Buah dewandaru mungkin jarang diketahui orang banyak. Rupanya, buah asli Amerika Selatan ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Ketahui apa saja kandungan dan manfaat buah dewandaru.
Kandungan gizi buah dewandaru
Buah dewandaru (Eugenia uniflora) yang juga disebut sebagai pitanga atau ceri Surinam merupakan buah tropis. Buah ini masih satu keluarga dengan jambu biji dan apel.
Pitanga merupakan tanaman asli Suriname dan beberapa negara Amerika Selatan lainnya seperti Guyana, Brazil dan Uruguay.
Buah ini berukuran kecil, lebarnya sekitar 2 – 4 cm. Setiap buah memiliki tujuh atau delapan rusuk vertikal, sehingga terlihat seperti labu kecil.
Saat buah berkembang, warnanya berubah dari hijau menjadi oranye. Jika sudah matang, warnanya bisa merah terang atau merah tua.
Buah dewandaru memiliki kulit tipis dan daging berwarna jingga ke merah. Setiap buah dapat memiliki satu hingga tiga biji.
Nah, berikut ini kandungan zat gizi dalam 100 gram buah dewandaru.
- Air: 90,8 gram (g).
- Energi: 33 kkal.
- Protein: 0,8 g.
- Lemak: 0,4 g.
- Abu: 0,5 g.
- Karbohidrat: 7,49 g.
- Kalsium: 9 miligram (mg).
- Zat besi: 0,2 mg.
- Magnesium: 12 mg.
- Fosfor: 11 mg.
- Kalium: 103 mg.
- Natrium: 3 mg.
- Vitamin C: 26,3 mg.
- Tiamin: 0,03 mg.
- Riboflavin: 0,04 mg.
- Niasin: 0,3 mg.
- Vitamin A: 1500 SI.
Manfaat buah dewandaru
Penelitian tentang buah dewandaru masih dalam tahap awal. Beberapa penelitian dilakukan melalui uji laboratorium.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana buah ini memengaruhi kesehatan manusia.
Berikut ini beberapa potensi manfaat buah dewandaru atau pitanga yang sudah diketahui berdasarkan riset.
1. Antijamur
Peneliti telah menemukan bahwa minyak esensial dari buah dewandaru mungkin memiliki sifat antijamur.
Dalam studi laboratorium awal, ekstrak dan minyak esensial buah ini diketahui memiliki aktivitas antijamur terhadap jenis jamur Candida albicans.
Hal tersebut tercatat di dalam riset terbitan jurnal Molecules (2018) yang menemukan bahwa dewandaru dapat mengurangi kerentanan sel mulut manusia dari pembentukan sel Candida albicans.
Jamur ini hidup secara alami di tubuh Anda tetapi dapat menyebabkan infeksi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.
2. Antibakteri
Studi laboratorium juga menemukan bahwa ekstrak yang terbuat dari dewandaru mungkin efektif melawan bakteri Streptococcus, Listeria, dan Staphylococcus aureus.
Streptococcus dapat menyebabkan infeksi kulit dan tenggorokan. Listeria adalah infeksi serius yang disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi.
Sementara itu, Staphylococcus pemicu infeksi kulit. Hal tersebut diketahui melalui riset dalam jurnal Brazilian Dental Journal (2016).
Ekstrak dewandaru berpotensi mengurangi pertumbuhan bakteri, khususnya Streptococcus dan Lactobacillus casei, lantaran kandungan senyawa flavonoid.
3. Antiradang
Potensi antiradang dari jus buah dewandaru ungu juga dilaporkan dapat mengatasi gingivitis (radang gusi).
Hal tersebut tercatat di dalam sejumlah penelitian yang menemukan bahwa kandungan buah ini melepaskan senyawa protein bernama Interleukin-8, yang mencegah terjadinya peradangan.
Namun, penelitian ini masih sebatas dilakukan pada hewan (in vivo). Oleh karena itu, uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan manfaat tersebut.
4. Antioksidan
Semakin gelap buah dewandaru, semakin banyak kandungan senyawa tumbuhan (fitonutrien).
Buah pitanga adalah sumber yang baik dari senyawa antioksidan seperti:
- rubixanthin,
- likopen,
- gamma-karoten, dan
- beta-cryptoxanthin.
Antioksidan adalah zat yang dapat membantu menunda atau mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Sementara itu, radikal bebas sendiri adalah molekul tidak stabil yang diproduksi secara alami oleh tubuh saat mengubah makanan menjadi energi.
Ini bisa menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan.
5. Antikanker
Buah dewandaru langka yang berwarna ungu tua memiliki potensi antioksidan tertinggi, dengan kadar kandungan karotenoid dan senyawa fenolik yang lebih tinggi.
Kandungan tersebut bahkan diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan buah merah dan kuning.
Karotenoid adalah pigmen alami pada tanaman yang dihasilkan selama fotosintesis. Pigmen ini menyebabkan warna cerah pada buah.
Karotenoid memiliki sifat antioksidan dan berpotensi mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker.