Martabak manis memiliki rasa yang lezat dan sering membuat Anda merasa tak cukup jika hanya makan 1 potong. Namun, tahukah Anda kalori martabak manis tergolong tinggi?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Martabak manis memiliki rasa yang lezat dan sering membuat Anda merasa tak cukup jika hanya makan 1 potong. Namun, tahukah Anda kalori martabak manis tergolong tinggi?
Ketahui apa saja kandungan dan kalori martabak manis, bahaya, serta cara sehat mengonsumsinya.
Setiap 1 potong martabak manis memiliki kalori sekitar 270 kkal.
Jumlah kalori ini didapat dari komposisi bahan pembuatan dan tambahannya (topping), yaitu tepung, air, telur, gula, susu, mentega, hingga cokelat dan keju.
Dari bahan-bahan tersebut, satu potong martabak manis mempunyai kandungan gizi sebagai berikut.
Jumlah kalori dalam 1 potong makanan manis tergolong tinggi. Dengan makan 3 potong martabak manis saja, Anda sudah mendapatkan asupan kalori melebihi 1 porsi makan siang.
Untuk itu, Anda mungkin perlu membatasi konsumsi makanan manis ini apabila sedang menjalani program diet defisit kalori.
Jumlah kalori martabak manis yang cukup tinggi tidak serta-merta membuat makanan ini bagus untuk meningkatkan berat badan.
Pasalnya, makanan manis ini terbuat dari bahan-bahan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan.
Seperti yang Anda ketahui, 1 potong saja martabak manis sudah mengandung 270 kkal.
Namun seringnya, makanan manis ini dikonsumsi sebagai camilan yang tidak hanya cukup dikonsumsi 1 potong saja.
Hasilnya, jumlah kalori yang cukup tinggi ini dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Menurut riset dalam jurnal Food and Nutrition Research (2012), asupan makanan tinggi gula berhubungan erat dengan penumpukan lemak pada tubuh, kegemukan, serta diabetes.
Selain itu, martabak manis mempunyai kandungan karbohidrat tinggi sehingga sebaiknya dihindari jika Anda sedang menjalani diet rendah karbo.
Selain jumlah kalori martabak manis yang tinggi, Anda perlu mewaspadai kandungan gula dalam makanan ini.
Rasa manis dari makanan ini didapat dari pemberian gula dalam pembuatannya dan produk olahan susu sebagai topping yang dapat mengandung gula tambahan tersembunyi.
Menurut jurnal Nutrients (2016), konsumsi gula tambahan ini erat kaitannya dengan peningkatan risiko obesitas, kadar gula darah naik, dan diabetes.
Salah satu bahan utama martabak manis adalah tepung terigu dan tapioka.
Umumnya, tepung terigu ini mengandung gluten, yaitu jenis protein yang biasa ditemukan dalam padi-padian, serealia, dan gandum.
Sebagian orang mungkin mengalami alergi gluten atau intoleransi gluten yang ditandai dengan gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung.
Bila Anda mengalami alergi gluten, sebaiknya hindari mengonsumsi martabak manis yang tidak terbuat dari bahan bebas gluten.
Kelezatan cita rasa martabak manis memang sayang untuk dilewatkan.
Anda tetap bisa mengonsumsi makanan khas Indonesia ini dengan cara yang tepat agar tidak berisiko memicu masalah kesehatan.
Berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatikan saat ingin makan martabak manis.
Martabak manis biasanya memiliki varian tambahan atau topping, seperti susu kental manis, cokelat, dan keju.
Bahkan, jumlah kalori martabak manis dengan topping ganda seperti cokelat dan keju bisa lebih tinggi dibandingkan topping tunggal.
Untuk menghindari hal tersebut, pilihlah topping yang yang lebih seperti buah-buahan dan kurangi tambahan pemanis lainnya.
Mengingat kandungan kalori dalam tiap potong martabak manis dapat memenuhi 14% dari total kalori harian, Anda perlu membatasi konsumsinya.
Anda mungkin bisa makan 1 – 2 potong saja dalam sehari untuk menikmati camilan lezat ini.
Agar tidak terus-terusan tergiur untuk menambah beberapa potong lagi, cobalah untuk minum segelas air dan beralih mengonsumsi buah-buahan.
Bagi Anda yang alergi gluten, cobalah membuat martabak manis sendiri dengan menggunakan bahan bebas gluten.
Selain lebih aman, Anda bisa menyesuaikan takaran bahan lainnya untuk mengurangi jumlah kalori makanan manis ini.
Anda bisa mengurangi jumlah gula saat pembuatan atau menyesuaikan topping sesuai selera.
Dengan demikian, jumlah kalori martabak manis yang Anda konsumsi bisa lebih rendah dari martabak manis yang Anda beli.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar