Nuget (nugget) merupakan makanan olahan yang banyak digemari masyarakat karena rasanya enak, murah, dan mudah dimasak. Namun, apakah nuget termasuk makanan sehat?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Nuget (nugget) merupakan makanan olahan yang banyak digemari masyarakat karena rasanya enak, murah, dan mudah dimasak. Namun, apakah nuget termasuk makanan sehat?
Ketahui kandungan gizi nuget dan bahaya mengonsumsinya terlalu sering dalam penjelasan di bawah ini.
Hanya karena klaim berbahan dasar ayam atau ikan, bukan berarti nuget merupakan makanan menyehatkan pengganti asupan protein.
Menurut The American Journal of Medicine (2013), nuget justru merupakan salah satu makanan olahan yang harus dihindari karena berkontribusi pada meningkatnya kasus obesitas di Amerika.
Tak sedikit yang mengira nuget terbuat dari bagian dada ayam tanpa lemak atau daging ikan dalam jumlah banyak.
Sayangnya, hasil penelitian dari jurnal tersebut mengungkapkan nuget yang dijual di pasaran rendah gizi.
Dalam 2 porsi nuget (192 gram), komposisi gizinya meliputi:
Menurut Food Data Central, kandungan lemak dan karbohidrat 100 gram nuget ayam mentah menyumbang 261 kkal. Kandungan lemak ini cukup tinggi.
Untuk mengetahui apakah nugget cukup sehat untuk dikonsumsi, Anda dapat melihat kandungan natriumnya pada informasi gizi yang tertera di kemasan produk.
Nuget kemasan biasanya memiliki kandungan natrium tinggi. Inilah yang membuat rasanya begitu gurih, sehingga Anda ketagihan ingin makan terus.
Konsumsi makanan yang tinggi natrium berkaitan dengan risiko berat badan berlebih hingga obesitas.
Makanan olahan atau ultraproses perlu dibatasi konsumsinya karena memiliki beberapa dampak negatif untuk kesehatan.
Berikut ini sejumlah bahaya terlalu sering makan nuget yang perlu Anda waspadai.
Sebagaimana makanan olahan lainnya, nuget umumnya mengandung lemak dan karbohidrat tinggi.
Mengutip dari jurnal Current Obesity Reports (2017), konsumsi makanan olahan yang cukup sering menjadi salah satu penyebab obesitas atau kelebihan berat badan.
Tak hanya itu, jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa asupan makanan olahan ini bisa meningkatkan kolesterol dan risiko sindrom metabolik.
Setelah Anda mengetahui nugget tergolong makanan tidak sehat, bukan berarti Anda tak boleh mengonsumsinya sama sekali.
Namun, perlu Anda ingat bahwa nuget tidak bisa menggantikan makanan utuh (whole food).
Kandungan protein nuget sangat rendah sehingga tidak bisa mengganti sumber protein seperti daging ayam utuh.
Padahal, protein berperan penting bagi regenerasi sel dan fungsi organ.
Makan terlalu banyak nuget justru akan membuat Anda tidak mendapatkan asupan zat gizi yang bervariasi.
Bahaya makan nuget terlalu sering berikutnya adalah karena kandungan gluten yang dapat menyebabkan alergi dan masalah kesehatan lainnya.
Gluten adalah protein yang terdapat di dalam tepung atau gandum. Sebagian orang dapat mengalami intoleransi gluten yang ditandai dengan gangguan pencernaan, seperti sakit perut dan diare.
Tak hanya itu, makanan mengandung gluten biasanya cenderung tinggi karbohidrat yang bisa menyebabkan kenaikan kadar gula dalam darah.
Oleh sebab itu, nuget juga sebaiknya perlu dihindari oleh pasien diabetes.
Ada alasan kuat mengapa menghindari konsumsi makanan olahan seperti nuget tidak boleh Anda sepelekan.
Menurut British Medical Journal (2018), mengonsumsi makanan olahan dapat meningkatkan risiko kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker kolorektal sebesar 10%.
Selain karena asupan makanan olahan yang terus-menerus, pola makan dan gaya hidup Anda juga dapat memengaruhi risiko terkena penyakit kronis ini.
Anda mungkin penasaran apakah nuget yang dibuat sendiri atau nuget organik lebih sehat daripada olahan pabrik.
Jawabannya akan bergantung pada bahan-bahan yang Anda gunakan dan bagaimana Anda mengolahnya.
Makan nuget buatan sendiri bisa lebih sehat bila Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini.
Sebaiknya, Anda mulai mengurangi konsumsi nuget kemasan. Anda bisa membuat nuget sendiri atau membeli produk nuget yang rendah natrium dan tinggi protein.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar