Kepadatan tulang yang berkurang dapat menyebabkan fraktur tulang, sebagai bagian dari osteoporosis. Jika sudah demikian, Anda membutuhkan pemantauan dan perawatan medis untuk memulihkan kondisi.
Namun, sebelum terlambat ada baiknya mulai sekarang berhati-hati saat hendak beraktivitas. Perhatikan langkah Anda setiap kali berjalan dan jangan sampai terjatuh. Kenakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin saat Anda hendak berjalan kaki atau berolahraga.
Di dalam rumah, upayakan penerangan yang cukup agar Anda bisa melihat benda-benda di sekitar agar tidak tersandung hingga terjatuh saat melangkah. Terutama saat di kamar mandi, usahakan jangan terburu-buru melangkah. Lantai kamar mandi yang licin bisa memperbesar risiko jatuh. Di samping itu, Anda bisa memasang pegangan besi di dinding kamar mandi, sebagai cara untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh di kamar mandi.
Asupan nutrisi untuk dukung kekuatan tulang

Pemenuhan nutrisi merupakan langkah mudah untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut. Nutrisi utama yang perlu dipenuhi adalah mengonsumsi cukup protein, kalsium, dan vitamin D.
Asupan protein tidak hanya berguna untuk mendukung massa otot tubuh, tetapi juga kesehatan tulang. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Osteoporosis International mengatakan, asupan tinggi protein yang disokong dengan makanan berkalsium mampu meningkatkan kesehatan tulang, terutama pada orang yang memiliki risiko osteoporosis. Konsumsi protein juga mampu memperlambat pengurangan kepadatan massa tulang dan menurunkan risiko fraktur tulang pinggul.
Dalam penelitian lainnya, yaitu The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, disebutkan manfaat suplementasi protein whey dapat memberikan dampak baik bagi fungsi skeletal (tulang rangka tubuh).
Dalam riset ini, peneliti memberikan intervensi pemberian 45 gram suplementasi protein whey selama 18 bulan pada subyek wanita usia di atas 60 tahun dan pria di atas 70 tahun. Peneliti melihat asupan protein whey dapat memberikan penguatan massa tulang tubuh atas (tulang punggung, dada, dan rusuk). Akan tetapi, peneliti juga mengingatkan pentingnya asupan kalsium dan nutrisi lainnya dalam pola makan untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut.
Asupan protein dapat mudah diperoleh dari daging ayam, ikan, hidangan laut, dan kacang-kacangan. Bila Anda ingin mendapatkan tambahan nutrisi yang lebih lengkap, pertimbangkan untuk mengonsumsi susu. Susu dengan kandungan protein whey yang dilengkapi dengan berbagai nutrisi lainnya seperti vitamin E, B6, dan B12 dapat bantu lansia untuk aktif secara fisik.
Setelah mengulas pentingnya protein jangan lupa perhatikan asupan kalsium dan vitamin D yang berguna untuk menguatkan tulang. Kekurangan kalsium dapat memperbesar risiko osteoporosis. Melansir Cleveland Clinic, 99 persen kalsium di dalam tubuh diperuntukkan tulang dan gigi. Sementara 1 persen digunakan untuk mendukung organ tubuhnya berfungsi dengan baik.
Ada beragam makanan sumber kalsium, seperti sereal, pasta, sayuran berdaun hijau (brokoli, bayam, kale), tahu, yoghurt, susu, maupun nasi.
Penyerapan kalsium dioptimalkan dengan asupan vitamin D. Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin D, Anda perlu mendapatkannya dari susu maupun sinar matahari. Baik vitamin D dan kalsium bekerjasama dalam mendukung kesehatan tulang di masa sekarang dan nanti.
Beberapa cara sederhana untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut bisa Anda lakukan sejak dini. Jangan lupa kenali faktor risiko terkait osteoporosis sebagai langkah pencegahan awal. Selalu penuhi asupan nutrisi tepat, aktivitas fisik, serta hindari faktor risikonya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar