backup og meta

Tinea Barbae

Tinea Barbae
Tinea Barbae

Infeksi jamur dapat menyerang area jenggot dan kumis. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai tinea barbae. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa gatal dan nyeri pada area terinfeksi, yang bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius.

Apa itu tinea barbae?

Tinea barbae adalah infeksi jamur yang menyerang bagian berambut pada wajah, terutama kumis dan jenggot.

Masalah pada kulit wajah yang juga disebut sebagai kurap jenggot (beard ringworm) atau gatal tukang cukur (barber’s itch) ini lebih umum terjadi pada remaja dan pria dewasa.

Infeksi ini disebabkan oleh dermatofita atau dermatophytes, yakni sekelompok jamur yang berkembang pada jaringan keratin, seperti kulit, rambut, dan kuku.

Tinea barbae bisa menyebabkan peradangan, gatal, serta benjolan yang berisi nanah (pustula) sehingga membuat kulit pada area yang terinfeksi menjadi tidak nyaman.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Kasus infeksi jamur pada kulit ini sangat jarang terjadi. Menurut Kuruvella, Saleh, dan Pandey (2025), sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 1842, hanya terdapat 150 kasus tinea barbae yang tercatat dalam penelitian medis.

Tanda dan gejala tinea barbae

Gejala tinea barbae yang paling umum adalah kemunculan ruam seperti kurap (ringworm) pada kulit di bawah jenggot atau kumis.

Ruam ini berbentuk lingkaran dengan bercak merah dan bersisik. Bercak-bercak kulit ini bisa memiliki ukuran antara 1–5 sentimeter (cm).

Selain itu, kurap jenggot juga dapat menimbulkan tanda dan gejala lain sebagai berikut.

  • Rasa gatal, bengkak, dan nyeri pada area yang terinfeksi.
  • Munculnya pustula atau benjolan pada kulit yang berisi nanah.
  • Rambut wajah mudah rontok sehingga kumis dan jenggot tidak tumbuh.
  • Kulit terasa lebih kasar, kering, dan muncul luka.

Dalam kasus tertentu, masalah kulit ini juga bisa menunjukkan gejala yang kurang umum, seperti demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyebab tinea barbae

gejala kurap jenggot

Tinea barbae disebabkan oleh infeksi jamur dermatophytes. Jenis jamur ini biasanya ditemukan pada hewan ternak, seperti sapi, domba, atau kuda.

Terdapat banyak jenis jamur dermatofita yang bisa menyebabkan tinea barbae. Akan tetapi, dua jenis yang paling umum adalah:

  • Trichophyton verrucosum yang berasal dari sapi, dan
  • Trichophyton mentagrophytes var. equinum yang berasal dari kuda.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kebanyakan orang akan terinfeksi jamur ini lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi sebelumnya.

Selain hewan ternak, jamur dermatophytes juga dapat menyerang kucing dan anjing peliharaan.

Seseorang juga bisa terpapar jamur ini melalui kontak dengan orang yang terinfeksi, tanah, dan benda yang terkontaminasi. Namun, kemungkinannya sangat kecil.

Faktor risiko tinea barbae

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena infeksi ini adalah sebagai berikut.

  • Bekerja atau sering melakukan aktivitas di peternakan.
  • Mempunyai bulu jenggot dan kumis yang kasar.
  • Tidak menjaga kebersihan wajah, misal jarang mencuci muka atau memakai alat cukur yang tidak bersih.
  • Menggunakan alat cukur bersama orang lain yang terinfeksi jamur.
  • Tinggal di lingkungan lembap dan panas yang mendukung pertumbuhan jamur.
  • Memiliki riwayat infeksi jamur sebelumnya.
  • Mengidap penyakit kronis, seperti diabetes dan gangguan autoimun.
  • Mengalami stres berkepanjangan.
  • Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
  • Menyalahgunakan steroid anabolik untuk meningkatkan massa otot.

Diagnosis tinea barbae

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter umum bisa merujuk Anda untuk menemui dokter spesialis kulit.

Dokter akan memeriksa gejala khas dari tinea barbae, seperti bercak merah dan bersisik serta munculnya pustula pada kulit di bawah jenggot dan kumis.

Selain itu, dokter juga dapat melakukan wawancara medis untuk mencari tahu gejala serta faktor risiko yang mungkin Anda miliki.

Tinea barbae dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan masalah kesehatan lain, seperti infeksi folikel rambut (folikulitis), psoriasis, atau razor burn.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa tes tambahan sebagai berikut.

  • Tes KOH: sampel kulit atau rambut diperiksa dengan larutan kalium hidroksida (KOH) untuk mendeteksi keberadaan jamur.
  • Pemeriksaan kultur: sampel kulit atau rambut akan diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi jenis jamur penyebab infeksi.
  • Biopsi kulit: dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan biopsi untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kondisi lain.

Pengobatan tinea barbae

mometasone furoate

Peradangan parah akibat tinea barbae yang tidak ditangani akan menyebabkan pembentukan jaringan parut dan kerontokan rambut permanen pada area yang terinfeksi.

Oleh karena itu, pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya dilakukan.

1. Penggunaan salep antijamur

Salep atau krim antijamur, seperti clotrimazole, miconazole, atau terbinafine, dapat digunakan untuk mengatasi infeksi ringan hingga sedang.

Obat topikal ini bekerja dengan membunuh jamur serta meredakan gejala, seperti ruam dan gatal. Pastikan Anda menggunakan salep antijamur sesuai petunjuk dari dokter.

2. Konsumsi obat antijamur oral

Pada kasus infeksi yang lebih parah, dokter umumnya meresepkan obat antijamur oral, seperti terbinafine, fluconazole, atau itraconazole.

Obat ini bekerja dari dalam tubuh untuk membunuh jamur serta mencegah penyebaran infeksi. 

Dokter juga dapat meresepkan kortikosteroid oral, seperti prednisone, untuk meredakan peradangan yang parah. Pengobatan bisa berlangsung 2–4 minggu hingga infeksi sembuh.

3. Perawatan kulit

Selain penggunaan obat-obatan, perawatan kulit tambahan seperti berikut juga diperlukan untuk mempercepat penyembuhan.

  • Menjaga kebersihan wajah dan membersihkan area yang terinfeksi secara rutin.
  • Mencuci tangan sebelum menyentuh area yang terinfeksi.
  • Tidak mencukur jenggot atau kumis sampai infeksi benar-benar sembuh.
  • Menggunakan kompres hangat untuk meredakan peradangan dan rasa tidak nyaman.
  • Mengganti alat cukur secara rutin supaya tidak terjadi infeksi ulang.
  • Pastikan untuk tidak berbagi handuk dan alat cukur dengan orang lain guna mencegah penyebaran infeksi.

Cara mencegah tinea barbae

Tinea barbae bisa Anda cegah dengan menjaga kebersihan dan menghindari faktor risiko yang berpotensi menimbulkan infeksi jamur pada kulit wajah.

Berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kurap jenggot dan kumis.

  • Pastikan Anda mandi setiap hari, terutama setelah berkeringat dan berolahraga.
  • Kenakan pakaian yang bersih dan kering agar kulit tetap sehat dan tidak lembap.
  • Gunakan alat cukur jenggot dan kumis pribadi serta pastikan untuk tidak berbagi dengan orang lain.
  • Kenakan sarung tangan dan masker saat berkebun.
  • Selalu mencuci tangan setelah menyentuh tanah atau hewan.

Dengan memahami apa itu tinea barbae, Anda bisa mengurangi risikonya dan menjaga kesehatan kulit wajah dengan lebih baik.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai masalah ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik sesuai kebutuhan Anda.

Kesimpulan

  • Tinea barbae adalah infeksi jamur yang menyerang kulit di bawah jenggot dan kumis.
  • Infeksi ini disebabkan oleh kontak dengan hewan ternak atau benda yang terkontaminasi jamur Trichophyton verrucosum dan Trichophyton mentagrophytes var. equinum.
  • Pengobatannya bisa dilakukan dengan menggunakan salep, mengonsumsi obat antijamur oral, serta menjaga kebersihan wajah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tinea faciei (face) and barbae (beard). (2021). Primary Care Dermatology Society. Retrieved March 17, 2025, from https://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/tinea-faciei-face-and-barbae-beard

Tinea Barbae (Beard ringworm): Symptoms, causes, treatment. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved March 17, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23525-tinea-barbae

Tinea barbae (fungal infection of the beard). (2024). DermNet. Retrieved March 17, 2025, from https://dermnetnz.org/topics/tinea-barbae

Kuruvella, T., Saleh, H.M., & Pandey, S. (2024). Tinea Barbae. StatPearls Publishing. Retrieved March 17, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563204/

Ito, A., Yamada, N., Kimura, R., Anzawa, K., Mochizuki, T., & Yamamoto, O. (2019). Tinea Barbae due to Trichophyton mentagrophytes Contracted from Calves. Acta dermato-venereologica, 99(10), 925–926. https://doi.org/10.2340/00015555-3247

Versi Terbaru

28/03/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Seberapa Sering Pria Harus Mencukur Jenggot dan Kumis?

Cara Menghilangkan Kumis dan Jenggot secara Permanen


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan