Banyak orang berkeinginan untuk memiliki berat badan ideal hingga memaksakan diri menjalani diet ketat. Diet ketat mungkin bisa saja mengurangi berat badan secara signifikan, tetapi ada sejumlah bahaya kesehatan di baliknya.
Beragam bahaya diet ketat bagi kesehatan tubuh
Di bawah ini adalah beberapa efek samping menjalani diet ketat bagi kesehatan.
1. Metabolisme melambat
Diet ketat biasanya dilakukan dengan mengurangi asupan kalori secara drastis.
Sebagai contoh, asupan kalori harian yang semula 3.000 kalori per hari dibatasi hingga 1.500 kalori.
Jika Anda langsung mengurangi jumlah asupan harian, tubuh mengenali kondisi ini sebagai tanda kekurangan kalori.
Tubuh memasuki mode kelaparan sehingga metabolisme akan melambat untuk membantu menghemat energi.
Melambatnya metabolisme justru menyebabkan berat badan bertambah dibandingkan sebelumnya.
2. Kehilangan massa otot
Saat Anda mengurangi asupan kalori secara drastis, tidak hanya lemak yang Anda hilangkan, Anda juga kehilangan massa otot.
Padahal, lebih sulit untuk menurunkan berat badan ketika Anda tidak memiliki massa otot yang cukup, lantaran otot membantu membakar lebih banyak kalori.
Selain itu, kehilangan massa otot memperlambat metabolisme yang mengakibatkan tubuh mudah lemas, kelelahan, dan berat badan bertambah.
The American journal of clinical nutrition (2015) mencatat pola diet ketat mengakibatkan penurunan massa otot berlebih. Jumlah massa otot yang hilang bisa mencapai 5% dari massa otot secara keseluruhan.
Penting Anda ketahui
3. Gangguan makan
Diet ketat yang dilakukan tanpa perencanaan yang matang bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan makan.
Sulitnya menjalani diet ketat bisa membuat Anda mudah menyalahkan diri sendiri, cemas, stres, sulit berkonsentrasi, serta mudah marah.
Ketika berat badan ideal tidak kunjung terwujud, Anda pun mulai merasa tidak percaya diri pada penampilan tubuh.
Jika terus berlanjut, Anda semakin terobsesi mengurangi asupan makan dan memiliki bentuk tubuh langsing. Akibatnya, Anda bisa mengalami anoreksia atau bulimia.
4. Lebih gampang lapar
Bahaya lain ketika menjalani diet ketat rendah kalori adalah hormon leptin yang mengontrol rasa lapar dan kenyang akan menjadi tidak stabil.
Hormon leptin memberikan sinyal pada otak bahwa tubuh sudah mendapatkan cukup makanan.
Penelitian dalam Physiological research menemukan kadar leptin yang tidak seimbang bisa mendorong obsesi pada makanan.
Anda mungkin menjadi lebih rakus, lapar, dan cenderung makan berlebihan ketika menjalani diet ketat.