Pasalnya, stres berat lama-lama dapat memengaruhi susunan otak yang menyebabkan penurunan kemampuan otak untuk memproses informasi. Nervous breakdown biasanya muncul ketika seseorang tidak dapat lagi mengatasi stresnya.
Nervous breakdown pernah dialami oleh Kanye West beberapa waktu lalu tepat di tengah konsernya. Kanye tiba-tiba mengamuk dan menghentikan konser usai menyanyikan dua lagu, sebelum akhirnya turun panggung. Setelah dibawa ke rumah sakit diketahui bahwa Kanye mengalami nervous breakdown yang dipicu oleh kombinasi kelelahan, dehidrasi, dan stres berat akibat segunung persoalan dalam kehidupan pribadinya.
Nervous breakdown atau mental breakdown itu sendiri bukanlah istilah medis, melainkan sebuah istilah populer untuk menjelaskan fase kemunculan berbagai gejala fisik dan mental serta perubahan perilaku yang sangat intens sebagai puncak reaksi negatif terkait stres berat, kepanikan, dan cemas berlebihan.
Episode nervous breakdown dapat muncul pada orang yang mengalami:
- Stress di kantor secara terus-menerus.
- Baru saja kehilangan anggota keluarga.
- Stres akibat masalah finansial.
- Perubahan besar dalam hidup, seperti baru melewati perceraian.
- Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, baik pribadi maupun keluarga.
- Mengalami penyakit atau luka yang menyebabkan kesulitan untuk beraktivitas.
Tanda-tanda dari nervous breakdown
Nervous breakdown dapat memunculkan beragam gejala fisik, mental, dan emosional yang bisa berlangsung dalam hitungan hari.
Tanda dan gejala yang paling umum adalah kesulitan menjalani kegiatan normal sehari-hari bahkan yang sederhana sekalipun; perubahan selera makan (biasanya cenderung lebih tinggi dari biasanya sebagai reaksi dari peningkatan hormon stres kortisol); sulit tidur atau insomnia; gejolak perubahan emosi alias mood swings; kurang peka terhadap kondisi tubuh sendiri, seperti menjadi kurang peduli dengan penampilan dan menelantarkan kebersihan pribadi; hingga kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas yang tadinya dianggap menyenangkan.