Apakah Anda pernah meminum energy drink alias minuman bernergi ketika merasa lelah? Energy drink adalah minum yang biasanya dikonsumsi jika seseorang sedang lelah tetapi ingin meningkatkan staminanya. Tetapi, apakah minuman energi ini aman? Apa sebenarnya yang akan terjadi pada tubuh setelah minum minuman energi?
Efek yang akan terjadi setelah minum minuman berenergi
Dalam sebuah energy drink atau minuman energi, terdapat sekitar 80-500 mg kafein dalam satu botol atau kaleng. Selain itu, minuman energi mengandung gula yang sangat tinggi, diperkirakan dari 250 ml energy drink terkandung gula sebesar 27,5 gram.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa memang minuman energi buruk bagi kesehatan karena dapat mengganggu fungsi jantung, susah bernapas, diare, bahkan kejang-kejang.
Namun, tahukah Anda apa yang terjadi sesaat setelah Anda minum minuman energi atau energy drink? Berikut adalah faktanya.
10 menit pertama
Tidak membutuhkan waktu lama minuman energi berpengaruh terhadap fungsi tubuh dan kerja berbagai organ.
Dalam waktu 10 menit saja, energy drink yang Anda minum tersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung semakin cepat. Hal ini disebabkan karena kafein sudah masuk ke dalam aliran darah.
15-45 menit setelah minum minuman energi
Awalnya kafein memasuki tubuh dan kemudian mempengaruhi tekanan darah dan detak jantung melalui aliran pembuluh darah.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 15-45 menit setelah mengonsumsi minuman energi atau energy drink, maka kadar kafein yang ada di dalam pembuluh darah sudah terakumulasi dan menjadi sangat tinggi.
30-50 menit kemudian
Selama kurang lebih 30-50 menit maka kafein yang terkandung di dalam minuman energi sudah diserap semua oleh tubuh.
Hal ini membuat hati mengeluarkan cadangan gulanya ke dalam pembuluh darah, sehinggan kadar gula darah naik secara tiba-tiba.
Jika hal ini terjadi terus-menerus maka kerja insulin akan terganggu dan Anda berisiko terkena diabetes mellitus tipe 2.
Satu jam setelah minum minuman energi
Peningkatan kadar gula darah yang terjadi adalah respon tubuh untuk menurunkan kadar kafein yang terlalu banyak di dalam tubuh.
Walaupun kadar kafein menjadi turun, kadar gula darah yang tinggi di dalam pembuluh darah membuat sel-sel yang seharusnya mendapatkan gula sebagai bahan dasar untuk menghasilkan energi, malah tidak mendapatkannya.
Hal ini terjadi karena semua gula terakumulasi di dalam pembuluh darah. Sehingga membuat sel-sel ‘kelaparan’ tidak menghasilkan energi dan Anda menjadi merasa lelah.
5 – 6 jam berikutnya
Jika sudah memasuki 5-6 jam, maka kadar kafein sudah tidak setinggi sesaat Anda mengonsumsi dan diperkirakan masih tersisa sekitar 50%.
Dari hal ini bisa diambil kesimpulan bahwa penurunan kadar kafein di dalam tubuh membutuhkan waktu yang cukup lama.
Apalagi untuk perempuan yang sedang menggunakan alat kontrasepsi, maka kadar kafein akan memakan waktu yang lama untuk hilang dari tubuh.
Lebih dari 12 jam setelah minum minuman energi
12 jam setelah mengonsumsi minuman energi, kafein yang ada di dalam tubuh Anda itu hampir sebagian besar sudah hilang.
Namun, masing-masing orang bisa berbeda. Bahkan, bagi anak-anak atau remaja yang mengonsumsi energy drink, mereka membutuhkan waktu lebih dari 12 jam untuk menurunkan 50% kadar kafein yang ada di dalam tubuhnya tersebut.
Lebih dari 12 jam hingga 24 jam kemudian
Semakin lama, kafein akan menghilang dari tubuh. hal ini justru menimbulkan beberapa gejala, seperti sakit kepala, konstipasi atau sembelit, dan emosi yang tidak stabil.
Gejala-gejala ini dapat bertahan sekitar 9 hari ke depan, tergantung dengan jumlah kafein yang dikonsumsi.
Jangan terlalu banyak minum minuman berenergi
Memang, bila dikonsumsi sesekali, minuman berenergi tidaklah berbahaya. Kalaupun Anda merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan, biasanya gejala dapat berangsur-angsur menghilang.
Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi minuman bernergi terlalu sering, karena lama-kelamaan minuman ini bisa saja memberikan dampak yang buruk pada kesehatan Anda.
Minuman berenergi tinggi akan kandungan gula, sodium, dan kafein. Seringkali, kandungan bahan-bahan tersebut dua kali lebih banyak dari minuman berkafein lainnya seperti kopi atau soda.
Dampak yang ditimbulkan setelah terus-menerus minum minuman energi adalah terjadinya perubahan fungsi jantung, gangguan tidur, osteoporosis, serta menjadi lebih mudah gelisah dan cemas.
Oleh karena itu, kurangi konsumsinya atau perlahan mulai beralih pada minuman yang kandungan kafeinnya lebih sedikit, misalnya kopi setengah decaf atau teh herbal.
[embed-health-tool-bmi]