Apa itu pemanis buatan?
Lalu apa itu pemanis buatan? Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pemanis buatan adalah jenis pemanis yang bahan bakunya tidak dapat ditemukan di alam dan dihasilkan melalui proses kimiawi. Contoh dari pemanis buatan adalah aspartam, siklamat, sukrolosa, dan sakarin. Jenis pemanis buatan ini biasa digunakan pada makanan olahan seperti sirup, soda, selai, hingga makanan khusus yang ditujukan bagi penderita diabetes atau makanan khusus diet. Jika Anda melihat suatu produk memiliki label sugar free, cobalah cek komposisinya. Biasanya ada tambahan pemanis buatan di dalamnya.
Pemanis buatan sudah diatur batas penggunaannya oleh BPOM. Contohnya aspartam, batas konsumsinya per hari adalah 40 mg/kg. Artinya jika berat badan Anda 60 kg, maka batas konsumsi aspartam Anda dalam sehari adalah 2400 mg. Sebagai perbandingan, satu kaleng soda diet mengandung kadar aspartam sekitar 180 mg. Dengan begitu dalam sehari Anda diperbolehkan mengonsumsi kurang lebih 13 kaleng soda diet.
Mana yang lebih baik?
Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu efek positif dan negatif dari gula pasir dan pemanis buatan.
Plus minus gula pasir
Gula pasir memiliki rasa yang paling enak jika dibandingkan dengan pemanis buatan. Beberapa jenis pemanis buatan meninggalkan after taste seperti rasa pahit, misalnya. Gula pasir juga diperoleh dari bahan alami yaitu tebu, sehingga kecil kemungkinannya menimbulkan alergi atau reaksi lainnya. Sementara pemanis buatan, contohnya aspartam, mengandung fenilalanin yang sangat berbahaya bagi mereka yang menderita fenilketonuria.
Namun, gula pasir mengandung kalori. Tiap satu sendok makan gula pasir mengandung kurang lebih 37 kalori. Jika Anda menggunakan dua sendok makan untuk membuat teh favorit Anda, maka total kalori yang Anda konsumsi sudah sebesar 74 kalori, hanya dari gula saja. Dan sering kali kita tidak sadar sudah berapa banyak gula yang kita konsumsi. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang akan diikuti dengan meningkatnya risiko penyakit lain. Tidak hanya penyakit degeneratif, Anda juga rentan mengalami sakit gigi.
Kelebihan pemanis buatan dibanding gula pasir
Sementara pada pemanis buatan, mayoritas tidak memiliki kalori. Atau kalau pun mengandung kalori, jumlahnya sangat sedikit. Jenis pemanis buatan yang mengandung kalori adalah golongan pemanis yang berasal dari alkohol seperti manitol, sorbitol, dan xylitol. Dengan jumlah kalori yang sedikit bahkan hampir tidak ada, pemanis buatan sering digunakan dalam produk yang dikhususkan bagi mereka yang sedang diet. Sebagai perbandingan, jika berat badan Anda kurang lebih 55 kg dan Anda menyeduh kopi menggunakan dua sachet pemanis buatan, maka Anda bisa mengonsumsi sekitar 116 gelas kopi untuk mencapai batas maksimum konsumsi pemanis buatan dalam sehari. Hal ini disebabkan oleh tingkat kemanisan pemanis buatan yang jauh lebih tinggi dari gula biasa. Aspartam misalnya, tingkat kemanisannya 200 kali lipat jika dibandingkan dengan sukrosa atau gula pasir. Bandingkan berapa banyak kalori yang Anda konsumsi jika Anda menyeduh 116 gelas kopi menggunakan gula pasir. Penggunaan pemanis buatan jelas bisa memotong jumlah asupan kalori Anda yang berasal dari gula.