Selama ini stres selalu dikaitkan dengan hal yang negatif. Padahal, ternyata stres bisa dikategorikan menjadi eustress dan distress, yang mana salah satunya justru membawa dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik.
Lantas, apa yang membedakan eustress dan distress? Kondisi mana yang sebenarnya selama ini Anda alami?
Apa itu eustress?
Eustress adalah stres positif yang membuat seseorang menjadi lebih produktif dan semangat dalam melakukan sesuatu.
Stres ini muncul ketika seseorang menghadapi situasi sulit, tapi tetap merasa termotivasi dan bersemangat untuk menyelesaikannya.
Seseorang yang berada dalam kondisi ini tetap merasakan kecemasan. Namun, mereka bisa melihat adanya kebahagiaan yang menantinya sehingga akan berusaha menghadapinya.
Bahkan, eustress juga memiliki sejumlah manfaat, mulai dari memberikan rasa bahagia dan inspirasi, membuat Anda lebih kreatif, dan bahkan menyehatkan tubuh.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa membuat Anda merasakan eustress.
- Ketakutan saat akan menjalani wawancara pekerjaan yang Anda impikan.
- Mulai menjalani hubungan asmara dengan seseorang.
- Khawatir akan ada hal yang terlewat saat mempersiapkan pernikahan atau kelahiran.
- Cemas saat mempersiapkan perlombaan karena Anda sangat ingin mendapat posisi pertama.
Apa itu distress?
Eustress dan distress memang sama-sama menyebabkan stres pada tubuh, tetapi distress merupakan stres negatif yang membuat Anda tidak nyaman dan gelisah.
Kondisi ini biasanya dirasakan oleh seseorang yang merasa kewalahan atau tidak mampu menangani tekanan atas situasi tertentu.
Jenis stres ini akan membuat sistem saraf simpatik terus bekerja sehingga bisa menyebabkan kelelahan berlebih.
Alhasil, selain mengganggu kesehatan mental, distress juga kerap disertai dengan masalah fisik seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, sampai peningkatan risiko stroke.
Selain itu, distress juga bisa menyebabkan stres oksidatif pada sel-sel tubuh. Ini merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Berikut merupakan beberapa kondisi yang bisa membuat Anda merasakan distress.
- Trauma akan kondisi tertentu.
- Tidak mampu membangun hubungan yang baik dengan orang sekitar.
- Selalu merasa kelelahan dan cemas saat akan memulai pekerjaan.
- Kehilangan orang yang dicintai.
Perbedaan eustress dan distress
Salah satu perbedaan paling jelas dari eustress dan distress adalah dampaknya pada orang yang mengalaminya.
Eustress akan membuat seseorang menjadi lebih produktif. Sementara itu, distress justru bisa mengacaukan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, eustress biasanya hanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Pasalnya, orang-orang yang merasakannya sebenarnya sadar bahwa mereka bisa melewati kondisi yang ada.
Sementara itu, distress bisa bertahan lebih lama, bahkan bertahun-tahun. Memang ada juga distress yang berlangsung cepat, tetapi kondisi ini biasanya terus berulang.
Karena perbedaan tersebut, distress masih bisa dibedakan menjadi acute stress yang disebabkan oleh peristiwa traumatis serta chronic stress atau stres yang berulang dan berlangsung dalam jangka panjang.
Meski begitu, pada sebuah penelitian dalam jurnal Bio Essays, diketahui bahwa eustress dan distress bisa disebabkan oleh hal yang sama.
Contohnya, ketika Anda menghadapi deadline yang padat, Anda mungkin merasa cemas dan tidak nyaman. Di sisi lain, ini juga memotivasi Anda untuk bekerja lebih keras sehingga menjadi lebih produktif.
Oleh karena itu, penting diingat bahwa eustress seharusnya hanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat.
Jika kondisi yang awalnya memotivasi Anda lama-kelamaan membuat Anda stres atau bahkan terganggu secara fisik, ini berarti bahwa eustress sudah berubah menjadi distress.
Kabar baiknya, distress juga bisa berubah menjadi eustress. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi stres yang Anda hadapi sehingga kondisi tersebut tidak semakin memburuk.
Cara menghadapi eustress dan distress
Jika eustress biasanya bisa langsung teratasi begitu Anda menemukan motivasi untuk menyelesaikan tantangan yang ada, berbeda dengan distress.
Orang yang mengalami distress mungkin memerlukan usaha lebih untuk melewati kekhawatiran yang dimilikinya.
Berikut merupakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi eustress dan distress.
1. Mengenali penyebab stres
Supaya bisa mengendalikannya, Anda perlu mengetahui kondisi seperti apa yang menjadi penyebab stres.
Selain itu, penting juga mengenali gejala stres Anda, baik itu peningkatan detak jantung, sesak napas, atau lainnya. Dengan begitu, Anda bisa lebih bersiap menghadapinya.
2. Latihan pernapasan
Dengan melatih pernapasan, Anda bisa memperlambat detak jantung. Teknik ini juga bisa memberi sinyal ke otak untuk menurunkan produksi hormon stres.
Untuk melakukannya, temukan dulu posisi duduk yang nyaman dan santai. Tarik napas dalam tiga detik, lalu tahan selama tiga detik sebelum diembuskan.
Ulangi terus selama 5–10 menit sambil membayangkan sesuatu yang menyenangkan bagi Anda.
3. Melakukan sesuatu yang menyenangkan
Saat Anda melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti menjalankan hobi, tubuh Anda akan memproduksi hormon kebahagiaan seperti serotonin, endorfin, dan oksitosin.
Seiring dengan meningkatnya hormon bahagia, stres yang Anda rasakan juga akan berkurang. Mood juga akan membaik sehingga Anda tidak lagi merasa tertekan.
4. Mencari bantuan profesional
Jika Anda merasa sudah tidak sanggup menghadapi eustress dan distress dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke psikolog.
Tenaga profesional seperti psikolog dapat membantu Anda menggali penyebab utama stres dan menentukan solusi yang paling tepat.
Di samping memberikan penanganan seperti terapi, psikolog mungkin juga akan meminta Anda untuk memperbaiki gaya hidup melalui tidur yang cukup, pola makan untuk mengurangi stres, dan olahraga.
Eustress vs distress
- Eustress disebut stres positif karena dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas.
- Distress disebut stres negatif karena bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan hilangnya produktivitas.
- Eustress dan distress bisa disebabkan oleh hal yang sama. Oleh karena itu, eustress bisa berubah menjadi distress dan sebaliknya.