengan cepat.
Injeksi ini digunakan pada pasien diabetes melitus tipe 1 dan 2. Pada diabetes tipe 1, Humalog ® insulin digunakan dengan insulin lain, kecuali digunakan dalam pompa insulin eksternal.
Sementara itu, pasien diabetes 2 menggunakan obat ini bersama insulin lain atau obat minum diabetes.
Obat ini bekerja dengan menggantikan peran insulin yang diproduksi tubuh untuk memindahkan gula dari darah ke jaringan tubuh agar diubah menjadi energi.
Dosis dan sediaan Humalog ®
Berdasarkan data BPOM, obat ini tersedia dalam bentuk injeksi dan suspensi injeksi dengan merek dagang KwikPen ®.
Konsentrasi yang tersedia sebesar 100 IU/ml. Satu kemasan berisi 3 ml obat.
Anda pun bisa menemukan Humalog MIX25 KwikPen® dan Humalog MIX50 KwikPen®.
Humalog MIX25 KwikPen® terdiri dari suspensi 25% insulin lispro dan 75% insulin lispro protamine sulfate.
Sementara itu, Humalog MIX50 KwikPen® tersusun atas suspensi 50% insulin lispro dan 50% insulin lispro protamine sulfate.
Berikut dosis penggunaannya.
Diabetes melitus
Cara pakai insulin Humalog ® insulin adalah dengan menyuntikannya di bawah kulit (subkutan) pada bagian perut, paha, lengan atas, atau bokong.
Bila menggunakan pompa insulin, gunakan di bawah kulit pada bagian yang telah dianjurkan produsen pompa.
Penyuntikan bisa dilakukan di pembuluh darah atau intravena. Namun, prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter atau perawat.
Suntik injeksi diberikan 15 menit sebelum makan atau sesaat setelah makan.
Humalog KwikPen® biasanya diberikan dua kali sehari untuk mencakup 2 kali makan besar atau sekali makan besar dan sekali mengonsumsi camilan.
Aturan pakai Humalog ®
Sebelum melakukan penyuntikan, perhatikanlah cairan insulin yang hendak Anda injeksi ke dalam tubuh.
Pastikan bahwa cairan tersebut terbebas dari partikel padat apa pun.
Obat seharusnya jernih tak berwarna dan terbebas dari benda asing apa pun.
Jangan menggunakan obat ini apabila Anda melihat adanya partikel padat atau warnanya telah berubah.
Pastikan Anda selalu mengubah titik suntikan agar terhindar dari penumpukan lemak atau protein di bawah kulit.
Hindari menyuntik pada kulit yang terdapat benjolan, menebal, memar, bersisik, atau luka.
Jangan gunakan KwikPen® melalui intravena atau pompa infus.
Sediaan KwikPen® biasanya diberikan dua kali sehari untuk mencakup 2 kali makan besar atau sekali makan besar dan sekali mengonsumsi camilan.
Efek samping Humalog ®
Obat ini bisa menimbulkan efek samping serius berikut.
- Gula darah rendah (hipoglikemia), ditandai dengan pusing, berkeringat, bingung, sakit kepala, pandangan buram, bicara tidak jelas, gemetar, detak jantung cepat, cemas, perubaah mood, dan lapar.
- Reaksi alergi serius, ditandai dengan ruam sekujur tubuh, susah bernapas, detak jantung cepat, berkeringat, dan pingsan.
- Hipokalemia.
- Gagal jantung, tanda-tandanya napas pendek, pembengkakan kaki atau pergelangan kaki, dan kenaikan berat badan tiba-tiba.
Efek samping suntik insulin yang umum dijumpai, di antaranya:
- gula darah rendah,
- reaksi pada bagian suntikan,
- penebalan kulit atau lubang di tempat suntikan,
- berat badan naik,
- pembengkakan pada tangan atau kaki,
- gatal, dan ruam.
Kapan perlu pertolongan darurat?
- Sulit napas.
- Napas pendek.
- Detak jantung cepat.
- Pembengkakan pada mulut atau tenggorokan.
- Berkeringat.
- Kantuk berat.
- Pusing.
- Kebingungan.
Peringatan dan perhatian saat pakai Humalog ®
Jangan gunakan Humalog ® insulin bila Anda mengalami gejala hipoglikemia dan alergi insulin.
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah ginjal atau liver serta riwayat gagal jantung atau masalah jantung.
Apakah obat Humalog ® aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Penelitian terkait risiko Humalog ® insulin pada ibu hamil dan menyusui terbatas. Beri tahu dokter bila Anda berencana hamil, sedang hamil, atau menyusui.
Diabetes yang tak terkontrol saat hamil bisa meningkatkan risiko ketoaidosis diabetik, pre-eklampsia, keguguran, lahir prematur, dan komplikasi persalinan.
Diabetes tak terkendali juga menimbulkan berbagai risiko pada janin, seperti lahir cacat, lahir meninggal dunia, dan bayi terlalu besar (makrosomia).