backup og meta

Calcium Folinate

Calcium Folinate

Saat terjadi toksisitas (efek racun) dari penggunaan obat-obatan kemoterapi yang bekerja sebagai antagonis asam folat, biasanya dokter akan meresepkan Anda calcium folinate.

Simak di sini apa saja kegunaan lainnya hingga dosis penggunaan yang direkomendasikan untuk Anda.

Golongan obat: keras

Merek dagang calcium folinate: Leucovorin, Novorin, Folcasin

Apa itu obat kalsium folinat?

obat aspirin mencegah kanker hati, calcium folinate untuk kemoterapi

Calcium folinate (kalsium folinat) bukanlah obat kemoterapi, tetapi pemberiannya dilakukan bersamaan dengan obat kemoterapi seperti fluorourasil (5FU), metotreksat, dan tegafur urasil.

Pemberian fluorourasil bertujuan untuk mengobati kanker usus besar, rektum, dan bagian lain dari sistem pencernaan. Adanya kalsium folinat membuat kinerja dari fluorourasil lebih baik, begitu juga dengan tegafur urasil.

Calcium folinate kadang juga diberikan dengan metotreksat dosis tinggi untuk mengobati berbagai jenis kanker dan efek sampingnya.

Untuk mengurangi toksisitas dan melawan efek overdosis dari obat-obatan seperti trimetoprim, metotreksat, dan pirimetamin, biasanya dokter akan meresepkan calcium folinate.

Dosis calcium folinate

pengobatan dan cara mengatasi kanker darah leukemia

Calcium folinate tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi di pasaran. Penggunaan masing-masing bentuk sediaan harus disesuaikan dengan dosis terapinya agar mencapai efek yang diinginkan.

Dosis ini juga akan berbeda jika pasien memiliki kondisi khusus. Untuk itu, tetaplah ikuti perintah dokter apabila dosis yang diberikan berbeda dengan dosis di bawah ini.

Berikut dosis calcium folinate berdasarkan penyakitnya.

Kombinasi dengan fluorourasil untuk terapi kanker kolorektal

  • Dewasa intravena: 20 mg/m² LPT (luas permukaan tubuh) lalu diikuti dengan pemberian fluorourasil 425 mg/m² LPT.

Anemia megaloblastik defisiensi folat

  • Dewasa intramuskular: 1 mg per hari.
  • Dewasa oral: 15 mg setiap hari.

Toksisitas metotreksat

  • Dewasa oral: 15 mg setiap 6 jam untuk 10 dosis mulai 24 jam setelah infus metotreksat dimulai, lanjutkan pemberiannya hingga kadar metotreksat serum <0,05 mikromolar.

Toksisitas trimetoprim

  • Dewasa: setelah menghentikan trimetoprim, 3–10 mg/ hari kalsium folinat.

Aturan pakai calcium folinate

Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan hasil terapi yang maksimal. Untuk mengingatkan Anda, konsumsilah obat pada waktu yang sama setiap harinya.

Beritahu dokter segera jika Anda tidak dapat mengonsumsinya secara oral karena menimbulkan mual dan muntah. Mungkin dokter akan mengalihkan bentuk sediaan obat Anda menjadi injeksi.

Efek samping kalsium folinate

Efek samping penggunaan obat bisa jadi berupa hal yang diinginkan dan tidak diinginkan. Saat efek tidak diinginkan terjadi, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.

Berikut efek yang biasanya muncul selama menjalani pengobatan dengan kalsium folinat.

Efek samping umum

Seiring dengan jalannya pengobatan, calcium folinate dapat menyebabkan beberapa efek yang mungkin tidak Anda inginkan. Berikut ini efek samping yang umumnya terjadi:

  • Bersendawa.
  • Kulit melepuh, mengeras, gatal, iritasi, atau timbul kemerahan.
  • Sesak pada dada.
  • Kulit kering dan berisisik.
  • Demam.
  • Maag.
  • Gangguan pencernaan.
  • Luka atau bisul.
  • Bintik putih pada bibir, lidah, atau dalam mulut.
  • Pembengkakan pada mulut.
  • Gangguan pernapasan.
  • Diare berair atau berdarah.

Efek samping langka

Berbeda dengan efek samping sebelumnya, efek samping berikut mungkin tidak akan dirasakan oleh semua orang. Akan tetapi, Anda harus tetap waspada saat gejala berikut ini muncul dan segeralah berkonsultasi dengan dokter:

  • Batuk.
  • Kesulitan menelan.
  • Pusing.
  • Detak jantung cepat.
  • Gatal-gatal dan ruam di kulit.
  • Muncul bengkak di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah.
  • Gemetaran.
  • Kedinginan.
  • Kelelahan yang tidak biasa.

Peringatan dan perhatian saat menggunakan obat

aspirin untuk pengobatan kanker

Ada beberapa peringatan khusus yang perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat calcium folinate.

Jika kalsium folinat diberikan dalam bentuk injeksi, suntikan hanya boleh diberikan secara intramuskular (otot) atau intravena (pembuluh darah vena).

Selama pengobatan, fungsi hati dan kadar elektrolit harus dipantau secara rutin. Pemantauan khusus terhadap kadar kalsium harus dilakukan jika pasien menerima pengobatan kombinasi dengan flourourasil.

Jangan menghentikan kalsium folinat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Guna mendukung pengobatan, Anda mungkin perlu menerapkan pola makan khusus dan menghindari konsumsi alkohol.

Selain itu, beritahu dokter jika Anda pernah atau sedang memiliki kondisi berikut.

  • Mengalami anemia.
  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap obat ini atau obat lainnya.
  • Mengalami penumpukan cairan pada rongga dada, perut, atau ginjal.
  • Hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk kanker (metotreksat, fluorourasil) dan obat epilepsi (fenitoin, fenobarbital, primidon).
  • Mengonsumsi suplemen dan/atau obat herbal tertentu.

Obat harus disimpan dalam wadah tertutup pada suhu kamar dan jauhkan dari lembab, panas, dan cahaya matahari langsung.

Apakah calcium folinate aman untuk ibu hamil dan menyusui?

masalah kesuburan setelah pengobatan kanker anak

Menurut Food and Drug Administration (FDA), Calcium folinat tergolong kategori kehamilan C. ini artinya penelitian pada hewan (praklinis) menunjukkan adanya efek buruk pada janin, namun belum ada penelitian yang memadai pada manusia.

Bagi Anda yang menyusui, belum diketahui apakah calcium folinat memang diekskresikan ke dalam ASI atau tidak.

Akan tetapi, zat aktif yang hampir mirip dengan obat ini seperti asam folat diekskresikan ke dalam ASI. Namun efek sampingnya pada bayi menyusui belum dikaitkan dengan penggunaan asam folat selama menyusui.

Interaksi dengan obat lain

Menggunakan kalsium folinat dengan obat berikut tidaklah dianjurkan, tetapi pada beberapa kasus mungkin diperlukan. Apabila kedua obat diresepkan bersamaan, biasanya dokter akan mengubah dosisnya. Obat-obatan tersebut:

Calcium folinate juga tidak boleh diberikan bersamaan dengan alkohol dan tembakau.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Calcium Folinate – Oral Patient Medicine Information | MIMS Indonesia. (2022). Retrieved 15 April 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcium%20folinate/patientmedicine/calcium%2Bfolinate%2B-%2Boral

Drugs, H. (2022). Leucovorin: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 15 April 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682336.html

Drugs, H. (2022). Leucovorin: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 15 April 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682336.html

Folinic acid (leucovorin or calcium folinate). (2022). Retrieved 15 April 2022, from https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/treatments-and-drugs/folinic-acid-leucovorin-calcium-folinate

Levoleucovorin (Intravenous Route) Side Effects – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 15 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/levoleucovorin-intravenous-route/side-effects/drg-20452200

Leucovorin Calcium Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing – WebMD. (2022). Retrieved 15 April 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1498/leucovorin-calcium-oral/details

Leucovorin (Oral Route, Intravenous Route, Injection Route) Side Effects – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 15 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/leucovorin-oral-route-intravenous-route-injection-route/side-effects/drg-20064503?p=1

Leucovorin pregnancy and breastfeeding womans. (2021). Retrieved 15 April 2022, from https://www.drugs.com/pregnancy/leucovorin.html

Versi Terbaru

09/05/2022

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Perawatan yang Perlu Dilakukan Setelah Menjalani Kemoterapi

Kemoterapi


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 09/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan