Saat masih anak-anak, orang tua kerap mengingatkan untuk mengunyah makanan pelan-pelan hingga lembut. Rupanya Anda harus mengunyah lebih dari tiga puluh kali sebelum menelan. Selisik ulasan lengkapnya berikut ini.
Berapa kali kunyahan yang baik?
Beberapa ahli menyebutkan berapa kali mengunyah makanan yang baik adalah sekitar 32 kali sebelum akhirnya ditelan.
Pada dasarnya, tujuan mengunyah adalah untuk memecah makanan sampai teksturnya lebih halus.
Ketika menyantap makanan lunak dan banyak air, seperti bubur atau puding, Anda mungkin tidak perlu mengunyah sampai 32 kali.
Sebaliknya, makanan yang lebih sulit dikunyah, seperti daging dan kacang-kacangan, mungkin perlu dikunyah 40 kali dalam setiap suapan.
Buah-buahan yang kaya air, seperti semangka, melon, dan mangga, mungkin membutuhkan lebih sedikit kunyahan, setidaknya 10 – 15 kali.
Cara mengunyah makanan yang benar
Saat makan, tanpa sadar Anda mungkin mengunyah dengan cara yang kurang tepat atau salah.
Di bawah ini adalah cara untuk mengunyah makanan hingga lumat.
- Jangan menyendok makanan terlalu banyak. Ambil makanan secukupnya setiap kali menyuap.
- Saat makanan berada di dalam mulut, tutup bibir dan mulailah mengunyah.
- Gunakan lidah untuk memindahkan makanan dari satu sisi ke sisi yang lain. Gerakan rahang dengan sedikit memutar.
- Kunyah perlahan, hitung hingga 32 dalam setiap suapan makanan.
- Anda mungkin perlu lebih banyak atau lebih sedikit mengunyah tergantung jenis makanannya.
- Setelah tekstur makanan terasa lebih lembut, Anda bisa menelannya.
Apa manfaat mengunyah sebanyak 32 kali?
Mengunyah makanan dengan cara yang benar bisa memberikan manfaat berikut ini.
1. Mengatur asupan
Sebuah riset dari jurnal Electronics (2016) menyebutkan ada hubungan antara mengunyah dengan banyaknya asupan energi.
Riset tersebut dilakukan pada 30 wanita dengan mengonsumsi 120 makanan dengan kecepatan berbeda.
Hasil riset menunjukkan peserta yang makan lebih cepat cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan.
Peserta yang makan lebih lambat mengonsumsi lebih sedikit makanan, tetapi merasa lebih kenyang daripada peserta yang makan terlalu cepat.
2. Mengurangi makan berlebihan
Mengunyah makanan berkali-kali dengan kecepatan yang lebih lambat dapat mengurangi asupan makanan Anda secara keseluruhan.
Riset terbitan Appetite (2013) mengamati efek mengunyah secara perlahan pada 43 peserta penelitian.
Hasil riset menunjukkan mengunyah secara perlahan dapat mengurangi asupan ngemil atau makan yang berlebihan.
Meski begitu, peserta yang mengunyah lebih lama kurang menikmati makanan mereka karena sudah merasa kenyang dahulu.
3. Menurunkan berat badan
Studi dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics (2014) menyelidiki efek mengunyah perlahan sebelum menelan dengan jumlah asupan makanan.
Uji coba dilakukan pada 45 peserta berusia 18 – 45 tahun dengan berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas.
Riset menunjukkan mengunyah secara perlahan berkontribusi menurunkan risiko obesitas. Kemungkinan efek mengunyah perlahan mengendalikan nafsu makan.
Pada akhirnya, Anda dapat mengurangi asupan makan berlebihan sehingga membantu menurunkan berat badan.