Ketika Anda mengalami cedera kaki atau patah tulang di kaki, maka Anda membutuhkan bantuan tongkat penyangga kaki (kruk) untuk berjalan dan melakukan aktivitas fisik sehari-hari. Bagi orang yang baru pertama kali menggunakan tongkat kruk, maka akan terasa sakit dan tidak nyaman. Hal ini disebabkan karena hampir sebagian besar penderita cedera kaki tak mengetahui bagaimana menggunakan tongkat kruk dengan benar dan baik. Lalu bagaimana cara memakai tongkat kruk dengan benar?
Cara menggunakan tongkat kruk yang benar saat cedera kaki
Bila dokter Anda menyarankan untuk membatasi gerakan, bisa jadi Anda diminta untuk menggunakan tongkat kruk ketika Anda berjalan dan berkegiatan sehari-hari. tongkat kruk ini berfungsi mengurangi beban berat badan yang tadinya ditopang oleh kedua kaki Anda. Ibaratnya, tongkat kruk berguna sebagai kaki tambahan untuk Anda.
Jika Anda diminta untuk memakai tongkat kruk karena mengalami cedera kaki, maka berikut adalah berbagai cara menggunakannya dengan benar:
1. Sesuaikan ukuran tongkat kruk
Tongkat kruk dapat diatur ukuran tingginya. Hal ini untuk memudahkan Anda untuk menyesuaikannya dengan tinggi badan Anda. pastikan bahwa Anda mengaturnya dengan benar, dengan cara berikut:
- Bagian paling atas tongkat – yang digunakan sebagai bantalan ketiak – harus berjarak 2 jari dari ketiak Anda.
- Bagian pegangan tongkat tepat berada di sebelah telapak tangan atau pergelangan tangan.
2. Jangan lupa untuk periksa bantalan yang terpasang pada tongkat
Hal ini harus Anda lakukan, sebab jika tidak Anda akan merasa kurang nyaman ketika menggunakan tongkat kruk tersebut. Bantalan di bagian ketiak harus lembut. Pastikan juga bantalan tongkat yang paling bawah – yang bergesekan dengan lantai – tidak aus sehingga menjadi licin.
3. Bangun dari duduk menggunakan tongkat kruk
Jika Anda ingin bangun dari posisi duduk, maka sebaiknya Anda pegang kedua tongkat kruk dengan satu tangan. Usahakan juga menempatkan tongkat pada sisi kaki Anda yang sakit. Misalnya, bila Anda mengalami cedera kaki sebelah kanan, maka pegang tongkat Anda di sebelah kanan pula untuk menjadi tumpuan tubuh. Setelah itu, Anda dapat berdiri dengan membuat kaki yang tidak cedera dan tongkat sebagai penopang tubuh.
4. Berjalan dengan tongkat penyangga
Pertama-tama, gerakan kedua tongkat bersama-sama sekitar 45 cm ke arah depan. Tentu jarak ayunan tongkat dengan tubuh, harus disesuaikan, bila terlalu 45 cm terlalu jauh, bisa Anda pendekan, begitu juga sebaliknya. Selalu ambil langkah pendek saat menggunakan tongkat kruk, agar Anda tidak jatuh.
Sementara kedua tongkat diayunkan ke depan, tubuh ditopang pada kaki yang tak terkena cedera. setelah mengayunkan tongkat, Anda dapat melangkahkan kaki yang sehat mengikuti ke arah ayunan tongkat. Ingat, jangan sampai Anda menjejakan kaki yang mengalami cedera.
5. Naik dan turun tangga dengan tongkat penyangga
Saat akan menaiki tangga, posisikan tubuh Anda sedekat mungkin dengan anak tangga yang akan dinaiki. Kemudian, langkahkan kaki Anda yang sehat untuk menaiki anak tangga dan biarkan kedua tongkat menjadi penopang tubuh Anda. setelah sampai di atas anak tangga, posisikan tongkat kembali di samping tubuh. Anda dapat mengulangi hal ini hingga semua anak tangga terlewati.
Sementara, ketika turun, biarkan kedua tongkat Anda yang menjejakkan pada anak tangga terlebih dahulu. Setelah itu, Ada dapat melangkah turun dengan memusatkan semua beban tubuh pada tongkat.
6. Hal lain yang harus diperhatikan saat menggunakan tongkat kruk
Mungkin Anda akan merasa lelah ketika berjalan atau menaiki tangga dengan menggunakan tongkat kruk. Namun, jangan sekali-kali Anda mengistirahatkan bahu Anda pada tongkat, sebab hal ini buruk bagi postur tubuh dan tulang belakang Anda.
Selain itu, ketika menaiki atau menuruni tangga, sebaiknya dilakukan dengan perlahan. Selain itu, selalu perhatikan area jalan Anda, apakah basah dan becek, sebab akan membuat bantalan pada tongkat menjadi licin dan Anda berisiko untuk terjatuh.
[embed-health-tool-bmi]