Risiko mengonsumsi lemak babi
Anjuran membatasi lemak harian dari Kemenkes bukan tanpa sebab. Sudah diketahui sebelumnya bila konsumsi lemak jenuh membuat kolesterol naik.
Nah, jenis kolesterol tersebut adalah kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Sudah diketahui sejak lama bahwa kolesterol jahat bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Mengapa demikian?
Liver memiliki sel-sel atau reseptor yang bisa mendeteksi kolesterol LDL di aliran darah. Lalu, reseptor akan memasukkan kolesterol ke liver agar segera dipecah.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh bisa mengganggu fungsi pendeteksi kolesterol di liver. Akibatnya, kolesterol pun menumpuk di dalam darah.
Penumpukan kolesterol LDL akan menimbulkan penyumbatan atau plak di pembuluh darah. Plak membuat pembuluh darah menyempit dan menghalangi aliran darah.
Plak bahkan bisa pecah dan menyebabkan gumpalan darah. Akibatnya, timbul berbagai penyakit jantung, di antaranya:
- jantung koroner,
- stroke,
- gagal jantung,
- serangan jantung,
- penyakit arteri karotis,
- penyakit arteri perifer,
- aneurisma, dan
- penyakit ginjal kronis.
Lemak babi bisa dikonsumsi, tetapi batasi penggunaannya. Bila ingin mendapatkan lemak sehat, Anda bisa menggunakan minyak zaitun. Namun, minyak ini memang tidak memberikan rasa legit seperti lard.
Rangkuman
- Lemak babi tinggi lemak jenuh.
- Asupan lemak jenuh berlebih bisa meningkatkan kolesterol jahat.
- Kolesterol jahat menyumbat pembuluh darah dan tingkatkan risiko penyakit jantung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar