backup og meta

Susu Kental Manis, Tinggi Gula dan Tidak untuk Diminum Setiap Hari

Susu Kental Manis, Tinggi Gula dan Tidak untuk Diminum Setiap Hari

Anda tentu familier dengan susu kental manis (SKM). Produk olahan susu bertekstur kental dan bercita rasa manis ini ternyata sempat marak dibicarakan. 

Mengapa bahan yang lebih sering dikonsumsi sebagai topping makanan ini begitu kontroversial? Simak fakta susu kental manis di sini!

Apa itu susu kental manis?

Susu kental manis (SKM) adalah produk olahan susu yang diproses dengan menghilangkan sebagian besar kandungan air dari susu sapi.

Proses ini meninggalkan cairan kental yang kemudian ditambahkan banyak gula.   

SKM memang menggugah selera karena memiliki rasa yang manis.

Namun, proses pengolahannya meningkatkan kandungan gula dan menghilangkan sebagian besar protein dan lemak pada susu. 

Itulah mengapa produk ini lebih tepat disebut kental manis saja, tanpa label “susu”.

Umumnya, kental manis digunakan sebagai campuran dalam makanan atau minuman. Namun, Anda harus hati-hati karena manfaat susu ini belum tentu semanis rasanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperingatkan bahwa kental manis bukanlah produk susu bernutrisi. Kental manis juga sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari.

Kemenkes RI juga melarang penggunaan produk ini sebagai pengganti ASI atau susu formula untuk bayi dan anak.

Apakah susu kental manis merupakan susu?

Kandungan air di dalam SKM sudah diambil dan dibuang melalui proses evaporasi susu atau penguapan.

Selain diuapkan, susu ini juga diberi gula tambahan sehingga teksturnya jadi lebih kental dan lengket.

Sayangnya, proses tersebut justru menyebabkan kandungan protein di dalamnya menjadi lebih rendah, sementara kadar gula serta kalorinya tinggi.

Akibatnya, kandungan protein pada produk ini jauh berbeda dengan susu sapi serta beragam vitamin lainnya untuk tubuh.

Oleh karena itu, kental manis berbeda dengan jenis susu sapi. Bahkan, produk ini tidak bisa dijadikan pengganti susu sapi biasa.

Kandungan susu kental manis

susu kental manis

Produk kental manis mengandung tambahan gula yang tinggi dan protein yang sangat rendah, sehingga minim zat gizi bermanfaat. 

Terlihat perbedaan yang kontras ketika Anda membandingkan kandungan gizi kental manis dengan susu sapi segar.

Satu saset SKM memiliki kandungan kalori sebesar 180 kkal dengan rincian:

  • 67% karbohidrat (termasuk gula), 
  • 30% lemak, dan
  • 3% protein. 

Sedangkan, 1 gelas susu sapi segar memiliki 146 kkal kalori dengan rincian:

  • 49% lemak
  • 30% karbohidrat (termasuk gula), dan 
  • 21% protein.

Bahaya produk kental manis

Banyak orang menganggap bahwa SKM baik dikonsumsi setiap hari karena dianggap sama dengan susu sapi biasa.

Bahkan, sebagian orang tua memberikannya secara teratur kepada anak-anak mereka.

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat produk kental manis tidak memiliki kandungan gizi yang memadai seperti susu sapi.

Selain itu, kandungan gula tinggi yang dikonsumsi secara berkelanjutan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi produk kental manis.

1. SKM bukan untuk bayi dan anak-anak

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), produk ini tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak-anak.

Kental manis tidak bisa memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak karena kehilangan banyak sekali kandungan gizi dalam proses pengolahannya.

Kandungan gula tambahan di dalamnya juga menjadi ancaman tersendiri untuk anak-anak.

Jumlah gula tambahan untuk anak yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni kurang dari 10% total kebutuhan kalori anak per hari.

SKM punya kadar gula tambahan tinggi dan melebihi batas saran WHO tersebut.

Dalam satu porsi (4 sendok makan) yang dijual di pasaran, kalorinya mencapai 130 kkal dengan gula tambahan sebanyak 19 gram dan protein 1 gram.

Tak hanya itu, apabila sejak kecil sudah dikenalkan dengan asupan manis, nantinya anak jadi tidak mau mencoba makanan jenis lain yang lebih kaya gizi.

Itulah sebabnya kenapa kental manis tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak.

2. Tidak untuk diminum setiap hari

Berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI, olahan susu yang bertekstur kental ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.

Hal ini karena kandungan gula dan lemaknya yang tinggi dapat mengganggu kesehatan.

Sebaliknya, kental manis lebih cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makanan atau minuman saja, misalnya sebagai pemanis kopi atau topping untuk roti.

3. Berisiko bagi kesehatan

Selain kandungan gizi yang jauh lebih sedikit ketimbang susu sapi biasa, ternyata terlalu banyak mengonsumsi produk kental manis juga berisiko bagi kesehatan Anda.

Lagi-lagi, ini disebabkan oleh kandungan gula dalam jumlah sangat tinggi.

Terlalu sering mengonsumsi gula bisa menyebabkan penyakit diabetes, kerusakan gigi, hingga obesitas.

Tak hanya itu, terlalu banyak makan makanan manis juga bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung atau stroke.

Oleh sebab itu, produk kental manis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, apalagi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dalam masa pertumbuhan.

Cara sehat mengonsumsi produk kental manis

susu kental manis

Mengonsumsi kental manis tentu boleh-boleh saja.

Namun, mengingat kandungan gula kental manis yang cukup tinggi, pastikan Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Selalu ingat, bahwa SKM berfungsi sebagai pelengkap makanan saja dan bukan merupakan susu yang baik untuk dikonsumsi secara rutin setiap harinya.

Jika Anda minum es atau makan kue, SKM tetap boleh digunakan. Akan tetapi, jangan minum produk kental manis untuk diseduh atau dilarutkan di dalam air.

Selain itu, tidak boleh menggunakan kental manis sebagai pengganti ASI terutama pada bayi yang memerlukan ASI Eksklusif.

SKM juga tidak dianjurkan dikonsumsi oleh anak-anak yang memiliki riwayat intoleransi laktosa karena akan memicu gejala alergi.

Tak kalah penting, hindari mengonsumsi susu kental manis jika Anda memiliki riwayat penyakit diabetes.

Kandungan gula SKM yang tinggi bisa menyebabkan kadar gula darah jadi tidak terkendali, apalagi pada orang yang mengidap diabetes.

Kesimpulan

Susu kental manis adalah produk olahan susu yang sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. SKM lebih cocok digunakan untuk campuran atau topping makanan dan minuman.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Badan Pengawas Obat dan Makanan – Republik Indonesia. (2021). Retrieved 10 July 2023, from https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/141/PENJELASAN-BADAN-POM-RI-Tentang–Pemberitaan-Susu-Kental-Manis–SKM-.html

Susu Kental Manis Bukan untuk Dikonsumsi Setiap Hari. (2018). Retrieved 10 July 2023, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180705/1926416/susu-kental-manis-bukan-dikonsumsi-setiap-hari/

IDAI | Bolehkah Susu Kental Manis (SKM) diberikan pada Anak?. (2022). Retrieved 10 July 2023, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bolehkah-susu-kental-manis-skm-diberikan-pada-anak

P, K., & L, H. (1985). The use of sugar in foods. International Dental Journal, 35(3). Retrieved 10 July 2023, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3863796/

Jouki, M., Jafari, S., Jouki, A., & Khazaei, N. (2021). Characterization of functional sweetened condensed milk formulated with flavoring and sugar substitute. Food Science &Amp; Nutrition, 9(9), 5119-5130. doi: 10.1002/fsn3.2477

Versi Terbaru

10/07/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Alergi Susu, Bisakah Muncul Saat Dewasa dan Bagaimana Gejalanya?

Tak Hanya Susu, Ini 11 Makanan yang Tinggi Kalsium


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan