Salah satu jenis lemak yang umum digunakan pada masakan adalah lemak babi alias lard. Lemak ini biasanya ditambahkan pada masakan Jepang dan Cina untuk menumis dan menggoreng. Tak jarang, masyarakat di beberapa negara bahkan mengolesnya di atas roti. Namun, apakah penggunaan lard menyehatkan?
Apa itu lemak babi?
Lemak babi alias lard adalah lemak bertekstur padat dan halus yang diambil dari jaringan lemak perut, pinggang, dan di sekitar ginjal babi.
Untuk membuat lard, jaringan lemak tersebut dikukus, direbus, atau dipanaskan hingga kering.
Mengukus atau merebus membuat rasa lemak lebih netral, warna yang lebih terang, dan susah berasap ketika dipanaskan. Sementara itu, lemak babi yang dikeringkan memiliki rasa mirip karamel dan mudah berasap.
Berbeda dengan daging babi, lard dijual dalam bentuk padatan mirip blok margarin. Selain untuk menumis atau menggoreng, beberapa orang menggunakannya sebagai pengganti mentega pada kue.
Apakah memasak dengan lemak babi sehat?
Memasak dengan minyak babi boleh saja asalkan batasi jumlah penggunaannya.
Sebenarnya, studi terbitan PLOS ONE (2015) menyatakan bahwa lemak atau minyak babi bisa melengkapi kebutuhan gizi harian Anda. Lard juga mengandung zat gizi lainnya, seperti seng, kolin, dan vitamin D.
Meski begitu, Anda perlu ingat untuk membatasi asupan lemak. Pasalnya, sebagian besar kandungan penyusun minyak babi adalah lemak jenuh.
Terlebih, lemak ini tidak mengandung karbohidrat, protein, serta vitamin dan mineral lainnya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
Kementerian Kesehatan RI mengimbau asupan lemak harian asupan lemak maksimal dalam sehari sebanyak 5 sendok makan atau 67 gram per hari.
Namun, imbauan adalah jumlah seluruh asupan lemak dalam sehari, bukan dari lard saja. Untuk itu, gunakanlah secukupnya.
Kandungan lard
Total kandungan lemak dalam 100 gram lard yang bisa dikonsumsi adalah sekitar 96 gram. Tidak hanya lemak, ada juga beberapa zat gizi lain. Berikut rincian zat gizi yang terdapat pada 100 gram lard.
- Seng: 0,11 mg.
- Kolin: 49,7 mg.
- Vitamin D: 102 IU.
- Asam lemak jenuh: 39,2 gram.
- Asam lemak tak jenuh tunggal: 45,1 gram.
- Asam lemak tak jenuh ganda: 11,2 gram.
- Kolesterol: 95 mg.
Potensi manfaat lemak babi
Lard memang kaya akan lemak jenuh. Namun, tubuh manusia sebenarnya tetap membutuhkan lemak.
Di dalam tubuh, lemak jenuh dari babi ini nantinya akan diubah tubuh menjadi kolesterol. Kolesterol akan digunakan untuk hal-hal berikut.
- Membangun struktur lapisan tipis pada sel-sel tubuh.
- Membuat hormon, seperti estrogen, testosteron, kortison, dan adrenalin.
- Membantu pembentukan vitamin D di dalam tubuh.
- Menghasilkan cairan empedu untuk mencerna lemak dan menyerap zat gizi penting.
Pada dasarnya, tubuh memproduksi kolesterol sendiri. Namun, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol di dalam tubuh.
Risiko mengonsumsi lemak babi
Anjuran membatasi lemak harian dari Kemenkes bukan tanpa sebab. Sudah diketahui sebelumnya bila konsumsi lemak jenuh membuat kolesterol naik.
Nah, jenis kolesterol tersebut adalah kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Sudah diketahui sejak lama bahwa kolesterol jahat bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Mengapa demikian?
Liver memiliki sel-sel atau reseptor yang bisa mendeteksi kolesterol LDL di aliran darah. Lalu, reseptor akan memasukkan kolesterol ke liver agar segera dipecah.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh bisa mengganggu fungsi pendeteksi kolesterol di liver. Akibatnya, kolesterol pun menumpuk di dalam darah.
Penumpukan kolesterol LDL akan menimbulkan penyumbatan atau plak di pembuluh darah. Plak membuat pembuluh darah menyempit dan menghalangi aliran darah.
Plak bahkan bisa pecah dan menyebabkan gumpalan darah. Akibatnya, timbul berbagai penyakit jantung, di antaranya:
- jantung koroner,
- stroke,
- gagal jantung,
- serangan jantung,
- penyakit arteri karotis,
- penyakit arteri perifer,
- aneurisma, dan
- penyakit ginjal kronis.
Lemak babi bisa dikonsumsi, tetapi batasi penggunaannya. Bila ingin mendapatkan lemak sehat, Anda bisa menggunakan minyak zaitun. Namun, minyak ini memang tidak memberikan rasa legit seperti lard.
Rangkuman
- Lemak babi tinggi lemak jenuh.
- Asupan lemak jenuh berlebih bisa meningkatkan kolesterol jahat.
- Kolesterol jahat menyumbat pembuluh darah dan tingkatkan risiko penyakit jantung.
[embed-health-tool-bmi]