backup og meta

Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Kesehatan Buah Dewandaru

Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Kesehatan Buah Dewandaru

Buah dewandaru mungkin jarang diketahui orang banyak. Rupanya, buah asli Amerika Selatan ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Ketahui apa saja kandungan dan manfaat buah dewandaru. 

Kandungan gizi buah dewandaru

Buah dewandaru (Eugenia uniflora) yang juga disebut sebagai pitanga atau ceri Surinam merupakan buah tropis. Buah ini masih satu keluarga dengan jambu biji dan apel. 

Pitanga merupakan tanaman asli Suriname dan beberapa negara Amerika Selatan lainnya seperti Guyana, Brazil dan Uruguay.

Buah ini berukuran kecil, lebarnya sekitar 2 – 4 cm. Setiap buah memiliki tujuh atau delapan rusuk vertikal, sehingga terlihat seperti labu kecil. 

Saat buah berkembang, warnanya berubah dari hijau menjadi oranye. Jika sudah matang, warnanya bisa merah terang atau merah tua. 

Buah dewandaru memiliki kulit tipis dan daging berwarna jingga ke merah. Setiap buah dapat memiliki satu hingga tiga biji.

Nah, berikut ini kandungan zat gizi dalam 100 gram buah dewandaru. 

  • Air: 90,8 gram (g).
  • Energi: 33 kkal.
  • Protein: 0,8 g.
  • Lemak: 0,4 g.
  • Abu: 0,5 g.
  • Karbohidrat: 7,49 g.
  • Kalsium: 9 miligram (mg).
  • Zat besi: 0,2 mg.
  • Magnesium: 12 mg.
  • Fosfor: 11 mg.
  • Kalium: 103 mg.
  • Natrium: 3 mg.
  • Vitamin C: 26,3 mg.
  • Tiamin: 0,03 mg. 
  • Riboflavin: 0,04 mg.
  • Niasin: 0,3 mg.
  • Vitamin A: 1500 SI. 

Manfaat buah dewandaru

Penelitian tentang buah dewandaru masih dalam tahap awal. Beberapa penelitian dilakukan melalui uji laboratorium. 

Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana buah ini memengaruhi kesehatan manusia.

Berikut ini beberapa potensi manfaat buah dewandaru atau pitanga yang sudah diketahui berdasarkan riset. 

1. Antijamur

obat tradisional jamur mulut, infeksi jamur mulut, oral thrush, kandidadiasis, candida albicans

Peneliti telah menemukan bahwa minyak esensial dari buah dewandaru mungkin memiliki sifat antijamur.

Dalam studi laboratorium awal, ekstrak dan minyak esensial buah ini diketahui memiliki aktivitas antijamur terhadap jenis jamur Candida albicans.  

Hal tersebut tercatat di dalam riset terbitan jurnal Molecules (2018) yang menemukan bahwa dewandaru dapat mengurangi kerentanan sel mulut manusia dari pembentukan sel Candida albicans.

Jamur ini hidup secara alami di tubuh Anda tetapi dapat menyebabkan infeksi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.

2. Antibakteri

Studi laboratorium juga menemukan bahwa ekstrak yang terbuat dari dewandaru mungkin efektif melawan bakteri Streptococcus, Listeria, dan Staphylococcus aureus.

Streptococcus dapat menyebabkan infeksi kulit dan tenggorokan. Listeria adalah infeksi serius yang disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi.

Sementara itu, Staphylococcus pemicu infeksi kulit. Hal tersebut diketahui melalui riset dalam jurnal Brazilian Dental Journal (2016).

Ekstrak dewandaru berpotensi mengurangi pertumbuhan bakteri, khususnya Streptococcus dan Lactobacillus casei, lantaran kandungan senyawa flavonoid.

3. Antiradang

Potensi antiradang dari jus buah dewandaru ungu juga dilaporkan dapat mengatasi gingivitis (radang gusi). 

Hal tersebut tercatat di dalam sejumlah penelitian yang menemukan bahwa kandungan buah ini melepaskan senyawa protein bernama Interleukin-8, yang mencegah terjadinya peradangan. 

Namun, penelitian ini masih sebatas dilakukan pada hewan (in vivo). Oleh karena itu, uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan manfaat tersebut.

4. Antioksidan

Semakin gelap buah dewandaru, semakin banyak kandungan senyawa tumbuhan (fitonutrien). 

Buah pitanga adalah sumber yang baik dari senyawa antioksidan seperti:

  • rubixanthin,
  • likopen,
  • gamma-karoten, dan
  • beta-cryptoxanthin.

Antioksidan adalah zat yang dapat membantu menunda atau mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. 

Sementara itu, radikal bebas sendiri adalah molekul tidak stabil yang diproduksi secara alami oleh tubuh saat mengubah makanan menjadi energi.

Ini bisa menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan.

5. Antikanker

Cokelat hitam menurunkan risiko kanker

Buah dewandaru langka yang berwarna ungu tua memiliki potensi antioksidan tertinggi, dengan kadar kandungan karotenoid dan senyawa fenolik yang lebih tinggi.

Kandungan tersebut bahkan diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan buah merah dan kuning. 

Karotenoid adalah pigmen alami pada tanaman yang dihasilkan selama fotosintesis. Pigmen ini menyebabkan warna cerah pada buah. 

Karotenoid memiliki sifat antioksidan dan berpotensi mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker.

6. Menjaga kesehatan kulit 

Buah dewandaru kaya akan vitamin C. Vitamin C juga memiliki sifat antioksidan dan membantu melindungi dari beberapa jenis kerusakan sel. 

Jenis vitamin ini juga diperlukan untuk membuat kolagen, protein utama dalam tubuh Anda yang penting untuk penyembuhan luka. 

Kolagen dan vitamin C sama-sama bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit dengan menjaga kelembapan dan kekenyalannya.

7. Baik untuk kesehatan mata

Dewandaru termasuk salah satu buah sumber vitamin A yang baik. Kandungan vitamin A buah ini sebanyak 1500 SI (satuan internasional). 

Vitamin A sangat penting untuk penglihatan dan produksi sistem imun tubuh. 

Tanda kekurangan vitamin A adalah masalah mata yang disebut xerophthalmia. Kondisi ini membuat Anda tidak dapat melihat dalam cahaya redup. 

Jika tidak diobati dalam jangka waktu lama, xerophthalmia dapat menyebabkan kebutaan.

Meskipun jarang diketahui, buah pitanga rupanya memiliki beragam potensi kesehatan.

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi buah ini ke dalam diet Anda.

Banyak orang Indonesia mengira buah dewandaru mirip dengan cermai, tetapi ada beberapa perbedaan dari kedua buah ini.

Salah satunya dari warna kulit buah, jika matang buah cermai lebih cenderung menjadi kuning.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fidelis, E., Savall, A., de Oliveira Pereira, F., Quines, C., Ávila, D., & Pinton, S. (2022). Pitanga (Eugenia uniflora L.) as a source of bioactive compounds for health benefits: A review. Arabian Journal Of Chemistry, 15(4), 103691. doi: 10.1016/j.arabjc.2022.103691

Jovito, Vanessa de Carvalho; Freires, Irlan Almeida; Ferreira, Danilo Augusto de Holanda; Paulo, Marçal de Queiroz; Castro, Ricardo Dias de (2016). Eugenia uniflora Dentifrice for Treating Gingivitis in Children: Antibacterial Assay and Randomized Clinical Trial. Brazilian Dental Journal, 27(4), 387–392. http://dx.doi.org/10.1590/0103-6440201600769

Kuhn, Andrielle Wouters; Tedesco, Marília; Laughinghouse, Haywood Dail; Flores, Fernanda Cramer; Silva, Cristiane de Bona da; Canto-Dorow, Thais Scotti do; Tedesco, Solange Bosio (2015). Mutagenic and antimutagenic effects of Eugenia uniflora L. by the Allium cepa L. test. Caryologia, 68(1), 25–30. http://dx.doi.org/10.1080/00087114.2014.998525

Santos, D., de Souza, L., de Oliveira, C., Silva, E., & Oliveira, A. (2015). Arginase inhibition, antibacterial and antioxidant activities of Pitanga seed (Eugenia uniflora L.) extracts from sustainable technologies of high pressure extraction. Food Bioscience, 12, 93-99. doi: 10.1016/j.fbio.2015.09.001

Souza, L., Silva-Rocha, W., Ferreira, M., Soares, L., Svidzinski, T., & Milan, E. et al. (2018). Influence of Eugenia uniflora Extract on Adhesion to Human Buccal Epithelial Cells, Biofilm Formation, and Cell Surface Hydrophobicity of Candida spp. from the Oral Cavity of Kidney Transplant Recipients. Molecules, 23(10), 2418. doi: 10.3390/molecules23102418

Tambara, A. L., de Los Santos Moraes, L., Dal Forno, A. H., Boldori, J. R., Gonçalves Soares, A. T., de Freitas Rodrigues, C., Mariutti, L. R. B., Mercadante, A. Z., de Ávila, D. S., & Denardin, C. C. (2018). Purple pitanga fruit (Eugenia uniflora L.) protects against oxidative stress and increase the lifespan in Caenorhabditis elegans via the DAF-16/FOXO pathway. Food and chemical toxicology : an international journal published for the British Industrial Biological Research Association, 120, 639–650. https://doi.org/10.1016/j.fct.2018.07.057

Pitanga, (surinam-cherry), raw. (2019). U.S. Department of Agriculture. Retrieved 2 December 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169129/nutrients

Soares, D. (2014). Efeitos antioxidante e antiinflamatório da polpa de pitanga roxa (Eugenia uniflora L.) sobre células bucais humanas, aplicando experimentos in vitro e ex vivo. Retrieved 2 December 2022, from https://repositorio.ufc.br/handle/riufc/18642

Versi Terbaru

13/12/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

7 Manfaat Sehat Jus Buah, Plus Tips Konsumsinya

Buah Maja, Buah Asal India dengan Beragam Manfaat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 13/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan