Jagung yang Anda kenal mungkin berwarna kuning terang helai rambut dan daun hijau muda. Namun, ada pula jagung berwarna ungu. Lantas, apa saja manfaat jagung ungu untuk kesehatan?
Kandungan jagung ungu
Manfaat jagung ungu tentu didapat dari kandungannya. Lantas, apa yang membedakan kandungan jagung ungu dan jagung kuning biasa?
Jagung ungu memiliki kandungan bernama anthocyanin. Kandungan inilah yang membuat jagung menjadi ungu.
Anthocyanin merupakan salah satu kandungan flavonoid atau senyawa khas pada tanaman yang bersifat antioksidan. Tentunya, antioksidan baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Manfaat jagung ungu
Berikut manfaat jagung ungu untuk kesehatan.
1. Mengendalikan gula darah
Kadar gula darah tinggi biasanya dijumpai pada pasien diabetes. Nah, antosianin membantu mengendalikan gula darah dengan cara mengurangi resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi yang membuat sel tubuh tidak mampu merespons insulin, yakni hormon pengendali kadar gula darah. Hal ini membuat gula darah tinggi. Kondisi ini dijumpai pada diabetes tipe 2.
Dengan menurunkan resisten insulin, sel tubuh bisa menggunakan insulin untuk menyerap gula di darah (glukosa) yang nantinya akan diproses menjadi energi.
Tak hanya itu, antosianin juga membantu melindungi sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin. Penjelasan ini dikutip dari studi terbitan Journal of Food Composition and Analysis (2017).
2. Menurunkan risiko penyakit jantung
Manfaat jagung ungu lainnya adalah menjaga kesehatan jantung. Kandungan antosianin pada jenis jagung ungu membantu memproduksi senyawa nitrit oksida pada tubuh.
Senyawa melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah pun lancar. Efeknya, jantung tak perlu memompa darah terlalu keras dan membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Sebagai makanan sumber antioksidan, antosianin pada jagung ungu bisa mengurangi paparan radikal bebas di tubuh. Radikal bebas bisa menurunkan kadar nitrit oksida.
Selain itu, radikal bebas bisa membuat lemak di tubuh mengalami oksidasi sehingga menyembabkan sumbatan di pembuluh darah. Akibatnya, Anda rentan terkena serangan jantung hingga stroke.