Santai-santai makan sambil tiduran sembari menonton TV sehabis capek pulang kerja memang nikmat. Namun, kebiasaan makan sambil tidur ini berbahaya untuk kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Santai-santai makan sambil tiduran sembari menonton TV sehabis capek pulang kerja memang nikmat. Namun, kebiasaan makan sambil tidur ini berbahaya untuk kesehatan.
Makan sambil tidur bisa meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung (GERD).
Refluks asam lambung adalah kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan (esofagus) dan menyebabkan iritasi sehingga timbul gejala seperti nyeri di ulu hati (heartburn).
Di antara kerongkongan dan lambung ada sebuah katup yang mengatur pergerakan makanan dari kerongkongan ke lambung. Kerja katup ini dipengaruhi oleh gravitasi.
Ketika Anda makan sambil tiduran, gaya gravitasi akan melonggarkan katup sehingga menyebabkan asam makanan yang sudah tercerna di lambung naik ke kerongkongan.
Asam lambung bisa mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan. Ini bisa menyebabkan sakit perut atau kesulitan saat menelan.
Selain itu, makan sambil tiduran bisa menyebabkan sejumlah gejala lain, yaitu:
Makan sambil tiduran akan memperlambat pergerakan makanan menuju lambung.
Lama-kelamaan makanan menumpuk di saluran pencernaan atas, kerja sistem pencernaan pun terhambat.
Cara makan yang benar, termasuk postur tubuh, sangat memengaruhi seberapa baik tubuh mencerna makanan. Biasanya tubuh mengatur proses ini dengan hati-hati.
Saat Anda makan sambil duduk, perut bagian atas akan mengembang demi menyesuaikan diri dengan jumlah makanan yang ditelan.
Setelah makanan sampai di lambung, katup otot lambung (pyloric sphincter) memulai tugasnya untuk mengendalikan aliran makanan.
Nah, berikut ini beberapa akibat makan sambil tiduran yang mungkin timbul.
Proses pencernaan yang melambat akibat makan sambil tiduran akan membuat dinding perut kaku. Ini kemudian akan meningkatkan tekanan pada perut bagian bawah.
Tekanan tersebut mendorong makanan hingga mendesak katup lambung. Akibatnya, usus menerima makanan dari lambung yang belum dicerna dengan sempurna.
Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan perut begah yang tidak nyaman setelah makan sambil tidur.
Heartburn merupakan kondisi di mana Anda merasakan sensasi panas dan perih seperti terbakar di dada.
Kondisi ini bisa terasa parah ketika Anda tengah menunduk atau berbaring.
Rasa sakit ini dipicu asam lambung yang naik dari lambung ke bagian saluran kerongkongan (esofagus).
Hal ini kemudian memicu rasa terbakar di perut bagian atas atau dada bagian bawah.
Makan sambil tidur dapat mengakibatkan cegukan atau istilah medisnya adalah singultus.
Proses pencernaan yang melambat membuat dinding perut kaku dan otot diafragma menegang atau berkontraksi secara tak terkendali.
Diafragma adalah otot pemisah antara rongga dada dan perut yang memiliki fungsi dalam pernapasan manusia.
Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru secara mendadak. Ini akan membuat katup saluran pernapasan menutup sangat cepat dan memunculkan suara “hik”.
Makan sambil tidur meningkatkan risiko Anda untuk mengalami tersedak. Makanan dapat tersangkut di tenggorokan dan kemudian menyumbat saluran napas.
Kondisi tersebut dapat membuat orang yang mengalaminya batuk-batuk dan kesulitan untuk bernapas .
Kondisi tersedak perlu segera diatasi. Jika dibiarkan, ini berpotensi membahayakan nyawa lantaran bisa menyumbat pernapasan terlalu lama.
Saat Anda makan sambil tiduran, bukan cuma risiko begah atau tersedak yang perlu dikhawatirkan, tetapi juga berat badan naik.
Saat Anda makan sambil tiduran dan disibukkan oleh kegiatan lain, nonton TV misalnya, Anda tidak dapat mengukur seberapa banyak kalori yang Anda telan.
Hal itu bisa menyebabkan Anda mungkin makan terlalu banyak hingga melewati batas kenyang tanpa disadari.
Makan dalam porsi besar sekaligus adalah satu kebiasaan makan tidak sehat yang harus Anda hindari.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar