backup og meta

Madu Mengkristal Seperti Gula, Apakah Aman Dikonsumsi?

Madu Mengkristal Seperti Gula, Apakah Aman Dikonsumsi?

Madu memiliki manfaat kesehatan karena kandungan asam organik, antioksidan, dan vitamin. Itu sebabnya banyak dari Anda rutin mengonsumsi madu. Namun, jika lama disimpan, madu bisa mengkristal.

Apakah madu yang mengkristal masih layak untuk dikonsumsi? Simak jawabannya dalam ulasan berikut ini. 

Apa penyebab madu mengkristal?

Madu yang mengkristal sebenarnya normal terjadi. Madu bahkan bisa menjadi kristal sekalipun Anda sudah menyimpannya dengan benar.

Madu yang mengkristal juga bukan penentu madu tersebut palsu atau asli.

Kristalisasi madu bisa terjadi karena kandungan gulanya. Madu mengandung tiga jenis gula, yaitu glukosa, fruktosa, dan sejumlah kecil sukrosa.

Gula pada madu yang mengkristal dipengaruhi oleh kadar air dan perubahan suhu.

Semakin tinggi kandungan gulanya, madu pun semakin cepat mengkristal.

Umumnya, madu dengan kadar glukosa lebih dari 28% akan lebih cepat memadat, mengeras, dan berubah jadi kristal.

Suhu optimal madu mengkristal adalah antara 10 – 18° Celsius. Kadar air optimal yang menyebabkan kristalisasi pada madu adalah 15 – 18 persen.

Apabila bagian tengah madu sudah jadi kristal, ini juga memicu proses kristalisasi di bagian lainnya.

Saat mengkristal, warna madu menjadi lebih terang. Terkadang madu tampak lebih buram dan mungkin teksturnya kasar. 

Perubahan bentuk dari cairan kental menjadi kristal ini tak lantas mengurangi kandungan gizi madu.

Madu yang mengkristal masih aman untuk dikonsumsi.

Namun, proses kristalisasi bisa meningkatkan risiko fermentasi madu. Fermentasi akan menghasilkan banyak bakteri.

Fermentasi membuat warna madu lebih kusam, sekaligus menghilangkan aroma khas dan kesegaran rasanya.

Jika sudah mengalami fermentasi, madu tidak aman dikonsumsi.

Bagaimana kondisi madu yang baik?

madu mengkristal

Ada beberapa kondisi yang menandakan bahwa madu Anda dalam kondisi yang baik dan layak untuk dikonsumsi. 

1. Kadar air di bawah 18 persen

Jika kadar air mulai naik di atas angka tersebut, ini akan meningkatkan risiko fermentasi.

2. Suhu madu antara 10 – 20° Celsius

Suhu tinggi di atas 43° C dapat mengurangi kepekatan warna dan rasa madu. 

3. Warna agak keruh atau agak gelap

Ketika madu mulai memutih mungkin saja madu sudah mulai mengalami proses fermentasi.

Madu yang menggelap disertai rasa dan aroma berkurang menandakan sudah terlalu lama disimpan.

4. Tidak berbusa

Madu yang berbusa, berair, dan terasa hambar kemungkinan madu tersebut mengalami proses fermentasi.

Cara menyimpan madu dengan benar

Kunci mempertahankan kualitas rasa, aroma, dan zat gizi madu adalah dengan menjaga kelembaban optimal.

Jika ruang penyimpanan terlalu kering atau lembap, risiko fermentasi akan meningkat. Madu pun tidak layak lagi dikonsumsi.

Berikut adalah beberapa tips menyimpan madu dengan baik.

1. Simpan dalam wadah kedap udara

Simpan di dalam toples atau botol, stoples kaca, dan wadah baja tahan karat dengan tutup kedap udara.

2. Pilih tempat yang sejuk dan kering

Madu idealnya harus disimpan di bawah 10 °C. Namun, menyimpannya pada suhu ruangan yang sejuk antara 10 – 20 °C umumnya tidak masalah.

3. Dinginkan madu 

Madu dapat disimpan di lemari es jika diinginkan, tetapi dapat mengkristal lebih cepat dan menjadi lebih padat.

4. Hangatkan jika mengkristal

Jika madu mengkristal, Anda dapat mencairkan madu kembali. Hangatkan di bawah suhu 43 °Celsius.

Jika menghangatkan dengan kompor, aduk madu secara perlahan sampai cair. 

5. Hindari kontaminasi

Hindari kontaminasi madu dengan peralatan kotor seperti pisau atau sendok. Ini dapat memungkinkan bakteri, ragi, dan jamur tumbuh.

6. Buang jika rasa hambar dan berbusa

Jika madu Anda terasa hambar, berbusa, atau berair, lebih baik Anda membuangnya.

Ingatlah bahwa berbagai jenis madu mungkin terlihat dan terasa berbeda.

Untuk penyimpanan khusus, lihat petunjuk yang tercetak pada label produk.

Kesimpulan

  • Madu bisa mengkristal tergantung pada kadar gula, kadar air, waktu penyimpanan, dan suhu.
  • Madu yang berubah menjadi kristal masih layak dikonsumsi, tapi meningkatkan risiko fermentasi.
  • Fermentasi akan menurunkan kualitas madu sehingga tidak aman dikonsumsi.
  • Simpanlah madu dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk agar awet. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bogdanov, S., Martin, P. (2022). Honey Authenticity. Mitteilungen aus Lebensmitteluntersuchung und Hygiene, 93, 232–254.

Gleiter, R. A., Horn, H., Isengard, H. D. (2006). Influence of type and state of crystallisation on the water activity of honey. Food Chemistry, 96(3), 441–445. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2005.03.051

Hasan, S. H. (2013). Effect of Storage and Processing Temperatures on Honey Quality. Journal of Babylon University, 6(21), 2224-2253.

VALUE-ADDED PRODUCTS FROM BEEKEEPING – CHAPTER 2 HONEY 1. (1996). Food and Agriculture Organization of the United Nations. Retrieved September 30, 2022 from  https://www.fao.org/3/w0076e/w0076e04.htm

Why is crystallized honey good?. (n.d.) Ecocolma. Retrieved September 30, 2022 from https://www.ecocolmena.org/why-is-crystallized-honey-good/?lang=en

Versi Terbaru

25/10/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Manfaat Kunyit dan Madu untuk Lambung, Kenali Cara Kerjanya

Minum Madu setelah Minum Obat, Boleh atau Tidak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 25/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan