Ada banyak sediaan gula di pasaran, salah satunya yakni gula batu. Jenis gula ini disebut-sebut lebih sehat daripada gula pasir karena rasanya tidak terlalu manis. Benarkah begitu? Simak jawabannya dalam ulasan di bawah ini.
Apakah gula batu lebih sehat dari gula pasir?
Gula batu tidak bisa dikatakan lebih sehat dibandingkan dengan gula pasir. Hal ini karena keduanya sama-sama terbuat dari tebu atau bit gula yang diproses berbeda.
Kandungan sukrosanya juga tidak jauh berbeda. Gula pasir mengandung 99,98 gram sukrosa, sedangkan gula batu mengandung 99,7 gram sukrosa.
Meskipun proses pengolahan gula batu lebih “alami” dan karenanya dinilai lebih sehat, kenyataannya dari segi kandungan gizi, tidak ada perbedaan signifikan antara gula batu dan gula pasir.
Keduanya adalah sumber glukosa yang tinggi. Menurut Harvard Medical School, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Di beberapa budaya, gula batu memang sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan sakit tenggorokan atau sebagai bahan campuran dalam minuman herbal.
Namun, manfaat kesehatan ini lebih terkait dengan bahan herbal lainnya daripada gula itu sendiri.
Perbandingan gula batu vs gula pasir
Baik gula batu maupun gula pasir keduanya merupakan bentuk sukrosa.
Akan tetapi, ada beberapa perbedaan dalam hal pembuatan, tekstur, penggunaan, dan kandungan yang mungkin memengaruhi penggunaannya.
Berikut adalah beda gula batu dan gula pasir yang utama.
1. Proses pembuatan
Gula pasir dibuat melalui proses pemurnian yang melibatkan pemanasan jus tebu atau bit gula, penghilangan kotoran, dan kristalisasi.
Hasilnya berupa butiran gula halus dan putih.
Sementara itu, gula batu terbuat dari larutan gula panas yang kemudian didinginkan tersebut secara perlahan sehingga membentuk kristal besar dan keras.
Proses ini lebih alami dan minim pengolahan dibandingkan dengan gula pasir.
2. Penggunaan
Gula pasir digunakan secara luas dalam berbagai kuliner, seperti dalam pembuatan kue, permen, minuman, dan masakan.
Karena mudah larut, gula pasir sering digunakan untuk pemanis cepat larut dalam minuman panas atau dingin.
Gula batu juga digunakan dalam minuman seperti teh atau kopi, dan kadang-kadang dalam masakan tradisional tertentu.
Karena larut lebih lambat, gula batu memberikan rasa manis yang bertahap dan bisa digunakan sebagai pemanis yang memberikan visual menarik dalam minuman.