Patah tulang yang lama dibiarkan dan tak segera mendapat pengobatan fraktur dapat berisiko menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, penting mengenal tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala patah tulang.
Pentingnya tahu ciri dan gejala patang tulang
Patah tulang atau fraktur terjadi kondisi ketika tulang menjadi retak, pecah, atau bahkan patah, sehingga mengubah bentuk tulang.
Penyebab patah tulang yakni tekanan yang kuat ke arah tubuh, yang tidak dapat ditahan oleh tulang, seperti cedera akibat kecelakaan. Namun, kondisi tulang yang lemah akibat penyakit tertentu juga bisa menjadi penyebabnya.
Kekuatan tekanan yang diterima setiap orang bisa berbeda, sehingga jenis fraktur dan tingkat keparahan yang timbul bisa berbeda pula.
Beberapa orang mungkin hanya merasakan tekanan yang ringan sehingga tulang hanya patah sebagian atau retak saja.
Akan tetapi, tekanan yang sangat kuat bisa mematahkan tulang menjadi dua bagian atau bahkan hingga terlepas atau berputar dari posisinya.
Oleh karena itu, gejala dan tanda-tanda yang dirasakan setiap penderita patah tulang bisa berbeda. Mungkin ada yang hanya merasakan satu gejala, tetapi ada juga yang mengalami berbagai gejala.
Bahkan pada patah tulang kaki yang ringan, penderitanya bisa tidak menyadari adanya tulang yang patah dan mengira bahwa itu hanya keseleo.
Ciri-ciri patah tulang atau fraktur yang umum terjadi
Agar lebih jelas, berikut tanda, gejala, serta ciri-ciri patah atau retak tulang yang umum dan mungkin terjadi.
1. Nyeri atau sakit
Nyeri atau sakit merupakan tanda-tanda fraktur yang paling umum dirasakan. Umumnya, rasa nyeri ini terasa di area sekitar tulang yang mengalami retak atau patah.
Rasa nyeri bisa terasa hebat, parah, dan secara tiba-tiba setelah Anda mengalami cedera. Terkadang, Anda sampai tidak mampu untuk menggerakkan area tubuh yang terasa nyeri tersebut.
Namun, ada pula yang hanya merasakan nyeri bila menekan, menyentuh, atau menggerakkan area tubuh yang mengalami cedera.
2. Bengkak, kemerahan, dan terasa hangat
Ciri-ciri fraktur lainnya yang umum terjadi yaitu bengkak di sekitar area tulang yang patah.
Melansir Nationwide Children’s Hospital, pembengkakan merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika Anda mengalami cedera akibat kecelakaan, jatuh, dan sebagainya.
Umumnya, pembengkakan ini dibarengi dengan kemerahan serta terasa hangat dan lunak di kulit sekitar tulang yang mengalami fraktur.
Kemerahan dan rasa hangat disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke area yang cedera, sedangkan pembengkakan merupakan hasil dari peningkatan pergerakan cairan dan sel darah putih ke area cedera.
3. Deformitas atau perubahan bentuk tulang
Selain dua tanda di atas, deformitas atau perubahan bentuk tulang juga kerap menjadi gejala yang dirasakan penderita fraktur. Meski demikian, tidak semua penderita patah tulang akan mengalami gejala ini.
Beberapa jenis fraktur, seperti fraktur stres, mungkin hanya mengalami retak dan tulang tetap berada pada posisinya. Pada kondisi ini, Anda mungkin tidak melihat adanya deformitas pada area tubuh Anda.
Di sisi lain, sebagian besar jenis fraktur mungkin akan memperlihatkan perubahan bentuk tulang, seperti bengkok atau menekuk. Misalnya pada jenis fraktur greenstick atau jenis patah tulang torus atau buckle.
Pada kasus yang parah, tulang yang patah bahkan bisa menembus kulit dan terlihat oleh Anda.
4. Sulit menggerakkan area tubuh yang mengalami patah tulang
Salah satu fungsi tulang dalam sistem gerak manusia yaitu memberi kemampuan tubuh untuk bergerak.
Ketika jaringan tubuh tersebut rusak, kemampuan Anda untuk menggerakkan tubuh pun menjadi menurun.
Oleh karena itu, ketika tulang Anda patah atau rusak akibat fraktur, Anda mungkin akan merasakan gejala berupa sulit menggerakkan area tubuh yang mengalami patah tulang tersebut.
5. Ada bunyi retakan atau patahan
Tulang adalah jaringan tubuh yang bersifat kaku. Sama seperti benda yang keras dan kaku, tulang yang mengalami patah atau retak mungkin akan terdengar suara khas seperti bunyi ‘krek’.
Bunyi tersebut umumnya terdengar saat kecelakaan atau cedera itu terjadi.
6. Mati rasa di area yang patah tulang
Sama seperti pembengkakan, mati rasa atau kesemutan juga sering terjadi setelah Anda mengalami cedera.
Oleh karena itu, patah tulang akibat cedera mungkin menunjukkan ciri-ciri atau tanda berupa mati rasa atau kesemutan pada penderitanya.
Gejala mati rasa ini bisa terjadi di jenis fraktur apa pun, tetapi umumnya paling sering dialami pada pasien yang mengalami patah tulang tangan dan lengan, patah tulang kaki dan tungkai.
Ciri-ciri fraktur sesuai dengan lokasi tulang yang patah
Tanda dan gejala patah tulang atau fraktur di atas bisa terjadi di area tulang mana saja.
Namun, setiap lokasi tulang umumnya menimbulkan ciri-ciri atau gejala khas bila mengalami fraktur atau patah tulang.
Berikut ciri-ciri, tanda-tanda, dan gejala fraktur yang khas sesuai dengan lokasi tulang yang mengalami patah atau retak.
- Patah tulang lengan: Terlihat bengkok yang tidak normal.
- Patah pergelangan tangan: Tidak dapat memegang benda, tangan menjadi bengkok atau cacat.
- Patah tulang jari tangan: Buku jari tertekan.
- Patah tulang kaki (tungkai dan pergelangan kaki): Tidak mampu berjalan.
- Patah tulang lutut: Tidak mampu berjalan dan meluruskan lutut.
- Patah tulang jari kaki: Perubahan warna jari serta tidak nyaman saat berjalan.
- Patah tulang pinggul: Tidak mampu bangun dari jatuh dan berjalan serta kaki di sisi pinggul yang cedera menjadi lebih pendek.
Beberapa jenis atau lokasi patah tulang lainnya mungkin menimbulkan gejala lain yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]