Escitalopram merupakan obat yang biasa digunakan dalam pengobatan gangguan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Simak informasi berikut untuk mengetahui dosis, aturan pakai, hingga efek sampingnya.
Golongan obat: selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)
Merek dagang escitalopram: Talox, Depram, Escipra, Escitalopram oxalate, Cipralex, Elxion
Apa itu obat escitalopram?
Escitalopram adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis gangguan mental. Beberapa kondisi yang bisa ditangani dengan obat ini antara lain:
Masuk dalam golongan antidepresan jenis SSRI, obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar hormon serotonin di dalam otak. Hormon ini membantu mengatur suasana hati agar lebih baik.
Penggunaan obat ini tidak direkomendasikan bagi anak-anak dan remaja. Pasalnya, pemakaian escitalopram pada pasien berusia di bawah 18 tahun meningkatkan risiko munculnya pikiran bunuh diri.
Dosis dan sediaan escitalopram
Obat ini tersedia dalam bentuk cair dan tablet salut selaput (10 dan 20 mg). Namun, sediaan cair belum tersedia di Indonesia.
Dilansir dari Electronic Medicines Compendium (EMC) UK, berikut dosis penggunaan escitalopram berdasarkan kondisi yang ditangani.
Depresi
- Dewasa: dosis awal 10 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai rekomendasi dokter menjadi maksimal 20 mg.
- Lansia: dosis awal 5 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi maksimal 10 mg per hari tergantung kondisi pasien.
Gangguan kecemasan
- Dewasa: dosis awal 10 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai rekomendasi dokter menjadi maksimal 20 mg.
- Lansia: dosis awal 5 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi maksimal 10 mg per hari tergantung kondisi pasien.
Gangguan panik
- Dewasa: dosis awal 5 mg, diminum satu kali sehari selama satu minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg per hari pada minggu berikutnya. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin akan kembali meningkatkan dosisnya (maksimal 20 mg per hari).
- Lansia: dosis awal 5 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi maksimal 10 mg per hari tergantung kondisi pasien.
Gangguan kecemasan sosial
- Dewasa: dosis awal 10 mg, diminum satu kali sehari selama satu minggu. Dosis dapat dikurangi menjadi 5 mg atau ditingkatkan maksimal 20 mg per hari tergantung respons tubuh Anda terhadap obat.
- Lansia: dosis awal 5 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi maksimal 10 mg per hari tergantung kondisi pasien.
Gangguan obsesif-kompulsif
- Dewasa: dosis awal 10 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai rekomendasi dokter menjadi maksimal 20 mg.
- Lansia: dosis awal 5 mg, diminum satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi maksimal 10 mg per hari tergantung kondisi pasien.
Dosis di atas tidak bisa dijadikan pedoman pasti dalam menggunakan obat ini. Untuk mengetahui dosis yang sesuai dengan kondisi Anda, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter sebelum minum obat.
Aturan pakai escitalopram
Escitalopram adalah obat yang diminum satu kali dalam sehari. Pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai resep yang diberikan dokter.
Anda bisa meminum obat dengan atau tanpa makanan. Jangan mengunyahnya karena obat ini menimbulkan rasa yang pahit pada lidah.
Dokter mungkin akan memulai pengobatan dengan memberikan dosis rendah terlebih dahulu. Dosis dapat ditingkatkan, tergantung respons tubuh terhadap obat.
Jika dosis yang diperlukan dalam sehari hanya 5 mg, Anda dapat membagi escitalopram 10 mg menjadi dua bagian. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa anjuran dokter.
Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Berhenti minum obat dapat mengembalikan gejala yang sebelumnya dirasakan.
Biasanya, penggunaan obat baru akan dihentikan enam bulan setelah kondisi Anda membaik. Namun, hal ini tidak dapat disamaratakan dan bergantung pada kondisi masing-masing orang.
Efek samping escitalopram
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan escitalopram juga berpotensi memicu efek samping. Efek samping yang umum terjadi di antaranya:
- demam,
- hidung tersumbat,
- perubahan nafsu makan,
- mimpi yang tidak wajar,
- diare,
- nyeri otot dan sendi, hingga
- berkurangnya hasrat seksual.
Dalam beberapa kasus, penggunaan obat ini juga bisa menimbulkan efek samping serius. Segera periksakan diri ke dokter saat Anda mengalami kondisi-kondisi seperti:
- rambut rontok,
- perdarahan menstruasi yang tidak wajar,
- siklus menstruasi yang terganggu,
- mimisan,
- detak jantung tidak teratur,
- halusinasi, dan
- munculnya pikiran untuk bunuh diri.
Efek samping yang dirasakan oleh masing-masing orang mungkin berbeda. Beberapa orang bahkan tidak merasakan efek apa pun setelah menggunakan obat ini.
Peringatan dan perhatian saat pakai escitalopram
Sebelum mengonsumsi escitalopram, Anda perlu memerhatikan beberapa hal untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Sampaikan kepada dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.
- Riwayat alergi terhadap escitalopram atau obat serupa.
- Obat-obatan lain yang dikonsumsi, baik resep maupun nonresep.
- Memiliki riwayat atau mengidap penyakit seperti epilepsi, gangguan hati, gangguan ginjal, penyakit jantung koroner, aritmia, dan diabetes.
- Berencana atau sedang hamil.
- Hendak melakukan operasi, termasuk operasi gigi.
Nantinya, dokter akan mempertimbangkan apakah Anda boleh menggunakan obat ini atau tidak. Penggunaan obat tanpa izin dokter dapat berbahaya bagi Anda.
Apakah escitalopram aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Escitalopram sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil. Penggunaan obat ini, terlebih pada trimester akhir kehamilan, dapat mengakibatkan bayi yang baru lahir mengalami:
- gangguan dalam bernapas,
- kulit kebiruan,
- kesulitan makan,
- gula darah rendah,
- hipotonia (otot lemah), hingga
- hipertensi pulmonal.
Sementara pada ibu menyusui, obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Hal ini tentu dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi.
Melihat dampak yang bisa ditimbulkan, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika hendak memakai obat ini. Dengan begitu, dokter bisa memberikan alternatif obat yang lebih aman.
Interaksi escitalopram dengan obat lain
Escitalopram dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Sampaikan pada dokter apabila Anda mengonsumsi obat-obatan seperti berikut.
- Monoamine oxidase inhibitors (MAOI).
- Lithium.
- Antibiotik linezolid.
- Sumatriptan.
- Obat pengencer darah (warfarin).
- Mefloquine.
- Antipsikosis.
- Obat untuk menurunkan kadar kalium dan magnesium dalam darah.
Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua obat yang dapat berinteraksi dengan escitalopram. Maka dari itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memakai obat ini.
- Biasa digunakan untuk mengatasi gejala depresi dan gangguan kecemasan.
- Dapat meningkatkan risiko munculnya pikiran bunuh diri jika digunakan pasien berusia 18 tahun ke bawah.
- Dosis penggunaan berbeda-beda, tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakit.
- Penggunaan obat tidak boleh sembarangan, harus sesuai rekomendasi dokter.
[embed-health-tool-bmi]